5.7.3. Meningkatkan Hubungan antar Daerah Khususnya dalam
Pengelolaan DAS
Dalam meningkatkan hubungan antar daerah khususnya dalam pengelolaan DAS sangatlah penting dalam terwujudnya sistem pengendalian pencemaran
Teluk Jakarta yang efektif dan efisien. Peningkatan hubungan tersebut dapat dilakukan dengan prinsip keterpaduan, dimana keterpaduan yang dimaksud antara
lain keterpaduan antara ekosistem darat dan laut, keterpaduan antar wilayah administrasi, keterpaduan antar sektor, serta keterpaduan antara ilmu pengetahuan
dan manajemen.
A. Keterpaduan antara ekosistem darat dan laut
Perencanaan pengelolaan wilayah pesisir terpadu, dengan memperhatikan kemampuan dari ekosistem darat untuk dieksploitasi dan memperhatikan
kemampuan pesisir untuk menerima dampak yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut. Misalnya pembukaan lahan pertanian atau pemukiman akan
menimbulkan sedimentasi baik pada badan sungai maupun di perairan pantai, sehingga dalam suatu perencanaan diperlukan keterpaduan antar ekosistem.
B. Keterpaduan antar wilayah Administrasi
Sungai merupakan suatu sistem terbuka dan mengalir dari daerah hulu ke hilir sehingga dampak aktivitas dari wilayah administrasi di bagian hulu akan
berdampak pada masyarakat di wilayah hilir, sehingga dalam pengelolaan limbah terutama domestik perlu adanya keterpaduan wilayah baik ditingkat
desa, kecamatan, kabupaten ataupun pusat. Sebagai contoh DAS Ciliwung yang melalui Kota Bogor, Depok, Jakarta dan lain-lain Gambar 70.
C. Keterpaduan antar sektor
Besarnya dampak dan banyaknya aspek kehidupan yang ditimbulkan oleh limbah maka dalam pengelolaannya perlu adanya keterpaduan antar sektor-
sektor yang terkait dengan hal tersebut, misalnya Departemen Pertanian. Departemen Kehutanan, Departemen Perkerjaan Umum, Dinas Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan.
D. Keterpaduan antara ilmu pengetahuan dengan manajemen
Perencanaan pengelolaan wilayah pesisir terpadu, perlu didasarkan pada input data dan informasi ilmiah yang memberikan berbagai alternatif rekomendasi
bagi pengambilan keputusan yang relevan sesuai dengan kondisi karakteristik sosial-ekonomi, budaya, kelembagaan dan bio-geofisik lingkungannya.
BOGOR TANGERANG
JAKARTA SELATAN
DEPOK JAKARTA BARAT
KODYA TANGERANG JAKARTA TIMUR
JAKARTA PUSAT
KODYA BOGOR JAKARTA UTARA
CIANJUR CIANJUR
SUKABUMI BOGOR
TANGERANG BOGOR
BOGOR KODYA TANGERANG
Gambar 70. Sungai Ciliwung yang melalui beberapa wilayah administrasi
E. Kompromi tingkat kebutuhan
Perlu dibentuk wadah diskusi yang dapat mempertemukan masing-masing stakeholder
dalam merencanakan pengelolaan Teluk Jakarta, khususnya dalam pengendalian pencemaran yang terjadi sehingga mengetahui tingkat permasalahan
yang dirasakan akibat dampak dari masing-masing kepentingan serta untuk mengetahui tingkat kebutuhan dari masing-masing stakeholder.
Termasuk didalamnya partisipasi masyarakat untuk turut aktif dalam suatu proses kegiatan bagi siapapun yang terlibat dan berkepentingan atau berkaitan
dengan proses yang bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan