5.4.3. Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus
dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Hal ini digambarkan dalam bentuk diagram sebab-akibat causal-loop, yang selanjutnya
diinterpretasikan ke dalam konsep kotak gelap black box sebagai diagram input- output IO.
Variabel yang terlibat dalam membangun causal loop adalah meliputi variabel state dan non-state. Variabel state merupakan penentu jalannya sistem,
yang menunjukkan akumulasi energi, materi dan informasi dari sistem, serta proses transformasi input menjadi output. Dalam membangun sistem
pengendalian pencemaran laut khususnya Teluk Jakarta, komponen utama perkotaan, yaitu populasi, aktivitas ekonomi termasuk didalamnya industri dan
pasar, dan penggunaan ruang. Hasil inventarisasi dan identifikasi variabel lainnya adalah meliputi : pertambahan penduduk, imigrasi, kelahiran,
pengurangan penduduk, emigrasi, kematian, angkatan kerja, jumlah industri, jumlah limbah industri, jumlah pasar, jumlah limbah pasar, teknologi penanganan
limbah dan dokumen lingkungan, pendidikan, dan kerusakan lingkungan laut. Setelah diidentifikasi berbagai variabel yang terlibat, kemudian ditentukan
hubungan yang logis diantara variabel tersebut. Dari hubungan tersebut diketahui apakah hubungan tersebut bersifat positif atau negatif. Dengan demikian, dapat di
bangun loop umpan balik causal loop antar dua atau lebih variabel yang membentuk rantai tertutup. Secara ringkas diagram lingkar causal loop sistem
pengendalian pencemaran Teluk Jakarta disajikan pada Gambar 49. Menurut Eriyatno 2003 secara garis besar ada 3 kelompok variabel yang
mempengaruhi kinerja suatu sistem, antara lain : 1 Peubah input, 2 peubah output dan 3 parameter-parameter yang membatasi struktur sistem.
Jumlah Pasar
Kerusakan Lingkungan Laut
Teknologi penanganan limbah
dan dokumen lingkungan
Limbah Pasar
Jumlah Industri
Limbah Industri
Limbah Domestik
Lapangan Kerja
Imigrasi Pertambahan
Penduduk
Kelahiran Populasi
Pengurangan Penduduk
Pend Angkatan
Kerja
Kematian Emigrasi
Gambar 49. Diagram sebab akibat causal loop model pengendalian pencemaran laut Teluk Jakarta
Berdasarkan interpretasi diagram sebab akibat causal loop yang dikaitkan dengan hasil analisis kebutuhan, kemudian dibangun konsep kotak gelap black
box diagram input-output IO. Diagram IO memberikan gambaran mengenai
input lingkungan, input terkendali dan tak terkendali, output dikehendaki dan tidak dikehendaki, dan manajemen pengendalian. Adapun parameter rancang
bangun sistem dipresentasikan sebagai kotak gelap black box yang menunjukkan terjadinya proses transformasi input menjadi output.
Input terdiri dari dua golongan yaitu yang berasal dari luar sistem eksogen atau input lingkungan dan ‘overt input’ yang berasal dari dalam sistem. ‘overt
input ’ adalah peubah endogen yang ditentukan oleh fungsi dari sistem. Input
yang terkontrol dapat divariasikan selama operasi untuk menghasilkan perilaku sistem yang sesuai dengan yang diharapkan.
Input terkendali merupakan faktor yang didapatkan dari analisis kebutuhan. Faktor yang berpengaruh kebutuhan pelaku merupakan input terkendali pada
diagram IO, yang meliputi penegakan hukum, hubungan antar stakeholder, koordinasi daerah, kompromi tingkat kebutuhan, serta persamaan visi, misi dan
idikan
+ +
+ +
+ +
+
-
+ +
+ +
-
+ +
+
-
- -
+
+ +
+ +
tujuan. Input tidak terkendali merupakan faktor di dalam sistem, tetapi tidak dapat dikendalikan secara langsung.
Output terdiri dari dua golongan yaitu variabel output yang dikehendaki desirable output, yang ditentukan berdasarkan hasil dari adanya pemenuhan
kebutuhan yang ditentukan secara spesifik pada waktu analisa kebutuhan, dan variabel output yang tidak dikehendaki, merupakan hasil sampingan atau dampak
yang ditimbulkan bersama-sama dengan output yang diharapkan, misalnya berupa bahan-bahan buangan waste yang tinggi sehingga menyebabkan
pencemaran laut yang mungkin membahayakan kesehatan dan menyebabkan polusi. Output yang dikehendaki antara lain dapat mengurangi dampak negatif
pencemaran laut terhadap manusia dan lingkungannya, meningkatkan daya dukung lingkungan kapasitas asimilasi Teluk Jakarta dan minimisasi biaya
penanganan pencemaran. Adapun output tak dikehendaki merupakan negasi dari output yang dikehendaki, yang berfungsi sebagai umpan balik bagi evaluasi dan
manajemen pengendalian pencemaran laut. Parameter rancang bangun sistem menentukan proses transformasi input
menjadi output, secara ringkas diagram input-output IO sistem pengendalian pencemaran Teluk Jakarta disajikan pada Gambar 50.
Input tak terkontrol
• Jumlah Penduduk • Permukiman Penduduk
• Jaringan dan Debit Air • Jenis dan konsentrasi Limbah
Input terkontrol
• Penegakan hukum • Hubungan antar stakeholder
• Koordinasi daerah • Kompromi tingkat kebutuhan
• Persamaan visi, misi dan tujuan
Output yang tidak diinginkan
Tingkat Pencemaran Laut Sangat Tinggi
Output yang diinginkan
• Mengurangi dampak negatif dari pencemaran laut terhadap manusia dan
lingkungannya • Meningkatkan Daya Dukung
Lingkungan Perairan Teluk Jakarta • Minimisasi biaya penanganan
pencemaran
Peningkatan Kemampuan Asimilasi dengan Model Pengendalian
Pencemaran Laut
Evaluasi dan Manajemen Pengendalian Pencemaran Laut
Input Lingkungan
• Kebijakan Pemerintah • Kapasitas HukumPP
Gambar 50. Diagram black box input-output sistem pengendalian pencemaran pencemaran laut
5.4.4. Simulasi Model