Analisis Prospektif Pemilihan Responden

Tingkat 1 Fokus Tingkat 2 Pihak yang berkepentingan Tingkat 3 Upaya menuju co-management Tingkat 4 Level hierarki co-management Gambar 9 Level hierarki co-management TNKJ. Sumber : Modifikasi dari Saaty 1993 Co-management TNKJ PemKab Jepara Masyarakat Karimunjawa Swasta Pengguna lain Upaya ke- 2 Upaya ke- 3 Upaya ke- …. Konsultatif Instruktif Kooperatif Pendampingan Informatif BTNK Upaya ke- 1 Upaya ke- n 54 Teknik analisis ini dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan menyebar kuesioner kepada stakeholders sampai pada diskusi kelompok dan lokakarya. Adapun tahapan dalam analisis prospektif adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan tujuan studi; 2. Identifikasi faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan studi; 3. Analisis pengaruh antar faktor yang akan dilihat hubungan secara timbal balik mutual dengan menggunakan pedoman penilaian Tabel 15. Tabel 15 Pedoman penilaian pengaruh antar faktor Skor Keterangan tidak ada pengaruh 1 berpengaruh kecil 2 berpengaruh sedang 3 berpengaruh kuat Pedoman pengisian tabel untuk menilai pengaruh antar faktor menurut Hardjomidjojo 2004 adalah sebagai berikut : a. apakah faktor A berpengaruh terhadap faktor B? Jika tidak diberi nilai 0; jika ya menuju pertanyaan ke-2 b. apakah pengaruhnya sangat kuat? jika ya diberi nilai 3; dan jika tidak menuju pertanyaan ke-3 c. apakah pengaruhnya besar? Jika ya diberi nilai 2, jika tidak diberi nilai 1. Langkah kerja analisis pengaruh antar faktor adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan form tabel matrik pengaruh antar faktor Tabel 16 yang akan diisikan dengan skor dari pengaruh relatif antar faktor; b. Membuat contoh cara pengisian tabel dengan mengambil satu faktor terpilih yang mudah dan lihat pengaruhnya terhadap faktor lainnya; c. Memberikan kesempatan peserta untuk mengisi tabel dengan waktu yang relatif cukup, sesuai dengan banyaknya faktor; dan d. Mengumpulkan matriks individu untuk diolah menjadi matriks gabungan. 2 Tabel 16 Matrik pengaruh antar faktor Dari Terhadap Faktor A Faktor B Faktor C Faktor ... Faktor X Faktor A Faktor B Faktor C Faktor ... Faktor X Setelah dilakukan simulasi dari penilaian pengaruh antar faktor menggunakan MS Office Excel maka didapatkan faktor yang tersebar di empat kuadran Gambar 10, dimana kuadran I dan kuadran II merupakan faktor penting yang mempunyai pengaruh tinggi terhadap tercapainya tujuan studi, sedangkan faktor pada kuadran III merupakan faktor yang dapat menjadi penentu output dari sistem yang akan dikembangkan. Sementara faktor di kuadran IV dapat diabaikan karena pengaruh dan ketergantungannya dalam sistem sangat kecil. Gambar 10 Diagram untuk menemukan faktor kunci. Sumber : Hardjomidjojo 2004 Faktor yang akan diidentifikasi dalam analisis prospektif merupakan prasyarat untuk mencapai level hierarki co-management dalam analisis AHP. Jika level hierarki yang terpilih adalah instruktif, maka faktor yang akan dinilai pengaruhnya dalam analisis prospektif adalah : a jenis instruksi; b cara penyampaian, c waktu penyampaian, dan d penerima instruksi. Apabila tipe konsultatif yang terpilih maka peubahnya adalah: a Pengaruh 1 1 Kuadran I Variable penentu INPUT Kuadran IV Variable autonomous UNUSED Kuadran III Variable terikat OUTPUT Kuadran II Variable penghubung STAKES Ketergantungan 3 bentuk komunikasi, b kesempatan memberi masukan, c kemampuan berkomunikasi, d ketersediaan waktu konsultasi, dan e kesediaan menerima masukan. Untuk tipe kooperatif peubah yang digunakan adalah : a persepsi, b partisipasi, c koordinasi, d komitmen dan e. komunikasi. Peubah untuk tipe pedampingan adalah : a kemauan, b kepercayaan, c penguatan kelembagaan masyarakat, dan d kesediaan waktu. Sedangkan untuk tipe informatif adalah : a frekuensi pertemuan, b jarak jangkauan, c latar belakang pendidikan, d kesediaan menerima informasi, dan e teknologi cara penyampaian informasi. 4

