Identifikasi Masalah Batasan Masalah

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Anak Autistik

1. Pengertian Anak Autistik

Kanner dalam Budiman 2002: 11, seorang dokter kesehatan jiwa anak memakai istilah “autisme” yang artinya hidup dalam dunianya sendiri. Selanjutnya Kanner juga memakai istilah “early infantile Autism”, atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “autisme Masa kanak-kanak” atau “autisme infantil” untuk membedakan dari orang dewasa yang menunjukkan gejala autisme seperti ini. Leo Kanner menduga bahwa anak-anak ini menderita gangguan metabolisme yang telah dibawa sejak lahir. Gangguan metabolisme inilah yang menyebabkan anak-anak tersebut tidak bisa bersosialisasi. Hadriami 2002: 2 menjelaskan bahwa “autisme merupakan gangguan perkembangan otak dalam area penalaran, interaksi sosial dan ketrampilan komunikasi”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa anak-anak dan orang dewasa dengan autisme memiliki defiensi dalam komunikasi verbal dan non verbal, interaksi sosial dan aktivitas bermain. Gangguan ini menyebabkan anak autis sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain dan berhubungan dengan dunia sekitarnya, adanya gerakan-gerakan yang berulang-ulang, respon yang aneh atau kelekatan dengan objek dan menolak adanya perubahan dari rutinitas. Pada beberapa kasus ditemukan adanya perilaku agresif atau self-injured. 12 Menurut Maslim 2001:130 autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan adanya abnormalitas perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun dengan ciri fungsi yang abnormal dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang-ulang. Kemudian menurut DSM-IV Diagnostik and Statiscal Manual of Mental Disorder, 1994; 70-71 “Autisme ditandai dengan gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik, adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan, keterlambatan atau gangguan dalam interaksi sosial, bicara dan berbahasa dan cara bermain yang kurang variatif sebelum umur tiga tahun, serta tidak disebabkan oleh sindrom rett atau gangguan disintegratif masa kanak- kanak”. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif yang mencakup gangguan dalam bidang interaksi sosial, adanya gangguan pola perilaku, minat, kegiatan yang terbatas dan berulang, dan kelemahan dalam komunikasi verbal maupun non verbal

2. Klasifikasi Anak Autistik

Menurut Yayasan Pembinaan Anak Cacat atau yang biasa disingkat YPAC 2014 mengklasifikasi autis berdasarkan berbagai pengelompokan kondisi, yaitu: 1. Klasifikasi berdasarkan saat munculnya kelainan a. Autisme infantil; istilah ini digunakan untuk menyebut anak autis yang kelainannya sudah nampak sejak lahir. b. Autisme fiksasi; adalah anak autis yang pada waktu lahir kondisinya normal, tanda-tanda autisnya muncul kemudian setelah berumur dua atau tiga tahun.