Ciri Kelembagaan Pengertian Kelembagaan
                                                                                21
dinyatakan bahwa seluruh sumber kekayaan alam di perairan Indonesia di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Hal ini mengandung makna
bahwa  pemerintah  memiliki  dan  bertanggung  jawab  mengawasi pemanfaatan  sumberdaya  perairan.  Para  individu  mempunyai  kewajiban
mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh negara, atau pemerintah yang berkuasa,  atau  departemen  yang  mengurusi  sumberdaya  alam.  Demikian
pula  departemen  yang  bersangkutan  mempunyai  hak  untuk  memutuskan aturan  main  penggunaannya.  Contoh  sumberdaya  alam  milik  negara
adalah tanah, hutan, mineral, air dan lain-lain yang konon dikuasai negara untuk hajat hidup orang banyak;
2. Milik  pribadi  private  property,  yaitu  sumberdaya  yang  dimiliki  secara
perorangan atau sekelompok orang secara syah yang ditunjukkan dengan bukti-bukti  kepemilikan  yang  jelas.  Para  individu  pemilik  mempunyai  hak
untuk  memanfaatkan  sumberdaya  alam  sesuai  aturan  dan  norma  yang berlaku  socially  acceptable  uses  dan  mempunyai  kewajiban  untuk
menghindari pemanfaatan sumberdaya alam yang eksesif dan tidak dapat dibenarkan  menurut  kaidah  norma  yang  berlaku  socially  unacceptable
uses. Lahan pertanian yang dimiliki perorangan termasuk di sini; 3.
Milik  umum  atau  milik  bersama  common  property,  merupakan  milik sekelompok  masyarakat  tertentu  yang  telah  melembaga,  dengan  ikatan
norma  atau  hukum  adat  yang  mengatur  pemanfaatan  sumberdaya. Kelompok  masyarakat  yang  berhubungan  dengan  sumberdaya  alam  milik
bersama  itu  mempunyai  hak  untuk  tidak  mengikutsertakan  individu  lain yang  bukan  berasal  dari  kelompok  yang  bersangkutan  dan  individu  yang
dimaksud  mempunyai  kewajiban  mematuhi  statusnya  sebagai  orang  luar. Sementara setiap anggota kelompok mempunyai hak dan kewajiban untuk
memelihara  kelestariannya  sesuai  dengan  aturan  yang  disepakati bersama.  Misalnya  hutan  adat  atau  sumberdaya  wilayah  pesisir,  dimana
penduduk  yang  terikat  dalam  kelompok  sosial  dapat  memanfaatkan  dan mengelola  bersama  berdasarkan  norma  hidup  dan  budaya  yang  berlaku;
dan 4.
Tak bertuan open access, dimana sumberdaya milik semua orang. Dalam hal ini tidak ada unsur kepemilikan pada sumberdaya alam sehingga setiap
orang  dari  manapun  bisa  memanfaatkannya.  Artinya,  masing-masing individu  hanya  memiliki  privilege,  siapa  cepat  dia  dapat,  tapi  bukan  hak.
22
Contohnya adalah sumberdaya di perairan laut lepas atau diluar batas laut territorial.
Aturan  representasi  merupakan  perangkat  aturan  yang  menentukan mekanisme  pengambilan  keputusan  organisasi,  mengatur  siapa  yang  berhak
berpartisipasi  dalam  proses  pengambilan  keputusan.  Keputusan  yang  diambil dan  apa  akibatnya  terhadap  performance  akan  ditentukan  oleh  kaidah
representasi yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Pengaturan dari  batas  yurisdiksi,  property  right  dan  aturan  representasi  merupakan  suatu
bentuk perubahan kelembagaan yang berimplikasi pada kemampuan organisasi dalam  menjalankan  enforcement  untuk mengatasi  permasalahan  free  rider  atau
komitmen sehingga menghasilkan kinerja yang diharapkan. Berkaitan  dengan  pengelolaan  taman  nasional,  ketiga  ciri  kelembagaan
tersebut diatur oleh undang-undang. Penentuan batas yurisdiksi taman nasional diatur  dalam  UU  no.5  tahun  1990  tentang  KSDAHE,  UU  no.32  tahun  2004
tentang Pemerintahan Daerah yang secara teknis dijabarkan kedalam PP no.68 tahun 1998 tentang KSA dan KPA. Dalam peraturan perundangan tersebut, tata
batas  taman  nasional  harus  ditetapkan  berdasarkan  kesepakatan  antara pemerintah  pusat,  daerah  dan  masyarakat.  Hak  kepemilikan  taman  nasional,
menurut Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 dan UU no. 5 tahun 1967 tentang  Ketentuan ketentuan  Pokok  Kehutanan adalah  tanah  milik  Negara  atau
state  property.  Karenanya  pengelolaan  taman  nasional  dilaksanakan  oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Kehutanan pasal 34 UU no.5 tahun 1990
tentang KSDAHE.
                