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Keadaan Biogeofisik 4.1.1. Letak Administratif dan Geografis Secara geografis Karimunjawa terletak pada posisi antara 5 o 40 ‟ – 5 o 57‟ LS dan 110 o 04‟ – 110 o 40‟BT dengan jarak sekitar 60 mil laut di sebelah timur laut kota Semarang yang meliputi wilayah daratan seluas 7.120 ha dan wilayah perairan seluas 107.225 ha. Sesuai SK Menteri Kehutanan nomor 74Kpts- II2001, luas kawasan Taman Nasional Karimunjawa TNKJ 111.625 ha meliputi hutan hujan tropis dataran rendah seluas 1.285,5 ha, hutan mangrove 222,2 ha dan sisanya perairan seluas 110,117,3 ha BTNK, 2004 a . Secara administratif, kepulauan Karimunjawa yang terdiri dari 27 pulau merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah; yang terdiri dari tiga desa, yaitu Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan Desa Parang. Tabel 17 menyajikan luas dan status pulau di Kecamatan Karimunjawa, dimana 22 dari 27 pulau yang ada termasuk dalam kawasan TNKJ dengan permukiman penduduk hanya terdapat di lima pulau besar, yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk dan Pulau Genting. Status kepemilikan pulau 70 adalah milik perorangan dan swasta, sedangkan penduduk hanya memiliki 22 pulau. Hal ini akan menyulitkan pengelolaan karena para pemilik lahan pulau menyatakan mereka berhak atas property yang dimiliknya. Gambar 11 Sebagian pulau di Karimunjawa. a. Pulau Karimunjawa b. Pulau Menyawakan a b 5 Tabel 17 Luas dan status pulau di Kecamatan Karimunjawa No Nama Pulau Luas ha Status Hunian Status hukum Status Kepemilikan Desa Karimunjawa 64,90 1. Karimunjawa 4.302,5 permanen TN L R M B Penduduk 2. Menjangan Besar 56,0 permanen TN W B Swasta 3. Menjangan Kecil 46,0 permanen TN R W Swasta 4. Menyawakan 21,0 reguler TN W Perorangan 5. Cemara Besar 3,5 tak berpenghuni TN Swasta 6. Cemara Kecil 1,5 tak berpenghuni TN L Perorangan 7. Geleang 24,0 reguler TN L Perorangan 8. Burung 1,0 tak berpenghuni TN L Perorangan 9. Batu 0,5 tak berpenghuni TN Negara 10. Genting 137,0 permanen diluar TN P Swasta 11. Sambangan 8,0 tak berpenghuni diluar TN P Perorangan 12. Seruni 20,0 reguler diluar TN P Swasta Desa Kemujan 22,84 13. Kemujan 1.501,5 permanen TN L R M B Penduduk 14. Bengkoang 79,0 permanen TN W Penduduk 15. Merica 1,0 tak berpenghuni TN Perorangan 16. Sintok 21,0 tak berpenghuni TN L Perorangan 17. Cendekian 13,0 tak berpenghuni diluar TN P Penduduk 18. Gundul 4,5 tak berpenghuni diluar TN P Negara 19. Tengah 4,0 tak berpenghuni TN W Swasta 20. Cilik 2,0 tak berpenghuni TN Swasta Desa Parang 12,26 21. Parang 692,0 permanen TN R - M - B Penduduk 22. Nyamuk 126,0 permanen TN R - M - B Penduduk 23. Kembar 15,0 tak berpenghuni TN W Perorangan 24. Kumbang 12,5 tak berpenghuni TN I - W Perorangan 25. Krakal Besar 10,0 tak berpenghuni TN Perorangan 26. Krakal Kecil 10,0 tak berpenghuni TN Perorangan 27. Katang 7,5 tak berpenghuni TN L Perorangan Luas areal darat 7.120.0 Sumber : BTNK 2004 a , Keterangan : TN : dalam kawasan Taman Nasional I : Zona Inti L : Zona Perlindungan R : Zona Rehabilitasi M : Zona Pemanfaatan - Pemukiman W : Zona Pemanfaatan - Pariwisata B : Zona Pemanfaatan - Budidaya perikanan P : Zona Penyangga diluar kawasan TN

4.1.2. Topografi

Topografi pulau-pulau di Karimunjawa umumnya berupa dataran rendah dengan bukit bergelombang, yang mempunyai ketinggian antara 0 - 506 m dpl. Pulau Karimunjawa merupakan pulau terbesar dalam kawasan dengan keadaan topografi sebagian besar 75,29 berupa bukit dengan kemiringan berkisar antara 10 sampai 37. Sedangkan topografi dasar perairan pulau-pulau di