Aksesibilitas dan Sistem Transportasi

7 c. Pesawat Cesna Gambar 12 Sarana transportasi ke Karimunjawa. Transportasi antar pulau dilayani oleh perahu motor, sedangkan transportasi dalam pulau berupa jalan aspal selebar 4,5 m dan sepanjang 25 km yang menghubungkan pusat Kota Kecamatan di Pulau Karimunjawa sampai ke pulau Kemujan yang dihibungkan dengan jembatan sepanjang 79 m. Sarana transportasi darat untuk melayani penduduk setempat didukung angkutan mobil pick up sebanyak 11 buah di Desa Karimunjawa dan 17 buah di Desa Kemujan yang dikelola oleh masyarakat setempat. Untuk pulau-pulau lain hanya terdapat jalan desa berupa paving blok atau tanah kering yang hanya dapat dilalui kendaraan roda 2 Bappeda Kab. Jepara, 2005. Sistem transportasi darat di dalam pulau cukup memadai untuk memenuhi keperluan penduduk, akan tetapi transportasi antar pulau sedikit menyulitkan penduduk yang berada di luar pusat kota kecamatan karena bahan makanan pokok penduduk Karimunjawa dipasok dari pulau Jawa dan pelabuhan penumpang dan barang hanya ada di pulau Karimunjawa. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi kehidupan penduduk yang tinggal jauh dari pusat kota kecamatan, apalagi pada musim barat saat gelombang tinggi dimana tidak ada pelayaran. a. KM Muria b. KM Kartini 1 8 Gambar 13 Kondisi Jalan dan Pelabuhan di Karimunjawa.

4.1.4. Hidrologi

Di dalam kawasan TNKJ tidak ditemukan sungai, kebutuhan air penduduk dipenuhi dari lima sumber mata air besar di Pulau Karimunjawa, yaitu di Legon Goprak, Legon Lele, Kapuran, Legon Cikmas dan Nyamplungan untuk dimanfaatkan penduduk desa Karimunjawa sebagai sumber air minum yang disalurkan melalui pipa dari mata air di Legon Goprak. Di Pulau Parang terdapat danau yang sangat membantu penduduk untuk mencukupi kebutuhan pengairan bagi aktivitas pertaniannya Bappeda Kab. Jepara, 2005. Bagi penduduk di pulau-pulau lainnya, kebutuhan air tawar tercukupi dari sumur-sumur gali yang dibuat dengan kedalaman bervariasi, sesuai dengan ketinggian tempatnya. Di daerah tepi pantai, kedalaman sumur relatif dangkal yaitu berkisar antara 4 -7m, sedangkan di daerah pedalaman dengan jarak dari pantai 100m, kedalaman sumur dapat mencapai 15m. Meskipun seluruh kawasan dikelilingi oleh laut, namun kualitas air tanahnya tergolong baik, dengan pH berkisar antara 6,55 - 6,92, kesadahan berkisar 9,12 - 9,84 ppm, kandungan ion Mg berkisar antara 3,24 - 3,91 ppm dan Na berkisar 3,20 - 3,34 ppm. Kondisi air tanah demikian ini dikarenakan tekstur tanahnya sangat baik untuk menyimpan air dan mampu menetralkan garam sehingga instrusi air asin belum muncul pada jarak 100 m dari pantai. Instrusi air laut terjadi pada daerah hutan mangrove yang telah dikonversi untuk tambak, yang telah menyebabkan pohon kelapa disekitarnya menjadi kerdil dan akhirnya mati. Sementara di beberapa lokasi permukiman yang berdekatan dengan pantai, tanda-tanda kesadahan dari beberapa sumur gali mulai terasa, yaitu agak licin jika dipakai untuk keperluan mandi. a. Jalan Kemujan-Karimunjawa b. Pelabuhan Karimunjawa 9 Sampai saat ini penduduk Karimunjawa belum menghadapi masalah kekurangan air tawar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, walaupun demikian sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan jumlah wisatawan maka perlu dipikirkan kebutuhan air tawar untuk menunjang kegiatan usaha wisata dengan teknologi tepat guna bagi kawasan pulau kecil. Kebutuhan air tawar dapat diperoleh dengan pembuatan cadangan tampungan air pesisir coastal reservoir seperti di Pulau Batam atau dengan proses desalinasi, penggunaan air kembali reuse dan daur ulang recycle.

4.1.5. Oceanografi

Kepulauan Karimunjawa seperti perairan Indonesia pada umumnya dipengaruhi oleh angin musim Timur dan Barat. Kecepatan arus permukaan relatif kecil 1,32 - 4,02 cmdet, tetapi arus laut pada musim Timur bergerak dengan kecepatan 18 - 34 cmdet dengan rata-rata 25 cmdet, sedangkan kecepatan arus laut pada musim Barat berkisar antara 22 - 45 cmdet dengan rata-rata 38 cmdet. Arus yang cukup kuat dijumpai di selat antara Pulau Karimunjawa dengan Pulau Menjangan Besar, sekitar Pulau Kembar, sekitar Pulau Krakal Besar dan Pulau Krakal Kecil, bagian Timur Pulau. Menyawakan dan sekitar Pulau Bengkoang. Tinggi gelombang laut di sekitar perairan pulau- pulau yang ada sejauh 100 - 300 m dari garis pantai adalah antara 1,50 - 1,80 m dengan kecepatan angin antara 0,5 - 0,7 kmjam. Hal ini akan berdampak pada pariwisata dimana saat gelombang tinggi pada musim timur Juli-September dan musim barat Desember-Maret, aksesibilitas ke Karimunjawa kadang terputus sampai selama 3 – 4 bulan akibat tidak adanya kapal yang beroperasi. Musim terbaik untuk kunjungan ke Karimunjawa dapat dilakukan pada musim pancaroba antara bulan Oktober-Desember dan April-Juni. Suhu lapisan air permukaan berkisar 25 - 32 C dengan salinitas antara 30 - 35 oo, kecuali di daerah perairan Legon Lele yang mempunyai salinitas rendah yaitu antara 24 - 28 oo karena ada aliran air tawar yang berasal dari mata air yang ada di daratan dan masuk ke perairan sebagai sungai kecil. Derajat keasaman pada umumnya bersifat alkalis pH 7. Kondisi pasang surut di kawasan ini mempunyai tipe semi diurnal harian ganda, dimana pasang terjadi dua kali dalam sehari yaitu pada pukul 20.00 - 02.00 WIB dan 09.30 - 14.30 WIB dengan interval antara surut dan pasang sekitar 50 - 180 cm atau rata-rata 90 cm. Keadaan suhu yang hangat menjadikan perairan pesisir tropis banyak diminati wisatawan asing, akan tetapi dengan ketinggian air pasang hampir 1