6 Teknik permodelan yang dibuat bertujuan untuk mengetahui beban pencemaran di masa yang akan datang dengan mensimulasikan berbagai
sumber-sumber pencemaran penyebab terjadinya pencemaran di Teluk Jakarta.
7 Penegakan hukum dalam penerapan Undang-undang harus benar-benar ditegakkan, adanya penegakan hukum bagi masyarakat akan mendorong
iklim yang kondusif dimana masyarakat bersedia mengikuti dan mentaati hukum; masing-masing stakeholder perlu memperhatikan dampak dari
kegiatan yang dilakukannya terhadap stakeholder lainnya agar terciptanya hubungan yang harmonis; dalam meningkatkan hubungan antar daerah
khususnya pengelolaan DAS dapat dilakukan dengan prinsip keterpaduan; perlunya wadah diskusi yang dapat mempertemukan masing-masing
stakeholder dalam merencanakan pengelolaan Teluk Jakarta khususnya
dalam pengendalian pencemaran yang terjadi sehingga mengetahui permasalahan dan kebutuhan dari masing-masing stakeholder; perlunya
membangun visi dan kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan ekologi dan lingkungan dengan menjadikan permasalahan pencemaran limbah
sebagai masalah penting yang harus ditanggapi secara serius.
6.2. Saran
Adapun saran untuk pengembangan sistem pengendalian pencemaran laut, adalah sebagai berikut :
1 Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta perlu meningkatkan program pengendalian pencemaran khususnya yang menyangkut pengendalian
limbah, baik domestik, industri maupun pasar. 2 Pola kerjasama dan koordinasi berbagai instansi pemerintah dan
masyarakat yang lebih terstruktur. 3 Pengumpulan pendapat pakar yang memahami kajian penelitian, untuk
membangun arahan kebijakan dan prospek pengembangan pengendalian pencemaran Teluk Jakarta, akan lebih baik bila dilakukan dalam suatu
forum pertemuan expert meeting, tidak hanya dikumpulkan melalui kuisioner secara terpisah. Dengan demikian dapat terjadi suatu diskusi dan
pertukaran informasi yang dinamis antar para pakar yang memahami kajian penelitian.
4 Perlu kajian lebih lanjut mengenai kerugian ekonomi pencemaran Teluk Jakarta dengan metode pendekatan sistem sebagai landasan penentuan
kebijakan lebih lanjut, khususnya mengenai besarnya investasi perbaikan lingkungan agar setiap stakeholder yang terkait mengetahui pentingnya
menjaga kerusakan lingkungan dari pada memperbaikinya.
DAFTAR PUSTAKA
Aboejowono, H. 2000. Pengendalian Pencemaran Pantai dan Sungai. Jurnal
himpunan karangan ilmiah di bidang perkotaan dan lingkungan. Bapedalda DKI Jakarta. Vol 2: 56-66.
Andajani, S. 1997. Studi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa di Sekitar Hutan dalam Pemanfaatan Hasil Hutan dan Penyusunan Alternatif
Pengembangannya di Daerah Penyangga Taman Nasional Siberut. Tesis, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Azwar, A. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Yayasan Mutiara. Jakarta.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah BPLHD DKI Jakarta. 2004. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah SLHD DKI Jakarta tahun 2004.
BPLHD Jakarta. Jakarta. _________. 2005. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah SLHD DKI
Jakarta tahun 2005. BPLHD Jakarta. Jakarta. Bank Dunia. 2003. Fokus Utama Mengurangi Polusi. Pemantauan Lingkungan
Indonesia 2003. Hal 20-32. Badan Pusat Statistik BPS DKI Jakarta. 2005. DKI Jakarta Dalam Angka 2005.
Jakarta. Dahuri, R. 1999. Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu : Menata Kembali
Pembangunan Teluk Jakarta. Makalah pada Pertemuan Para Ahli dalam Pengelolaan Dampak Kota Besar Terhadap Perairan di Depannya. P3O
LIPI, 7-8 April, 1999. Jakarta.
Damai, A.A. 2003. Pendekatan Sistem Untuk Penataan Ruang Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung. Tesis, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian
Bogor. Bogor. Damar, A. 2004. Teluk Jakarta, Tercemar Sekaligus Subur. Career Development
Center. Faculty of Engeneering University Of Indonesia. Jakarta. Dinas Kebersihan DKI Jakarta. 2005. Laporan Timbulan Sampah DKI Jakarta.
Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Jakarta. Effendi, H. 2000. Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan Perairan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor.
Forrester, J.W. 1971. World Dynamics. Wright-Allen Press. Cambridge. Massachusetts.
Gunnerson, C. 1987. Waste Water Treatment for Coastal Cities. World Bank. Washington, DC.
Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.
Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta Hartono, W. 2004. Pencemaran Laut dalam Perubahan Iklim Global. Program
Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Integrated Task Team of The Xiamen Demonstration Project. 1996. Strategic Management Plan for Marine Pollution Prevention abd Management in
Xiamen. GEFUNDPIMO Regional Programme for the Prevention and Management of Marine Pollution in the East Asian Seas Quezon City,
Philippines.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. PT. Grasindo. Jakarta.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2003, Japan International Cooperation Agency JICA: Peraturan Pengelolaan Sampah, Yayasan Pesantren Islam
Al Azhar, Jakarta. O’Connor, J. and I. McDermott. 1997. The Art of System Thinking. Thorson.
San Fransisco. Prapto, W., dan A. Djayaningrat. 1992. Teknik Pengolahan Air Buangan
Industri. Jurnal himpunan karangan ilmiah di bidang perkotaan dan lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkotaan dan Lingkungan
DKI Jakarta. Vol 3: 38-48.
