Subjek Siswa DI Subjek Siswa DO

81 Sehingga apabila diajak berkomunikasi dan bertanya sesuatu pada siswa, siswa akan menjawab dengan mengulang kembali pertanyaannya. Atau menjawab pertanyaan tersebut karena siswa sudah mengetahui jawabannya. Siswa berkomunikasi tidak begitu baik dalam melakukan komunikasi dua arah, dan juga tidak ada inisiatif untuk melakukannya sehingga guru harus lebih aktif bertanya dan memberikan tugas kepada siswa. Interaksi sosial siswa dengan guru dan siswa lainnya sudah tergolong baik karena siswa mengenal semua teman sekolahnya.

f. Subjek Siswa SI

Siswa SI berjenis kelamin perempuan dan berusia 16 tahun. SI tidak memiliki hambatan secara fisik. SI sudah mampu membaca dan menulis. SI belum mampu menggambar secara proporsional dan menggaris dengan rapi. Saat pembelajaran keterempilan membatik siswa selalu melakukan pekerjaan dengan buru-buru dan tergesa-gesa. Sehingga hasil kerjanya tidaklah rapi. Secara kognitif SI siswa di sekolah diberikan materi pembelajaran kelas IV SD. SI kurang mampu memahami arahan dan juga instruksi secara kompleks. Secara prilaku siswa tergolong siswa yang mempunyai emosi labil dan tidak stabil. Terkadang siswa tertawa dan senyum-senyum, berteriak- teriak sambil menutup kupingnya, terkadang siswa juga marah dan menangis. SI apabila diinstruksikan atau diarahkan terkadang akan melakukan hal tersebut namun hanya sebentar kemudian menninggalkannya. Bahkan terkadang ia tidak menggubris arahan dan instruksi dari guru. Apabila siswa 82 diberikan tugas dalam pembelajaran keterampilan membatik hanya sebentar saja ia akan melakukannya. SI jarang berkomunikasi secara verbal, kata-kata yang diucapkannya hanya sedikit. Tidak ada inisiatif untuk memulai komunikasi dengan orang lain, terkadang SI akan menarik seseorang untuk mengambil barang atau melakukan sesuatu yang ia inginkan, jarang ia mengucapkan apa yang ia inginkan.

2. Deskripsi persiapan dalam pembelajaran keterampilan membatik pada

siswa autistik di SLA Fredofios Yogyakarta Guru mempersiapkan pembelajaran keterampilan membatik melakukan beberapa hal yaitu seperti menentukan jenis keterampilan membatik yang akan diajarkan kepada siswa dalam beberapa sesi pembelajaran, guru juga menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kemudian guru mengkondisikan siswa autistik agar siswa siap mengikuti pembelajaran keterampilan membatik. Sebelum mempersiapkan pembelajaran keterampilan membatik, guru harus menyiapkan dan menentukan komponen pembelajarannya meliputi: tujuan, pendidik, peserta didik, kurikulum, strategi, media pembelajaran, dan evaluasi. Dari hasil observasi dan wawancara, maka dapat dideskripsikan seperti berikut:

a. Perencanaan Tujuan pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada informan yaitu seorang guru membatik di SLA Fredofios maka diperoleh informasi bahwa 83 tujuan pembelajaran keterampilan membatik tersebut adalah agar dapat memberikan keterampilan kepada siswa, membentuk sikap kemandirian siswa, dan membuat produk atau hasil karya yang dapat dilihat, dipamerkan bahkan dipasarkan. Ini sesuai dengan hasil wawancara pada hari Senin, tanggal 6 April 20 15 yaitu “ Siswa dapat menghasilkan suatu karya yaitu karya batik yang fungsional “

b. Pendidik

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dapat dilihat bahwa pendidik dalam pembelajaran keterampilan membatik tersebut ada dua yaitu guru keterampilan membatik dan juga guru pendamping sebagai asisten. Dari hasil wawancara dengan guru keterampilan membatik pak IR pada 6 April 2015 ia mengatakan bahwa sebelumnya ia kuliah di UNY Pend. Seni Kerajinan, termasuk membatik. Dan prestasi yang pernah ia raih yaitu Juara I dibidang membatik pada Dies Natalis UNY 2013. Pernah memberikan pembelajaran membatik pada siswa asing selama 1 tahun dan pengabdian masyarakat tentang batik printing di daera Klaten pada tahun 2011. Dari informasi tersebut maka dapat dikatakan bahwa Pak IR adalah seorang tenaga pendidik yang sangat berkompeten dibidangnya. Sedangkan guru pendamping atau asisten adalah HT dan ia adalah seorang tamatan dibidang Hukum pada salah satu universitas swasta di Riau. Walau begitu beliau banyak berkecimpung di bidang siswa autistik.