85
batik kombinasi. Pada batik jumputan ada proses mengikat, dan siswa tidak menyukainya karena sedikit membosankan, berbeda dengan batik lukis, siswa
bisa berkreasi dengan hasil karya mereka, bermain dengan warna, dll. Selama melakukan observasi 4 minggu tersebut, 3 materi pembelajaran
keterampilan membatik tuntas diberikan oleh guru keterampilan membatik kepada siswa autistik di SLA Fredofios.
e. Metode Pembelajaran
Berdasarkan wawancara dan observasi dapat terlihat bahwa guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa autistik menggunakan beberapa
metode yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian tugas langsung praktek, dan metode team teaching.
Dalam pembelajaran metode ceramah salah satu metode yang selalu digunakan dan juga menjadi metode yang penting dalam pembelajaran.
Metode ceramah ini digunakan guru diawal pembelajaran, guru memberikan penjelasan kepada siswa autistik tentang apa yang akan dipelajari pada hari
tersebut, alat dan bahan apa yang akan digunakan, dll. Inti dari metode ceramah ini adalah menyampaikan dan mengkomunikasikan kepada siswa
tentang pembelajaran keterampilan membatik yang akan dipelajari oleh siswa pada hari tersebut, sehingga siswa akan paham apa yang harus ia kerjakan dan
lakukan. Setelah diawal pembelajaran guru menggunakan metode ceramah untuk
menyamakan persepsi terhadap anak mengenai pembelajaran keterampilan membatik yang akan dilakukan, kemudian metode selanjutnya yaitu
86
demonstrasi. Pada saat diruang praktek sebelum guru memberikan arahan kepada siswa
guru terlebih dahulu memberikan contoh dengan mendemonstrasikan karya atau memberikan contoh dalam melakukan
pekerjaan membatik. Metode demonstrasi yang dilakukan oleh guru sebagai pendukung metode ceramah yang sebelumnya dilakukan di ruang kelas
sebelum pembelajaran praktek dimulai. Demonstrasi karya juga sebagai bantuan secara visual yang diberikan oleh guru, tujuannya agar siswa autistik
dapat melihat secara langsung pekerjaan membatik yang akan dilakukannya. Setelah metode demonstrasi, adapun metode yang diberikan oleh guru
yaitu metode pemberian tugas, penugasan secara langsung diberikan kepada siswa autistik agar siswa autistik dapat terlibat secara langsung dalam proses
pembelajaran keterampilan membatik. Jadi sebelum dilakukannya metode pemberian tugas oleh guru sudah pasti sebelumnya diikuti oleh metode
demonstrasi. Setelah siswa autistik melihat contoh yang diberikan oleh guru secara visual, siswa paham maka guru langsung mengarahkan dan
menginstruksikan kepada siswa autistik untuk mempraktekkannya. Dalam memberikan arahan dan instruksi, bahasa yang digunakan oleh guru haruslah
ringkas dan jelas. Dan untuk beberapa siswa guru mengarahkan kepada langka-langkah yang lebih dipermudah atau menggunakan teknik task
analysis. Tentunya dalam pembelajaran ada metode tanya jawab, guru keterampilan
membatik biasanya melakukan pada awal pembelajaran, guru bertanya mengenai pembelajaran sebelumnya dan bertanya kepada siswa apa yang