6
Karimunjawa umumnya berpasir putih dan sangat landai dengan kemiringan 1 –
2  dan  kedalaman  laut    50m.  Tipe  substrat  dasar  perairan  berupa  pasir berlumpur dan lumpur berpasir. Kebanyakan pulau dikelilingi fringging reef yang
menyebabkan  pantainya  terlindung  dari  hempasan  ombak  BTNK,  2004
a
; Martoyo, 1998. Keadaan topografi yang demikian, dengan pantai berpasir putih
yang  landai  menjadikan  daya  tarik  Karimunjawa  sebagai  daerah  tujuan  wisata bahari di Jawa Tengah.
4.1.3.  Aksesibilitas dan Sistem Transportasi
Aksesibiltas  ke  Karimunjawa  dapat  dilakukan  melalui  jalur  udara  dan  laut. Transportasi  udara  dilayani  melalui  bandara  Ahmad  Yani  di  Semarang  menuju
bandara Dewadaru di Pulau Kemujan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai Kura- kura  resort  menggunakan  pesawat  Cesna  berkapasitas  enam  orang  dengan
waktu  tempuh  30  menit,  jadwal  keberangkatan  sesuai  dengan  paket  perjalanan wisata  yang  dijual.  Sedangkan  transportasi  laut  dilakukan  secara  reguler
menggunakan  kapal  motor  Muria  dan  kapal  motor  Kartini  1  Tabel  18.  Hal  ini menunjukkan  terbatasnya  akses  dari  dan  ke  Karimunjawa  sehingga  dapat
menjadi  hambatan  bagi  pengembangan  dan  pembangunan  pariwisata Karimunjawa.
Tabel 18  Jadwal keberangkatan kapal feri tiap minggu Rute
Senin  Selasa  Rabu  Kamis  Jumat  Sabtu  Minggu Keterangan
Jepara - Karimunjawa
- -
09.00 -
- 09.00
- KM Muria
waktu tempuh 6 jam
Karimunjawa - Jepara
09.00 -
- 09.00
- -
- Semarang -
Karimunjawa -
- -
- -
09.00 -
KM Kartini 1 waktu tempuh
3,5 jam Karimunjawa -
Semarang -
- -
- -
- 14.00
Semarang –
Jepara 07.00
- -
- -
- -
KM Kartini 1 waktu tempuh
1,5 jam Jepara
– Karimunjawa
10.00 -
- -
- -
- KM Kartini 1
waktu tempuh 2,5 jam
Karimunjawa – Jepara
- 11.00
- -
- -
- Jepara
– Semarang
- 14.00
- -
- -
- KM Kartini 1
waktu tempuh 3 jam
Catatan :  pada minggu ke-2 dan ke-4
7
c.  Pesawat Cesna Gambar 12  Sarana transportasi ke Karimunjawa.
Transportasi  antar  pulau  dilayani  oleh  perahu  motor,  sedangkan transportasi dalam pulau berupa jalan aspal selebar 4,5 m dan sepanjang 25 km
yang  menghubungkan  pusat  Kota  Kecamatan  di  Pulau  Karimunjawa  sampai  ke pulau  Kemujan  yang  dihibungkan  dengan  jembatan  sepanjang  79  m.  Sarana
transportasi  darat  untuk melayani  penduduk  setempat  didukung  angkutan  mobil pick up sebanyak 11 buah di Desa Karimunjawa dan 17 buah di Desa Kemujan
yang dikelola oleh masyarakat setempat. Untuk pulau-pulau lain hanya terdapat jalan  desa  berupa  paving  blok  atau  tanah  kering  yang  hanya  dapat  dilalui
kendaraan  roda  2  Bappeda    Kab.  Jepara,  2005. Sistem  transportasi  darat  di
dalam pulau cukup memadai untuk memenuhi keperluan penduduk, akan tetapi transportasi antar pulau sedikit menyulitkan penduduk yang berada di luar pusat
kota kecamatan karena bahan  makanan  pokok penduduk  Karimunjawa  dipasok dari  pulau  Jawa  dan  pelabuhan  penumpang  dan  barang  hanya  ada  di  pulau
Karimunjawa.  Hal  ini  dapat  menjadi  hambatan  bagi  kehidupan  penduduk  yang tinggal  jauh  dari  pusat  kota  kecamatan,  apalagi  pada  musim  barat  saat
gelombang tinggi dimana tidak ada pelayaran. a.  KM Muria
b.  KM Kartini 1