Quano. 1993. Training Manual on Assessment of The Quantity and Type of Land Based Pollutan Discharge Into The Marine and Coastal Environment.
UNEP. Bangkok. Santosa, M.A. 2001. Good Governance dan Hukum Lingkungan. ICEL.
Jakarta.
Soedharma, D., S. Adiwibowo, M. Kawaroe, S. Saputra. 2005. Prosiding Diskusi Panel Penanganan dan Pengelolaan Pencemaran Wilayah Pesisir
Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. PPLH-IPB, PKSPL-IPB, Bina Bahari Mandiri. Bogor.
Soemantojo, R.M., dan H. Endrawanto. 1992. Metode Dasar Pengelolaan Masalah Pencemaran. Jurnal Widyapura. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkotaan dan Lingkungan P4L, DKI Jakarta. Jakarta.. Vol 3: 70-90.
Shuval, H.I. 1977. Water Renovation and Reuse. Academic Press. New York. Sushil. 1993. System Dinamics. A Practical Approach for Managerial Problems.
Wiley Eastern Limited. New Delhi. World Healt Organization WHO. 1977. Health and Enviroment in Sustainable
Development : Five Years After the Earth Summit. WHO. Genewa.
Lampiran 1. Kualitas air Sungai Kamal Titik 42—Jl. Muara Kamal--Golongan D
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Parameter Satuan
Baku Mutu Rata-rata
Rata-rata Rata-rata
Rata-rata Rata-rata
Rata-rata I. Fisik
1 Daya Hantar Listrik DHL
µhoscm 1000 2038,33 7725,00
1585,00 2200,00 1266,50 696,10
2 Zat Padat Terlarut TDS
mgL 200
1021,67 3870,00 795,00 1090,00 766,67 701,22
3 Zat Padat Tersuspensi TSS
mgL 200 109,11 40,00 60,00 59,50 58,00
45,00 4
Oksigen Terlarut DO mgL
3 0,75
- -
1,12 0,95
- 5 Debit
m
3
dt 0,68
- -
- -
- 6 Suhu
C -
- -
28,88 28,73
29,28 7
Kekeruhan NTU
- -
- -
22,50 41,04
II. Kimiawi
1 Air Raksa Hg
mgL 0,0005
0,0016 -
0,0001 0,0009
2 Ammonia NH
3
mgL 1
- -
- -
- -
3 Besi Total
mgL 2
- -
- -
- 0,34
4 Flourida F
mgL 1,50
- -
- -
- -
5 Kadmium
Cd mgL
0,01 0,00 6
Chlorida Cl mgL
250 -
- -
- -
7 Chromium Heksavalen Cr
6+
mgL 0,05 0,00
8 Mangan Mn
mgL 1
0,73 0,78 0,73 1,20 0,68 0,30
9 Nikel
Ni mgL
0,1 0,00
0,02 10
Nitrat NO mgL
10 -
- -
- -
- 11 Nitrit
NO
2
mgL 1
- -
- -
- -
12 pH 6,0-8,5
7,11 7,25 7,55 7,45 7,17
8,02 13 Phosphat
PO
4
mgL 0,5
1,93 1,08 1,00 5,01 1,04
1,79 14 Seng
Zn mgL
1 0,25 0,16 0,48 0,50 0,39
0,115 15 Sulfat
SO
4
mgL 100
77,63 98,35 130,07 290,39 105,53 128,72
16 Sulfida H
2
S mgL
0,1 -
- -
- -
- 17
Tembaga Cu
mgL 0,1 0,01 0,07 0,05
- 18
Timah Hitam Pb mgL
0,1 0,00
19 Minyak dan Lemak
mgL 1,15 0,31 0,30 0,57 0,52
- 20 Surfaktan
MBAS mgL
0,5 1,77 3,13 4,75 2,68 2,57
1,93 21 KMnO
4
mgL 25
51,69 51,46 62,42 72,20 57,53 92,73
22 BOD 20
o
C, 5 hari mgL
20 42,21 40,45 49,70 57,80 50,93
63,01 23 COD
Dichromat mgL
30 67,38 79,71 73,31
116,61 80,51 134,46
24 Kalium
mgL --
- -
15,05 -
- -
25 Natrium
mgL 50
159,96 810,50 207,20 -
- 253,30
III. Mikrobiologi
1 Coliform Jmlh100ml
2,00E+04 1,36E+08
9,00E+07 1,60E+13 5,00E+07 5,00E+06 3,03E+07
2 Fecal Coli
Jmlh100ml 4,00E+04
1,31E+08 1,40E+07 1,60E+13 3,30E+07 1,50E+06
1,83E+07
169
Lampiran 2. Kualitas air Sungai Cengkareng Drain Titik 22—Jl. Kapuk Muara--Golongan D
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Parameter Satuan
Baku Mutu Rata-rata
Rata-rata Rata-rata
Rata-rata Rata-rata
Rata-rata I. Fisik
1 Daya Hantar Listrik DHL
µhoscm 1000 1683,78 1270,00
4470,00 6245,00 1687,50 940,98
2 Zat Padat Terlarut TDS
mgL 200
794,41 638,50 2230,00 3122,50 878,30 2405,34
3 Zat Padat Tersuspensi TSS
mgL 200 59,33 44,00 40,00 49,00 47,00
38,49 4
Oksigen Terlarut DO mgL
3 1,80
- -
0,28 1,57
- 5 Debit
m
3
dt 33,83
- -
- -
- 6 Suhu
C -
- -
29,58 30,95
29,85 7
Kekeruhan NTU
- -
- -
48,75 59,61
II. Kimiawi