4
kolaborasi tetapi masih dalam taraf konsultatif, dimana masyarakat diberitahu dan dimintai pendapatnya, tetapi pengambilan keputusan tetap ditangan
pemerintah. Untuk menuju ke tingkat kolaborasi, diperlukan fasilitator sebagai pengamat dan penasehat agar kedudukan masyarakat setara dan dapat selalu
bersama mengidentifikasi
permasalahan, merumuskan
kegiatan, dan
mengevaluasi hasil-hasil kegiatan secara terus menerus Cornwall, 1995 dalam Anshari, 2006.
Tabel 47 Persentase partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan untuk program kegiatan pembangunan TNKJ
Program Kegiatan Partisipasi
aktif Partisipasi
pasif Tidak
berpartisipasi Jumlah
Sektor perikanan 33,33
38,10 28,57
100,00 Sektor pariwisata
31,82 40,91
27,27 100,00
Pemberdayaan masyarakat 50,00
36,36 13,64
100,00 Jumlah
115,15 115,37
69,48 300,00
Rata- rata 38,38
38,46 23,16
100,00 Partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian SDAHE TNKJ
menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat berpartisipasi aktif 58,94 pada hal-hal yang menyangkut penghidupan mereka Tabel 48, misalkan jika
ada nelayan lain yang melakukan kegiatan yang berpotensi mengakibatkan kerusakan SDAH sehingga mengganggu pendapatan mereka, maka mereka
akan langsung menegur danatau melaporkan kepada petugas BTNK. Akan tetapi ada sekitar 15,81 masyarakat yang kurang peduli terhadap keberlanjutan
ketersediaan sumberdaya hayati di TNKJ dengan tidak melakukan tindakan atau upaya apapun jika ada ancaman terhadap kelestarian SDAHE TNKJ. Hal ini
dimungkinkan karena kegiatan perikanan penangkapan ikan bukan merupakan sumber utama penghasilan mereka, dimana
ada sekitar 28,32 penduduk yang menggantungkan hidupnya diluar sektor perikanan.
Tabel 48 Partisipasi masyarakat dalam turut m enjaga kelestraian SDAHE TNKJ
Topik Diskusi Kategori Partisipasi
Jumlah Aktif
Pasif Negatif Tindakan yang akan dilakukan apabila pihak lain
mengambilmerusak SDAHE di wilayahnya 63,04 21,74
15,22 100,00 Berupaya
demi terciptanya aturan dalam pemanfaatan sumberdaya hayati TNKJ
59,62 26,92 13,46 100,00
Tindakan yang akan dilakukan jika ada investor membelimengembangkan wisata di pulau-pulau dalam TNKJ
54,17 27,08 18,75 100,00
Jumlah 17,83 75,75
47,43 300,00 Rata-rata
58,94 25,25 15,81 100,00
5
5.4. Konsep Co-management TNKJ
Dalam Permenhut no. P.192004 tentang Kolaborasi Pengelolaan KSA dan KPA dilampirkan jenis kegiatan yang dapat dikolaborasikan dimana untuk
kolaborasi TNKJ dipilih kegiatan pemanfaatan kawasan yang dalam hal ini adalah kolaborasi antara kegiatan perikanan dan wisata bahari.
5.4.1. Upaya Co-management TNKJ
Konsep co-management telah digunakan sebagai pendekatan dalam pengelolaan kawasan konservasi. Dalam dokumen rezonasi TNKJ dan Rencana
Tata Ruang Kawasan Pantai dan Pesisir di Kecamatan Karimunjawa serta Rencana Umum Tata Ruang Kota Kecamatan Karimunjawa yang diterbitkan oleh
Pemerintah Kabupaten Jepara disebutkan perlunya pelibatan para pihak sebagai
manifestasi dari kolaborasi. Para pihak yang dapat dilibatkan antara lain adalah Bappeda, Dinas Kimtaru, Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata, masyarakat, LSM,
dan perguruan tinggi, dimana kolaborasi dilakukan dari perencanaan program kerja dengan cara saling mengidentifikasi kebutuhan sesuai kepentingannya,
untuk kemudian dapat mensinergikan kegiatan masing-masing sehingga
kepentingan semua pihak dapat diakomidir. Upaya pengelolaan TNKJ dengan
konsep co-management sudah mulai dilaksanakan melalui berbagai pertemuan yang mengarah pada pembuatan peraturan pemanfaatan perikanan dan
pariwisata sehingga menimbulkan pemahaman baru tentang arti penting co- management bagi peserta. Hal ini ditunjukkan dari perhatian peserta yang selalu
hadir untuk mengikuti pertemuan-pertemuan berikutnya. Tabel 49 Upaya co-management TNKJ
No Waktu
Tempat Kegiatan
Penyelenggara Peserta
1. Sept
2006 UNDIP
Semarang Workshop co-
management UNDIP
BTNK, Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata, FKMK, KSM, WCS
Tokoh masyarakat, FPESD, UNDIP 2.
Okt 2006
Dinas Kehutanan
Prov Jateng Pertemuan tim inisiasi
co-management Dinas
Kehutanan Prov Jateng
BTNK, Bappeda Kab, Dislutkan, Disparta, WCS, UNDIP
3. Jan
2007 Bappeda
Jepara Rapat Pengembangan
regulasi dalam rangka pengelolaan kolaboratif
TNKJ Bappeda Kab.
Jepara BTNK
WCS BTNK, Bappeda, Dislutkan,
Disparta, Biro Perekonomian, Biro Hukum, KMB, WCS, UNDIP
4. Mar-
Mei 2007
Bappeda Jepara
Kantor Kab. Jepara
Pembahasan draft peraturan Bupati
Bappeda Kab. Jepara
BTNK WCS
BTNK, Bappeda, Dislutkan, Disparta, Biro Perekonomian, Biro
Hukum, KMB, WCS, UNDIP
5. Jun
2007 Bappeda
Jepara Penyempurnaan draft
peraturan Bupati Kantor Sekda
Kab. Jepara BTNK, Bappeda, Dislutkan,
Disparta, Biro Perekonomian, Biro Hukum, KMB, WCS, UNDIP
6
Setelah melalui empat kali pembahasan dan berdasarkan masukan sektor terkait Perikanan dan Pariwisata maka kolaborasi pengelolaan TNKJ diinisiasi
dengan pembuatan Peraturan Bupati Jepara tentang Pengaturan Pemanfaatan
Perikanan dan Pariwisata di Kepulauan Karimunjawa dimana saat ini pimpinan BTNK yang baru ingin bernegosiasi terhadap substansi kewenangan perijinan
sbelum di proses di Biro Hukum Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara sebagai Peraturan Bupati.
5.4.2. Penyusunan Konsep Co-management TNKJ