9
Sampai  saat  ini  penduduk  Karimunjawa  belum  menghadapi  masalah kekurangan air tawar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, walaupun demikian
sejalan  dengan  pertumbuhan  penduduk  dan  jumlah  wisatawan  maka  perlu dipikirkan  kebutuhan  air  tawar  untuk  menunjang  kegiatan  usaha  wisata  dengan
teknologi  tepat  guna  bagi  kawasan  pulau  kecil.  Kebutuhan  air  tawar  dapat diperoleh dengan pembuatan cadangan tampungan air pesisir coastal reservoir
seperti di Pulau Batam atau dengan proses desalinasi, penggunaan air kembali reuse dan daur ulang recycle.
4.1.5.  Oceanografi
Kepulauan  Karimunjawa  seperti  perairan  Indonesia  pada  umumnya dipengaruhi  oleh  angin  musim  Timur  dan  Barat.  Kecepatan  arus  permukaan
relatif  kecil  1,32  -  4,02  cmdet,  tetapi  arus  laut  pada  musim  Timur  bergerak dengan  kecepatan  18  -  34  cmdet  dengan  rata-rata  25  cmdet,  sedangkan
kecepatan  arus  laut  pada  musim  Barat    berkisar  antara  22  -  45  cmdet  dengan rata-rata  38  cmdet.  Arus  yang  cukup  kuat  dijumpai  di  selat  antara  Pulau
Karimunjawa  dengan  Pulau  Menjangan  Besar,  sekitar  Pulau  Kembar,  sekitar Pulau  Krakal  Besar  dan  Pulau  Krakal  Kecil,  bagian  Timur  Pulau.  Menyawakan
dan  sekitar  Pulau  Bengkoang.  Tinggi  gelombang  laut  di  sekitar  perairan  pulau- pulau yang ada sejauh 100 - 300 m dari garis pantai adalah antara 1,50 - 1,80 m
dengan kecepatan angin antara 0,5 - 0,7 kmjam.  Hal ini akan berdampak pada pariwisata dimana saat gelombang tinggi pada musim timur Juli-September dan
musim  barat  Desember-Maret,  aksesibilitas  ke  Karimunjawa  kadang  terputus sampai  selama  3
–  4 bulan  akibat tidak  adanya kapal  yang beroperasi.  Musim terbaik untuk kunjungan ke Karimunjawa dapat dilakukan pada musim pancaroba
antara bulan Oktober-Desember dan April-Juni. Suhu lapisan air permukaan berkisar 25 - 32  C dengan salinitas antara 30
- 35 oo, kecuali di daerah perairan Legon Lele yang mempunyai salinitas rendah yaitu  antara  24  -  28 oo  karena  ada  aliran  air  tawar  yang  berasal  dari  mata  air
yang  ada  di  daratan  dan  masuk  ke  perairan  sebagai  sungai  kecil.  Derajat keasaman  pada  umumnya  bersifat  alkalis  pH  7.  Kondisi  pasang  surut  di
kawasan  ini  mempunyai  tipe  semi  diurnal  harian  ganda,  dimana  pasang  terjadi dua kali dalam sehari yaitu pada pukul 20.00 - 02.00 WIB dan 09.30 - 14.30 WIB
dengan  interval  antara  surut  dan  pasang  sekitar  50  -  180  cm  atau  rata-rata  90 cm.  Keadaan  suhu  yang  hangat  menjadikan  perairan  pesisir  tropis  banyak
diminati  wisatawan  asing,  akan  tetapi  dengan  ketinggian  air  pasang  hampir  1
10
meter  menjadikan  luas  pantai  semakin  sempit  akibat  tertutup  air  pasang  pada siang  hari  selama  5  jam,  sehingga  aktivitas  wisatawan  di  pantai  terganggu  air
pasang. 4.2.  Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat
4.2.1.  Kependudukan
Karimunjawa  mulai  dihuni  secara  permanen  pada  akhir  abad ke-19 ketika Belanda  tiba  di  Jawa.  Selama  pendudukan  Jepang  pada  tahun  1940an,
diperkirakan  jumlah  penduduk  Karimunjawa  sekitar  1400  jiwa,  jumlah  ini  terus meningkat setiap tahun dengan rata-rata pertumbuhan 2,05 Bappeda Jepara,
2005.  Jumlah  penduduk  Karimunjawa  berdasarkan  statistik  BTNK  tahun  2008 adalah 9.054 jiwa yang terdiri dari 2.465 rumah tangga, dengan distribusi 46,79
di  Desa  Karimunjawa;  30,51  di  Desa  Kemujan;  dan  22,7  di  Desa  Parang dengan  laju  pertumbuhan  penduduk  rata-rata  2,74  per  tahun  dan  kepadatan
rata-rata 119 jiwakm
2
Tabel 19.  Pada tahun 2006 laju pertumbuhan meningkat tajam seiring dengan pembangunan pariwisata Karimunjawa, hal ini dikarenakan
adanya  peningkatan  jumlah  pendatang  dari  Jawa  yang  bekerja  pada  sektor pariwisata.
Tabel 19  Data kependudukan kecamatan Karimunjawa Tahun
Jumlah penduduk jiwa
Laju pertumbuhan per tahun
Kepadatan jiwa km
2
1995 7.795
-
109
1998 8.264
2.01 116
2005 8.427
0.33 118
2006 8.842
4.92 124
2007 9.054
3.72 127
Sumber : Pemda Jepara 1994, Monografi Desa 1999, BTNK 2008 Sebagian  besar  penduduk  Karimunjawa  adalah  pendatang  dari  Jawa,
Madura dan Makasar dengan lama tinggal rata-rata 24 tahun dan alasan utama kepindahan  karena  keluarga  34.3  dimana  mereka  diajak  saudaranya  yang
telah terlebih dahulu tinggal dan menikah di Karimunjawa dan karena pekerjaan 23.  Menurut  Wibowo  2006  komposisi  penduduk  pendatang  adalah  88.8
dari  suku  Jawa  yang  tinggal  di  Karimunjawa,  Genting  dan  Kemujan  Dukuh Mrican  dan  Dukuh  Kemujan;  6.7  dari  Suku  Bugis  yang  tinggal  di  Kemujan
Dukuh  Batulawang  dan  Dukuh  Tlogo;  1.5  dari  suku  Madura  yang  tinggal  di Parang Dukuh Nyamuk; dan 0,7 suku Mandar yang tinggal di Kemujan.