80 Sedangkan komposisi sampah pertokoan yang telah mengalami prosessing
atau pendaurulangan sekitar 39,04 dan masih ada sekitar 60,69 yang belum di daur ulang. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka tidak mungkin kesehatan
lingkungan dan manusia akan terganggu dengan semakin bertambahnya volume sampah setiap harinya. Untuk melihat perbandingan antara sampah yang di daur
ulang dan yang dibuang pada pasar modern dapat dilihat pada Gambar 24.
Pengelolaan Sampah Pasar Modern di DKI Jakarta
39.04 60.96
di daur ulang di buang
Gambar 24. Pengelolaan sampah pasar modern di DKI Jakarta
5.1.2. Sumber di Sepanjang Pantai Pantura Jakarta
Kualitas perairan Teluk Jakarta selain dipengaruhi oleh kualitas air sungai yang bermuara di Teluk Jakarta juga dipengaruhi oleh kegiatan di sepanjang
pantai utara Jakarta. Aktivitas kegiatan di pantai utara Jakarta seperti banyaknya pelabuhan-pelabuhan di DKI Jakarta memberikan kontribusi juga terhadap
pencemaran Teluk Jakarta. Kegiatan aktivitas pelabuhan di pantai utara Jakarta dapat dilihat pada Gambar 25, dan kegiatan aktivitas nelayan di pantai utara
Jakarta dapat dilihat pada Gambar 26.
81
Gambar 25. Kegiatan aktivitas pelabuhan di pantai utara Jakarta
Gambar 26. Kegiatan aktivitas nelayan di pantai utara Jakarta
Berikut ini Tabel 24 adalah kegiatan, kondisi lingkungan dan sumber pencemaran yang terjadi di kawasan Pantura Jakarta yang dimulai dari Pantai
Indah Kapuk sampai Kawasan Marunda yang merupakan salah satu kegiatan dari Bapedalda DKI Jakarta 1999.
Tabel 24. Jenis kegiatan yang menyebabkan pencemaran di Teluk Jakarta
LokasiKegiatan Kondisi Sumber
Pencemaran
Pantai Wisata Marunda Rumah
Si Pitung dan Mesjid Si Pitung
- terjadi abrasi pantai - pemukiman kumuh
- sanitasi buruk - perubahan lingkungan di
sekitar muara sungai perumahan, tambak
- limbah MCK dan limbah padat dari pemukiman
plastik, perahu rusak dan kayu
- Kali Blencong
82 Tabel 24 lanjutan. Jenis kegiatan yang menyebabkan pencemaran
LokasiKegiatan Kondisi Sumber
Pencemaran
di Teluk Jakarta
Pelabuhan Marunda
- kegiatan b uat kayu,
- san
- lim -
ngkar muat dan oli ongkar m
minyak goreng dan pasir laut kelembagaan berada di bawah
adpel Sunda Kelapa, pengelolaannya Kawa
Berikat Nusantara cabang Marunda
bah MCK sekitar pelabuhan
kegiatan bo kapal serta kayu-kayu
Kawasan Berikat diperuntukkan sebagai
- dari
- h baik
- limbah MCK dari perkantoran -
dari
Kawasan sekitar sebagai Muara Cakung Drain
- hu
- oli bekas dari kapal perahu -
an -
Kawasan Pantai - lokasi pemukiman nelayan
- ncaharian sebagai
KK limbah MCK dari pemukiman
Pelabuhan ok
sebagian pelabuhan untuk lau
- u
- dal,
- perairan
man - kegiatan bongkar muat,
- estik
-
Pelabuhan Sunda pelabuhan untuk kapal motor,
- n terdapat
- sisa-sisa oli dan minyak dari -
padat dari -
yang Nusantara
- kawasan pergudangan
kegiatan yang dominan adalah angkutan barang
dan ke kawasan penghijauan suda
dan pergudangan pencemaran udara
kegiatan transportasi
Muara Cakung Drain
- yang mengatasi hempasan air
di kawasan Jakarta Timur merupakan pelabuhan pera
layar motor dari nelayan, hal ini menyebabkan aliran air
sungai terhambat nelayan yang dibuang ke
sungaiperairan laut sampah dari pemukim
dibuang langsung ke laut penimbunan pasir laut di
sepanjang Kanal Cakung Drain
Cilincing yang cukup padat dan tidak
teratur mata pe
peternak kerang hijau 200 -
- limbah industri yang berlokasi di hulu Kalibaru
Tanjung Pri -
bongkar muat barang dan sebagai pelabuhan
transportasi antar pu pengelola pelabuhan yait
adpel Tanjung Priok pelabuhan II sudah
mempunyai dokumen am RKL, RPL
kondisi fisik berwarna kehitam-hita
dan masih terlihat sampah pencucian tangki kapal
limbah dari kegiatan dom industri di sekitar pelabuhan
limbah yang terbawa sungai yang masuk ke pelabuhan
Kelapa -
kapal layar bermotor dan kapal penumpang
di sekitar pelabuha pemukiman kumuh dan padat
kegiatan kapal limbah cair dan
kegiatan pemukiman limbah padat dan cair
terbawa oleh aliran Kali Opak
83 Tabel 24 lanjutan. Jenis kegiatan yang meny
LokasiKegiatan Kondisi Sumber
Pencemaran
ebabkan pencemaran di Teluk Jakarta
Pelabuhan perikanan
Samudera M Baru
uara - pelabuhan
pal motor, i
- sis ri
- padat dari
untuk ka kapal layar bermotor dan
kapal perikanan samudra d sekitar pelabuhan terdapat
pengolahan hasil tangkapan perikanan samudra
a-sisa oli dan minyak da kegiatan kapal
limbah cair dan kegiatan pelabuhan
Pelelangan Ikan tempat kegiatan pelelangan
- ayan
- limbah MCK penduduk -
ian -
n Cagar Alam
- lokasinya berada di sebelah -
tumbuhi hnya
- atwa
- limbah MCK dari
yan di -
i uk
gke -
at dan limbah cair -
Pantai Indah - kawasan seluas 800 ha, sudah
- Jl.
- n untuk
h dan air -
elaksanakan amdal, limbah padat dan cair yang
ang -
tanggul utan
Pelabuhan merupakan pelabuhan kapal
- ah
i - sampah dari kegiatan bongkar
- ah dan limbah MCK dari
- Muara Angke
- ikan dan pasar
pemukiman nel sekitar pelanggan
limbah cair pencuc kegiatan pelelangan
limbah dari pasar ika
Muara Angke timur PIK dan sebelah barat
Kali Angke umumnya di
mangrove yang tumbu tidak terlalu baik
masih ditemukan s seperti ular, biawak dll
secara visual kondisi lingkungan tercemar
- perkampungan nela
sepanjang Kali Angke berkurangnya lebar Kal
Angke karena dipakai unt sandar perahu nelayan
sehingga aliran Kali An terganggu
limbah pad yang terbawa Kali Angke
rusaknya hutan mangrove disebabkan banyak limbah
plastik tertahan di mangrove
Kapuk PIK terbangun seluas 400 ha
lokasinya di sebelah utara Tol Bandara dan sebelah barat
Cengkareng Drain lahan yang terbangu
lapangan golf, perumahan, rumah sakit, sarana
pengolahan air limba bersih
sudah m RKL, RPL
- terbawa oleh aliran
Cengkareng Drain y berasal dari luar kawasan
bermuara di PIK adanya pembuatan
dan pengurugan tambak menyebabkan rusaknya h
mangrove
Kalibaru -
motor dan kapal layar motor yang memuat kayu dan
barang-barang lainnya kondisi fisik lautnya sud
berwarna hitam dan dipenuh sampah
muat belum ditangani dengan baik
samp pemukiman sekitar pelabuhan
tumpahan minyak dan oli dari kapal dan kegiatan perbaikan
kapal di pelabuhan
Sumber : Aboejowono 2000
84 Selain itu pantai utara Jakarta sebagian besar dimanfaatkan oleh aktivitas
pelab uhan, yang kemudian diikuti pemanfaatan lahan oleh perumahan nelayan.
Sedangkan untuk aktivitas lainnya seperti hutan lindungmangrove, PLTGU, perumahan, industri dan rekreasi. Untuk lebih jelasnya pemanfaatan pantai utara
Jakarta oleh berbagai aktivitas dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 27. Pemanfaatan p
Oleh : IRMAN FIRMANSYAH
P0 52040261
Sumber Peta : BPLHD DKI Jakarta
antai utara Jakarta
85
5.2. Status Kualitas Perairan, Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi 5.2.1. Status Kualitas Muara Sungai dan Perairan Teluk Jakarta
Penentuan status kualitas muara sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta dan perairan Teluk Jakarta dilakukan dengan cara membandingkan konsentrasi
berbagai parameter kualitas air muara sungai dan juga kualitas perairan Teluk Jakarta dengan baku mutu yang berlaku di Indonesia, untuk kualitas muara sungai
baku mutu yang digunakan adalah Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku
Mutu Air SungaiBadan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta sedangkan untuk kualitas perairan Teluk Jakarta baku
mutu yang digunakan adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Data beberapa parameter
kualitas muara sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Status kualitas muara sungai di Teluk Jakarta
Lokasi Titik Pengamatan Parameter Satuan
Baku Mutu
42 22 6 27 32
Fisik DHL µhoscm
1.000 696,10 940,98 295,67
6856,27 26730,39
TDS mgL
1.000 701,22 2405,34 173,63 4422,51
18087,91 TSS
mgL 200 45,00 38,49 19,33 33,02 16,34
DO mgL
3 -
- 0,95
- -
Suhu 0C
29,28 29,85 28,37 31,75 31,25 Kekeruhan NTU
41,04 59,61 19,67 30,24 75,18 Kimiawi
Hg mgL
0,0005 0,0009
0,0008 Besi Total
mgL 2
0,34 0,67 0,72 0,29 0,15 Mn
mgL 1 0,30 0,86 0,26 1,73 0,48
pH 6,0-8,5 8,02 6,82 6,43 6,77 7,14
PO4 mgL 0.5
1,79 1,12 1,21 2,21 1,47 Zn
mgL 1 0,115 0,02
0,035 0,02 0,02 SO4
mgL 100 128,72 74,86 20,88 172,14
718,89 Cu
mgL 0,1
MBAS mgL 0,5
1,93 1,12 0,13 2,20 0,92 KMnO4
mgL 25
92,73 28,53 22,25 91,86 62,25 BOD
mgL 20
63,01 29,36 13,42 69,41 52,24 COD
mgL 30
134,46 78,59 34,84 267,58
193,46 Natrium mgL
50 253,30
223,14 35,66
948,79 1105,65
Mikrobiologi Coliform Jmlh100ml
2,00E+04 3,03E+07
8,98E+07 1,10E+07 2,99E+09 3,29E+08 Fecal Coli
Jmlh100ml 4,00E+04
1,83E+07 1,58E+07 2,48E+06 8,43E+08 1,50E+08
86 Tabel 25 lanjutan. Status kualitas muara sungai di Teluk Jakarta
Lokasi Titik Pengamatan Parameter Satuan
Baku Mutu
30 34 13 38 38
A
Fisik DHL µhoscm
1.000 2757,50 2717,25 1888,31 3575,20
29450,00 TDS mgL
1.000 1889,33
2118,26 1052,25 1832,13 20800,00
TSS mgL 200
12,33 161,56 123,35 40,83 10,00
DO mgL 3
0,29 0,23
33,00 0,04
- Suhu
0C 31,82 30,60 29,20 32,65 30,80
Kekeruhan NTU 48,33
106,94 27,39 24,02 20,25 Kimiawi
Hg mgL 0,0005
0,0006 0,00085
0,0010 0,001
Besi Total mgL
2 0,265 0,185 0,45 0,485 0,120
Mn mgL 1
0,30 1,46 2,40 1,77 0,22 pH
6,0-8,5 7,27 7,27 6,71 7,20 7,50 PO4
mgL 0,5 1,84 2,47 1,67 1,76 0,50
Zn mgL 1
0,06 0,03 0,02 0,03 0,03 SO4 mgL
100 137,62
72,19 102,48
74,20 1457,04
Cu mgL
0,1 0,01 MBAS mgL
0,5 1,74 2,04 1,39 1,32 0,81
KMnO4 mgL
25 31,30 82,04 66,75 84,63 89,23
BOD mgL
20 21,00 80,02 49,52 67,85 33,00
COD mgL
30 73,72 135,12 96,86 124,10 263,58
Natrium mgL
50 654,55 230,05 363,35
1044,55 -
Mikrobiologi Coliform Jmlh100ml
2,00E+04 1,56E+07
5,14E+08 9,36E+10 3,02E+09 6,75E+05 Fecal Coli
Jmlh100ml 4,00E+04
7,23E+06 2,31E+08 4,72E+09 1,75E+09 4,25E+05
Sumber : BPLHD, 2005
Berdasarkan data pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa pada umumnya 65,48 parameter kualitas air pada seluruh lokasi pengamatan sudah melampaui baku
mutu air sungaibadan air serta baku mutu limbah cair di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Data Kualitas air muara sungai seluruh lokasi pengamatan dari
tahun 2000-2005 dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 10. Untuk parameter-parameter yang digunakan dalam penghitungan kapasitas
asimilasi antara lain TDS, TSS, Mn, PO
4
, Zn, SO
4
, MBAS, KMnO
4
, BOD, dan COD ditentukan karena kelengkapan data yang ada secara time series mulai tahun
2000 sampai dengan tahun 2005. Dari data di atas dapat dilihat pada parameter COD semua lokasi titik pengamatan sudah melampaui baku mutu; untuk
parameter PO
4
, MBAS, KmnO
4
, dan BOD yang sudah melebihi baku mutu yang ditentukan yaitu sebanyak sembilan titik lokasi pengamatan dari sepuluh titik
87 lokasi yang diamati; untuk parameter TDS yang melebihi baku mutu sebanyak
delapan dari sepuluh titik lokasi pengamatan; untuk parameter SO
4
yang melebihi baku mutu sebanyak enam dari sepuluh titik lokasi pengamatan; sedangkan untuk
Mn hanya empat dari sepuluh titik lokasi pengamatan; dan untuk TSS belum ada yang melebihi baku mutu yang ditentukan.
Untuk kualitas perairan Teluk Jakarta sendiri dibagi menjadi tiga stasiun pengamatan antara lain stasiun 1, diambil dengan jarak dari pantai sekitar 50 m,
hal ini dianggap dapat mewakili kualitas perairan yang masih sangat tinggi dipengaruhi oleh aktivitas dari darat, baik dari kualitas perairan sungai maupun
kegiatan yang ada di sekitar pantai utara Jakarta; stasiun 2, diambil dengan jarak 500 m dari pantai, kualitas perairan yang ada di posisi ini dianggap dapat
mewakili atau perpaduan kualitas perairan yang dipengaruhi oleh perairan pinggir pantai dan perairan laut sendiri; sedangkan stasiun 3, diambil pada jarak 1 km dari
pantai, hal ini diharapkan kualitas perairan yang ada tidak begitu terpengaruh dari aktivitas darat dan kegiatan sekitar pantai tetapi hanya dipengaruhi oleh aktivitas
di laut sendiri. Berdasarkan data pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa pada umumnya setiap
parameter yang diamati di setiap stasiun menunjukkan nilai konsentrasi yang sudah melampaui ambang batas baku mutu yang diperbolehkan untuk perairan
pelabuhan berdasarkan Kep-Men LH 512004, kecuali suhu air, salinitas, TSS, pH, BOD dan NH
3
yang masih di bawah baku mutu stasiun 1; suhu air, salinitas, pH, BOD, COD, NH
3
dan TSS stasiun 2, sedangkan di stasiun 3 yang masih di bawah baku mutu yaitu suhu air, salinitas, pH, BOD, COD, NH
3
, TSS dan kekeruhan. Melihat dari keadaan tersebut dapat dinyatakan pencemaran yang
terjadi di perairan Teluk Jakarta disebabkan oleh berbagai sumber baik dari limbah domestik limbah organik, dari limbah industri limbah anorganik,
maupun dari erosi tanah. Pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah domestik dicerminkan berupa
tingginya nilai Nitrat dan Fosfat, pencemaran akibat limbah industri dicerminkan oleh tingginya konsentrasi Timbal, dan pencemaran akibat erosi tanah ditunjukkan
oleh tingginya konsentrasi TSS. TSS pada stasiun 2 dan 3 masih dibawah baku mutu karena pencemaran akibat erosi di landbase tidak begitu tinggi sehingga
88 dampak dari erosi tersebut terhadap kualitas air laut tidak sampai pada stasiun 2
dan 3. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Status kualitas perairan Teluk Jakarta
Parameter Baku
Mutu Stasiun 1
Baku Mutu
Stasiun 2 Stasiun 3
Kedalaman m 4,044444
5,361111 6,666667
Suhu Air °C 28-32
30,80556 28-32
30,80556 30,72222
Kecerahan m 3
1,314167 6 1,629444
2,006944 Kekeruhan NTU
5 11,75035
5 6,361303
4,444792 Salinitas ‰
33-34 30,03704
33-34 30,10185
30,21296 TSS mgL
80 24,56294
20 17,41783
13,50478 pH 6,5-8,5
7,528056 7-8,5
7,739444 7,898333
DO mgL 5
5,113926 5
5,369222 5,44487
BOD mgL 10
4,38 10
5,177778 5,105556
TOM mgL 30
179,734 30
190,6883 180,8366
NO
3
mgL 0,008 0,156494
0,008 0,198197
0,192375 NH
3
mgL 0,3 0,201642
0,3 0,205575
0,206833 PO
4
mgL 0,015
0,133344 0,015
0,109511 0,102997
Total Pospat mgL 0,015
0,1131 0,015
0,078372 0,0735
H
2
S mgL 0,03
7,020333 0,03
10,30017 21,1
Pb air 0,05
0,093708 0,005
0,101142 0,093258
Cd air 0,01
0,031267 0,002
0,032831 0,030876
Pb sedimen 0,05
12,24156 0,005
17,00417 21,79538
Cd sedimen 0,01
0,286333 0,002
0,309667 0,360833
COD 200 220,1044
200 193,408
198,12
5.2.2. Analisis Beban Pencemaran Teluk Jakarta