45
2. Survey  dengan  membagikan  kuesioner  kepada  89  responden
serta wawancara  tidak  terstruktur  secara  terbuka  terhadap  49  rumah  tangga
nelayan  untuk  mengetahui  persepsi,  pemahaman  dan  tingkat  partisipasi stakeholders  yang  dapat  mempengaruhi  pelaksanaan  pengelolaan
kolaboratif; 3.
Lokakarya  dan  FGD  dengan  wakil  stakeholders  dari  BTNK,  kelompok masyarakat,  Pemda  untuk  menilai  pengaruh  antar  faktor  yang  telah
diidentifikasi  dari  hasil  masukan  kuesioner  putaran  ke-2  yang  dibagikan sebelumnya kepada stakeholders; dan
4. Diskusi  dan  konsultasi  dengan  Kepala  BTNK  dan  pakar  dari  Perguruan
Tinggi  serta  lembaga  lain  untuk  mengkonfirmasi  hasil  dan  menambah informasi lain yang masih diperlukan.
Untuk  data  sekunder  dilakukan  dengan  mencari  dan  menganalisis dokumen  laporan,  hasil  penelitian,  peraturan  perundangan  yang  terkait  dengan
masalah  penelitian  yang  didapat  dari  kantor  BTNK,  Pemerintah  Provinsi  Jawa Tengah,  Pemerintah  Kabupaten  Jepara,  Perguruan  Tinggi  dan  sumber-sumber
lain.
3.5.  Pemilihan Responden
Pemilihan  responden  dilakukan  secara  sengaja  purposive  sampling berdasarkan  pertimbangan  tertentu,  yaitu  :  1  keterkaitan  dengan  fokus
penelitian;  2  kepentingan  danatau  kepedulian  mereka  dengan  keberadaan kawasan  TNKJ;  3  keterlibatan  dalam  kegiatan  pengelolaan  dan  pemanfaatan
TNKJ;  4  kesediaan  dalam  memberikan  informasi;  dan  5  dapat  dihubungi. Sehingga diharapkan dapat memberikan informasi sebagai masukan dan bahan
pertimbangan dalam identifikasi faktor yang lebih akurat. Responden  dapat  dikelompokkan  menjadi  dua  Tabel  13,  yaitu  1
kelompok  yang  disurvei  dan  diminta  untuk  mengisi  kuesioner  89  responden dimana  diantaranya  dipilih  sebagai  wakil  dari  kelompoknya  untuk  diwawancarai
secara  mendalam  8  responden;  dan  2  kelompok  yang  ikut  dalam  lokakarya dan  FGD  15  orang  yang  merupakan  wakil  stakeholders  inti,  yaitu  dari  BTNK,
Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata, KSM, tokoh masyarakat, pelaku usaha lokal, WCS,  dan  UNDIP  yang telah  bersedia meluangkan  waktu  dan  pikirannya  untuk
duduk  bersama  memikirkan  dan  membahas  penyusunanan  konsep  co- management TNKJ.
46
Tabel 13  Jumlah  responden dalam penelitian orang
Responden Kuestioner
Wawancara Lokakarya
FGD Pemerintah :
15 orang 7 orang
Pengelola Balai TNKJ 2
2 Pemda Kab. Jepara
1 -
Bappeda Kab  Prov 2
1 Balitbang Prov Jateng
1 -
Bapedal Kab  Prov 2
- BPN Kab Jepara
1 Dinas Pariwisata Kab  Prov
2 2
Dinas Perikanan dan Kelautan Kab Prov 2
2 Dinas Perhubungan Kab  Prov
2 -
Masyarakat setempat : 61 orang
5 orang Muspika
5 -
Tokoh masyarakat 3
1 Masyarakat :
- - Desa Karimunjawa
23 - Desa Kemujan
15 - Desa Parang
11 Forum Komunikasi Masyarakat Karimunjawa
1 1
Kelompok Swadaya Masyarakat 3
3
Swasta : 6 orang
1 orang Pelaku usaha lokal
2 1
PT Pura Wisata 1
- Kura-kura resort
1 -
FPESD 1
-
Pengguna lain :
7 orang 2 orang
Pengguna SDA dari luar 2
- LSM lokal  internasionalWCS
2 1
Wisatawan 3
- Peneliti akademisi pakar
3 1
Jumlah 89 orang
15 orang 3.6.  Metode Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara dan kutipan  dari  berbagai  dokumen  kemudian  ditabulasi  dan  dianalisa  secara
deskriptif  kualitatif  dengan  cara  mengelompokkan  data  sesuai  tujuan  penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian, analisis data dibagi dalam tiga tahap Gambar
5 yaitu : 1.
Analisis  kualitatif  terhadap  potensi  dan  pemanfaatan  keanekaragaman hayati TNKJ, kebijakan dan kelembagaan, dan persepsi dan partisipasi;
2. Analisis  Hierarki  Proses  AHP  pengelolaan  TNKJ  dengan  konsep  co-
management  disusun  dalam  empat  tingkat  yaitu  :  fokus,  aktor,  upaya pengembangan co-management dan level hierarki co-management; dan