8
2. Bagi masyarakat; sebagai bahan informasi tentang peluang ruang
berpartisipasi dalam
konservasi sumberdaya
alam hayati
dan ekosistemnya bagi kelangsungan hidupnya; dan
3. Bagi ilmu pengetahuan; sebagai acuan dan referensi bagi peneliti lainnya
untuk mengembangkan pengetahuan tentang co-management sebagai pendekatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara lebih
komprehensif.
1.4. Kerangka Pemikiran
Pengelolaan taman nasional, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 34 ayat 1 UU no. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistemnya KSDAHE dan pasal 35 PP no. 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam KSA dan Kawasan Pelestarian Alam KPA, dilaksanakan oleh
pemerintah; untuk tujuan kelestarian SDAH serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan mutu kehidupan manusia. Namun pola pengelolaan SDA yang terpusat dan tidak memberi ruang bagi peran serta masyarakat secara adil dan setara ternyata
pemerintah tidak
mampu melindungi
kawasan konservasi
beserta keanekaragaman hayati yang ada didalamnya.
TNKJ ditetapkan sebagai KPA karena potensi keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Pengelolaan TNKJ bertujuan melindungi sistem penyangga
kehidupan, melestarikan keanekaragaman plasma nutfah dan menjamin
pemanfaatan yang lestari. Namun pemanfaataan potensi SDAHE TNKJ untuk kegiatan perikanan dan pariwisata cenderung merusak keutuhan SDAHE TNKJ
sehingga dapat menggangu fungsi kawasan. Sementara kelembagaan pengelolaan TNKJ belum mampu melindungi dan mengamankan kawasan
karena keterbatasan kapasitas dan dukungan lembaga terkait. Co-management sebagai suatu pendekatan pengelolaan berbasis kemitraan akan ditelaah
kemungkinannya untuk digunakan sebagai pendekatan dalam pengelolaan TNKJ sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki. Agar co-management
dapat berjalan efektif, maka digunakan prinsip-prinsip co-management sebagai batu uji partisipasi stakeholders Wiratno et al, 2004 dan adanya kerelaan dan
kesadaran dari stakeholder untuk saling menghormati, saling menghargai, saling percaya, dan saling memberikan kemanfaatan permenhut no: P.19 2004
tentang Kolaborasi Pengelolaan KSA dan KPA, ada dukungan kelembagaan dan mekanisme peningkatan kapasitas NRM, 2002 dan WWF, 2006.
9
Gambar 1 Kerangka pemikiran.
1.5. Novelty
Penerapan co-management dalam pengelolaan kawasan konservasi sudah banyak diterapkan. Namun demikian, berbagai prinsip dari co-management itu
sendiri belum sepenuhnya diterapkan; atau kalaupun ada, penerapannya sulit dilakukan karena tidak sesuai dengan kondisi setempat. Selain itu penerapan co-
management dalam pengelolaan kawasan konservasi tidak selalu diikuti dengan perumusan kebijakan penataan kelembagaannya sehingga masing-masing
stakeholders berjalan sendiri-sendiri. Novelty penelitian ini adalah mencoba memperbaiki kekurangan dan kelemahan penerapan konsep co-management
dalam pengelolaan kawasan konservasi, khususnya dalam pengaturan kegiatan perikanan dan pariwisata.
Pengelolaan TNKJ terpadu berkelanjutan
Potensi :
- Sosek masyarakat - Kehati SDAHE
Kelembagaan :
- Regulasi - Kapasitas pengelolaan
- Penegakan hukum
Co-management TNKJ
Pemanfaatan: - Perikanan
- Pariwisata
Prinsip co-management : 1. partisipasi komitmen
2. komunikasi koordinasi 3. appropriate sharing
4. capacity building 5. learning by doing