Media pembelajaran Perencanaan Evaluasi
92
mengatakan bahwa siswa kurang suka mengikat kain, mengikat kain termasuk hal yang menjenuhkan bagi siswa, pada batik jumputan juga tidak terlalu
banyak bermain dengan warna sehingga bagi siswa autistik kurang begitu menarik.
Subjek DI dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan bati jumputan. Siswa mempu menggambar pola pada kain dengan menngunakan pinsil namun
harus ada arahan dan juga dibantu oleh guru untuk dapat menggaris pola pada kain. Siswa mampu untuk mengikat kain dengan karet menggunakan biji-bijian
namun harus dibantu oleh guru, motorik halus siswa tidak begitu bagus, dan juga termasuk siswa yang pasif. Dalam proses mewarnai siswa dapat
membantu melakukan prosesnya namun harus lebih banyak diinstruks oleg guru agar siswa tidak banyak diam. Oleh karena itu siswa merupakan tipe
siswa yang harus sering diberikan instruksi. Subjek DO dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan batik jumputan
mampu mengerti dan paham mengenai alat pembelajaran keterampilan membatik jumputan, dan siswa merupakan siswa yang paling telaten dalam
menyiapkan alat dan bahan dalam pembelajaran keterampilan membatik. Untuk menggambar pola siswa mesti dibantu apalagi dalam membuat garis
lurus. Siswa mampu untuk mengikat kain dengan karet menggunakan biji- bijian dengan rapi dan bisa dikatakan cepat. Siswa merupakan tipe siswa yang
aktif dan cekatan sehingga tidak diperlukan instruksi yang banyak namun apa yang dikerjakan oleh siswa tetap butuh pendampingan atau diperhatikan.
93
Subjek KI dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan batik jumputan mampu mengerti dan paham mengenai alat pembelajaran keterampilan
membatik jumputan. Siswa mampu menggambar pola pada kain dengan menngunakan pinsil namun harus ada arahan dan juga dibantu oleh guru untuk
dapat menggarisi pola pada kain. Siswa mampu untuk mengikat kain dengan karet menggunakan biji-bijian dan dapat melakukannya dengan baik dan rapi.
Siswa merupakan siswa yang rapi dalam mengerjakan apapun dan sangat telaten seingga hasil karya siswa rapi.
Subjek OK Siswa mengerti dan paham mengenai alat pembelajaran keterampilan membatik jumputan, tapi tidak sigap dalam menyiapkannya.
Siswa mampu menggambar pola pada kain dengan mengunakan pinsil namun harus ada arahan dan juga dibantu oleh guru untuk dapat mengaris pola pada
kain. Siswa mampu untuk mengikat kain dengan karet menggunakan biji- bijian namun harus dibantu oleh guru agar rapi dan tidak salah. Proses
pewarnaan dan penjemuran siswa dapat mengikutinya namun lebih banyak diinstruksi. Siswa dapat dikatakan sebagai siswa yang pasif jadi guru lebih
banyak mengintruksikan dan mengarahkan. Subjek RS beberapa kali tidak mengikuti pembelajaran membatik sehingga
dalam pembelajaran batik jumputan siswa hanya mengikuti pada saat pewarnaan dan penjemuran, namun siswa merupakan siswa yang pasif
sehingga guru yang banyak mengarahkan dan menginstruksikan. Subjek SI siswa selalu mengikuti pembelajaran keterampilan membatik
namun siswa tipe moody sehingga guru harus mengerti dengan karakteristik