RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat dikurangi.
2.2. Pencemaran Perairan Pesisir
2.2.1. Sumber-Sumber Pencemar Di Laut
Laut hingga saat ini sering dianggap sebagai tempat pembuangan sampah akhir oleh masyarakat, seluruh bahan pencemar yang timbul dari kegiatan
manusia dapat dipastikan bermuara ke laut. Bahan-bahan pencemar yang mencemari laut tidak hanya berasal dari limpasan air sungai tapi juga dari
kegiatan-kegiatan yang berada di wilayah laut itu sendiri, kegiatan-kegiatan di wilayah laut tersebut antara lain adalah kegiatan pengeboran minyak lepas pantai,
kecelakaan kapal, pencucian minyak dari kapal air ballast, pelabuhan, penangkapan ikan, dan industri. Secara rinci, hal-hal utama yang biasa menjadi
sumber pencemar di laut adalah dikembangkan dari ITTXDPIntegrated Task Team of The Xiamen Demonstration Project
, 1996: 1 Pembangunan berbagai bangunan pantai seperti pelabuhan dan groin serta
reklamasi pantai. Kegiatan pembangunan di daerah pantai biasanya terdiri dari kegiatan
pengerukan dan penimbunan yang menyebabkan teraduknya sedimen dasar pantai sehingga menimbulkan kekeruhan. Reklamasi juga berpotensi besar
menimbulkan kekeruhan karena kegiatan reklamasi merupakan kegiatan penimbunan. Permasalahan lain yang dapat muncul dari pembangunan
bangunan pantai adalah berubahnya pola arus, dimana yang tadinya terbuka menjadi tertutup. Dengan berubahnya pola arus perairan menjadi perairan
tertutup maka proses dilusi bahan pencemar menjadi berkurang dan hal ini akan sangat membahayakan kehidupan biota air secara keseluruhan.
2 Erosi tanah dari bagian hulu. Pembukaan lahan di daerah hulu akibat pesatnya pembangunan telah
menyebabkan tingginya tingkat erosi tanah di berbagai daerah. Tanah yang tergerus dari peristiwa erosi tersebut terbawa ke dalam aliran sungai dan
akhirnya bermuara di lautan, partikel yang terbawa dari proses erosi ini menyebabkan tingginya tingkat kekeruhan di pantai dan laut.
3 Erosi garis pantai. Selain erosi dari daerah hulu, erosi juga dapat terjadi di sepanjang garis
pantai. Erosi garis pantai ini dapat terjadi akibat pembukaan hutan mangrove ataupun akibat pembangunan berbagai jenis bangunan pantai.
4 Kegiatan perikanan. Kegiatan perikanan, baik budidaya maupun penangkapan, merupakan
salah satu sumber pencemar utama di pantai dan lautan. Pencemaran dari kegiatan budidaya terutama berasal dari sisa pakan, pupuk, pestisida, dan
feses; sedangkan pencemaran dari kegiatan penangkapan biasanya disebabkan dari pemakaian bahan-bahan beracun seperti potas.
5 Limbah domestik. Pemukiman domestik bisa dianggap sebagai penghasil limbah
terbesar saat ini. Limbah domestik menimbulkan masalah sangat serius terutama di negara berkembang seperti Indonesia, karena limbah domestik
umumnya belum tertangani secara baik. Sekarang ini rumah-rumah di Indonesia umumnya membuang air kotornya langsung ke selokan, dan air
dari selokan tersebut langsung mengalir ke sungai kemudian bermuara ke laut; sangat jarang sekali air kotor dari perumahan yang diolah pada instalasi
pengolahan air limbah IPAL. Selain limbah berupa cairan; kegiatan domestik juga menghasilkan berbagai jenis limbah dalam bentuk padatan.
Limbah padat tersebut juga sering dibuang ke sungai dan laut sehingga menimbulkan masalah pencemaran yang serius.
6 Limbah industri. Berbagai jenis industri yang beroperasi di sepanjang aliran sungai dan
garis pantai merupakan salah satu sumber pencemar di laut. Saat ini di Indonesia masih sedikit industri yang memiliki IPAL, dan sekalipun
memiliki IPAL terkadang efisiensi pengolahannya masih kurang; hal ini menyebabkan perairan semakin tercemar.
7 Limpasan dari areal pertanian. Kegiatan pertanian umumnya menggunakan pupuk dan pestisida
dalam jumlah yang besar, hal ini menyebabkan limpasan air dari areal pertanian mengandung pencemar pupuk dan pestisida yang tinggi. Selain
dari kegiatan pertanian, limpasan air yang mengandung pupuk dan pestisida juga dapat berasal dari padang golf.
8 Kecelakaan kapal, tumpahan minyak, dan air ballast. Kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, tumpahan minyak dari
kapal, kecelakaan kapal, dan pencucian kapal air ballast merupakan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan pencemaran minyak di pantai dan laut.
2.2.2. Dampak Pencemaran Laut