Analisis Beban Pencemaran Teluk Jakarta

88 dampak dari erosi tersebut terhadap kualitas air laut tidak sampai pada stasiun 2 dan 3. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Status kualitas perairan Teluk Jakarta Parameter Baku Mutu Stasiun 1 Baku Mutu Stasiun 2 Stasiun 3 Kedalaman m 4,044444 5,361111 6,666667 Suhu Air °C 28-32 30,80556 28-32 30,80556 30,72222 Kecerahan m 3 1,314167 6 1,629444 2,006944 Kekeruhan NTU 5 11,75035 5 6,361303 4,444792 Salinitas ‰ 33-34 30,03704 33-34 30,10185 30,21296 TSS mgL 80 24,56294 20 17,41783 13,50478 pH 6,5-8,5 7,528056 7-8,5 7,739444 7,898333 DO mgL 5 5,113926 5 5,369222 5,44487 BOD mgL 10 4,38 10 5,177778 5,105556 TOM mgL 30 179,734 30 190,6883 180,8366 NO 3 mgL 0,008 0,156494 0,008 0,198197 0,192375 NH 3 mgL 0,3 0,201642 0,3 0,205575 0,206833 PO 4 mgL 0,015 0,133344 0,015 0,109511 0,102997 Total Pospat mgL 0,015 0,1131 0,015 0,078372 0,0735 H 2 S mgL 0,03 7,020333 0,03 10,30017 21,1 Pb air 0,05 0,093708 0,005 0,101142 0,093258 Cd air 0,01 0,031267 0,002 0,032831 0,030876 Pb sedimen 0,05 12,24156 0,005 17,00417 21,79538 Cd sedimen 0,01 0,286333 0,002 0,309667 0,360833 COD 200 220,1044 200 193,408 198,12

5.2.2. Analisis Beban Pencemaran Teluk Jakarta

Beban pencemaran dihitung untuk mengetahui dan mengidentifikasi sumber pencemaran, jenis pencemar dan besarnya beban pencemaran yang masuk ke dalam perairan Teluk Jakarta. Secara umum sumber pencemaran yang masuk ke dalam perairan laut dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu : limbah rumah tangga domestik, limbah industri dan limbah pasar. Beban pencemaran dihitung berdasarkan perkalian antara debit air sungai dengan konsentrasi parameter kualitas air yang diteliti. Sedangkan yang dimaksud dengan beban pencemaran total yang berasal dari darat landbased sources yang berasal dari 10 muara sungai yang berada di DKI Jakarta yang mengalir ke Teluk Jakarta. Beban pencemaran yang diamati adalah beban pencemaran mulai dari tahun 2000-2005 pada masing-masing sungai Lampiran 89 11-Lampiran 21, sedangkan untuk total beban pencemaran disajikan pada Tabel 27. Tabel 27. Beban pencemaran di Teluk Jakarta tahun 2000-2005 Total BP tonbulan Parameter Satuan 2000 2001 2002 I. Fisik 1. Zat Padat Terlarut TDS mgL 1780848,066 1640655,214 1977111,582 2. Zat Padat Tersuspensi TSS mgL 24399,02477 15046,63776 20208,82608 II. Kimiawi 3. Mangan Mn mgL 139,7629728 149,4562752 116,6651424 4. Phosphat PO4 mgL 369,417024 422,5561344 499,995504 5. Seng Zn mgL 6,2021376 5,5017792 8,8073568 6. Sulfat SO4 mgL 293790,5075 54859,02656 165607,5907 7. Surfaktan MBAS mgL 337,2757056 505,6375104 1470,160627 8. KMnO4 mgL 17343,43644 12084,95817 21532,34949 9. BOD 20 o C, 5 hari mgL 13614,75553 7979,674954 14604,92208 10. COD Dichromat mgL 21090,70276 21272,5878 25183,20067 Tabel 27 lanjutan. Beban pencemaran di Teluk Jakarta tahun 2000-2005 Total BP tonbulan Parameter Satuan 2003 2004 2005 I. Fisik 1. Zat Padat Terlarut TDS mgL 2258902,158 1958781,261 2313609,072 2. Zat Padat Tersuspensi TSS mgL 18676,00152 13534,33147 17016,78469 II. Kimiawi 3. Mangan Mn mgL 168,9923088 143,080964 418,3038806 4. Phosphat PO4 mgL 1214,309362 378,5184225 518,8544294 5. Seng Zn mgL 7,9571808 6,678334656 10,6195536 6. Sulfat SO4 mgL 168755,7927 117076,4673 141610,1083 7. Surfaktan MBAS mgL 1385,284032 608,4695713 441,8716432 8. KMnO4 mgL 20194,90782 14380,28588 23785,43305 9. BOD 20 o C, 5 hari mgL 16090,71124 8887,965641 16369,05335 10. COD Dichromat mgL 27892,28766 32179,16332 52983,15476 Beban pencemaran di 10 muara sungai pada tahun 2005 yang paling tinggi setelah diperbandingkan dengan baku mutu yang ada yaitu Zat Padat Terlarut Total Dissolved SolidTDS, dimana muara yang paling banyak memberikan kontribusi beban pencemaran terbesar sebesar 1.540.311,55 tonbulan adalah Kali Blencong dengan titik pengamatan 38 A, berada di Pantai Maruda. Perubahan jumlah TDS di perairan Teluk Jakarta dapat dilihat pada Gambar 27. 90 Zat Padat Terlarut TDS 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Zat Padat Terlarut TDS Gambar 27. Perubahan jumlah TDS di perairan Teluk Jakarta tahun 2000-2005 Dari Gambar 27 di atas dapat dilihat terjadi peningkatan jumlah TDS di perairan Teluk Jakarta dimana pada tahun 2000 sebesar 1.780.848,066 tonbulan menjadi 2.313.609,072 tonbulan pada tahun 2005. TDS merupakan bahan-bahan terlarut diameter 10 -6 mm dan koloid diameter 10 -6 – 10 -3 berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45 µm. Penyebab TDS biasanya bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan seperti disajikan pada Tabel 28. Tabel 28. Bahan anorganik ion-ion di perairan Major Ion 1,0 – 1000 mgl Secondary Ion 0,01 – 10,0 mgl 1. Sodium Na 2. Kalsium Ca 3. Magnesium Mg 4. Bikarbonat HCO 3 5. Sulfat SO 4 6. Klorida Cl - 1. Besi Fe 2. Strontium St 3. Potassium K 4. Karbonat CO 3 5. Nitrat NO 3 6. Fluorida F 7. Boron B 8. Silika SiO 2 Sumber : Todd 1970 dalam Effendi 2000 Tingginya nilai TDS menggambarkan perairan tersebut sangat dipengaruhi oleh pelapukan batuan, limpasan dari tanah, dan pengaruh antropogenik berupa limbah domestik dan industri. Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada 91 perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika jumlahnya berlebihan, terutama TSS dapat meningkatkan nilai kekeruhan yang selanjutnya menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya berpengaruh pada proses fotosintesis di perairan. Air laut memiliki nilai TDS yang tinggi karena banyak mengandung senyawa kimia yang juga akan mengakibatkan tingginya nilai salinitas dan daya hantar listrik. Sedangkan yang paling rendah setelah diperbandingkan dengan baku mutu yang ada yaitu Seng Zn sebesar 10,62 tonbulan dimana muara yang paling sedikit memberikan kontribusi beban pencemaran sebesar 0.2 tonbulan adalah Sungai Kamal dengan titik pengamatan 42, berada di muara Sungai Kamal. Sumber alami utama zinc adalah calamine ZnCO 3 , sphalerite ZnS, smithsonite ZnCO 3 , dan wilemite Zn 2 SiO 4 McNelly et al., 1979 dalam Effendi, 2000. Zinc digunakan pada industri baja, cat, karet, tekstil, kertas, dan bubur kertas. Zinc termasuk unsur esensial bagi mahluk hidup, berperan dalam membantu kerja enzim. Zinc diperlukan dalam fotosintesis sebagai agen bagi transfer hidrogen dan berperan dalam pembentukan protein. Zinc tidak bersifat toksik bagi manusia, akan tetapi pada kadar yang tinggi, zinc dapat menimbulkan rasa pada air. Berdasarkan data dari hasil pengamatan parameter kualitas air sungai yang memberikan sumbangan terbesar terhadap beban pencemaran adalah muara Kali Blencong dan yang memberikan sumbangan terkecil adalah muara Sungai Kamal. Beban pencemaran total dihitung dari penjumlahan beban pencemaran dari sepuluh muara sungai yang diamati Gambar 28, yaitu: • Sungai Kamal titik pengamatan 42,--Muara Kamal • Sungai Cengkareng Drain titik pengamatan 22--Jl. Kapuk Muara • Sungai Ciliwung titik pengamatan 6--Jemb. PIK-Muara Angke • Sungai Grogol titik pengamatan 27--PLTU Pluit • Sungai Ciliwung titik pengamatan 32--Jl. Pompa Pluit • Sungai Ciliwung titik pengamatan 30--Jl. Ancol Marina • Sungai Kalibaru Timurtitik pengamatan 34--Jl. Ancol • Kali Sunter titik pengamatan 13--Bogasari • Sungai Cakung Drain titik pengamatan 38--Cilincing • Kali Blencong titik pengamatan 38A--Pantai Marunda 92 SEDANG 51-70 BURUK 26-50 Lokasi Pemantauan Muara Sungai Oleh : IRMAN FIRMANSYAH P052040261 Sumber Peta : BPLHD DKI Jakarta Gambar 28. Lokasi Pemantauan muara sungai di DKI Jakarta Semakin tinggi nilai beban pencemaran untuk parameter yang tergolong limbah domestik, industri, pelapukan batuanlimpasan dari tanah, maka beban yang harus diterima oleh teluk semakin besar sehingga pada batas toleransi tertentu akan terjadi akumulasi polutan dan sebaliknya nilai beban pencemaran yang rendah dapat membuat teluk membersihkan sendiri setiap polutan yang masuk. Kemampuan untuk membersihkan sendiri suatu perairan terhadap setiap polutan yang masuk di sebut kapasitas asimilasi suatu perairan.

5.2.3. Analisis Kapasitas Asimilasi Perairan Teluk Jakarta