28
3.2.2. Metode Pengambilan Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi lapang, wawancara
danatau focus group discusion FGD, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran beberapa dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer kualitas perairan Teluk Jakarta dan wawancara terstruktur pada beberapa
InstansiLembagaDinas dan unsur masyarakat yang terkait dengan perairan Teluk Jakarta. DinasInstansiLembaga terkait itu meliputi: BPLHD Jakarta, Dinas
Permukiman, Dinas Perindustrian, LON-LIPI, Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta, Dinas Pekerjaan Umum, Balai Penelitian Perikanan Laut Balitkanlut,
Industri, pengusaha yang bergerak di bidang perikanan, tokoh adat dan masyarakat, LSM, dan perguruan tinggi serta beberapa dinas dan masyarakat yang
terkait di bagian hulu sungai sebagai tambahan informasi untuk pertimbangan kebijakan.
Untuk data sekunder yang dipergunakan meliputi konsentrasi beberapa parameter limbah kualitas air di 10 muara sungai yang menuju Teluk Jakarta,
serta di perairan teluk Jakarta. Parameter yang diamati adalah TDS, TSS, Mn, PO
4
, Zn, SO
4
, MBAS, KMnO
4
, BOD, dan COD. Data diamati beberapa tahun dari mulai tahun 2000 sampai tahun 2004, data sekunder yang akan digunakan
berasal dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan daerah penelitian, meliputi data Biro Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, data hasil penelitian, peta
dasar Teluk Jakarta dan dokumen lainnya dari instansi terkait yang relevan dengan penelitian ini.
3.2.3. Metode Pengumpulan Sampel
Pengambilan contoh air untuk penentuan sifat fisika-kimia dan biologi perairan laut ditentukan sebagai berikut :
1. Dapat mewakili luasan wilayah perairan Teluk Jakarta sebanyak 6 lokasi
pengamatan yaitu Sunda Kelapa, Marina, Tanjung Priok, Muara Baru, Cilincing dan Muara Angke pada jarak 50 m, 500 m, dan 1000 m sehingga
total 18 titik pengamatan.
29 2.
Penetapan parameter-parameter yang akan diukur didasarkan terutama pada: • Keamanan dan perlindungan terhadap kesehatan manusia serta
kelangsungan hidup organisme di dalam perairan dan dengan memperhatikan kemampuan teknis analisis.
• Jenis limbah yang terbawa oleh aliran buangan effluent yang menjadi sumber pencemar.
• Ketentuan jenis-jenis parameter yang ditetapkan dalam Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, kemudian disusun jenis- jenis parameter yang akan dianalisis. Selanjutnya cara pengukuran tiap-tiap jenis
parameter, baik parameter fisik, kimia maupun parameter biologi didasarkan pada cara-cara yang ditetapkan dalam Standard Methods for The Examination of Water
and Waste Water .
Metode pengambilan sampel untuk responden dalam rangka menggali dan mendapatkan informasi dari para stakeholder dan pakar akuisisi pendapat pakar
menggunakan metode expert survey dengan sampel yang telah ditentukandipilih secara sengaja berdasarkan keperluan purposive sampling. Sebagai dasar
pertimbangan dalam menentukan atau memilih pakar untuk dijadikan responden menggunakan kriteria sebagai berikut :
a. Mempunyai pengalaman yang kompeten sesuai dengan bidangnya. b. Mempunyai reputasi, kedudukanjabatan dan telah menunjukkan
kredibilitas sebagai stakeholder yang konsisten atau pakar atau ahli pada bidang yang akan diteliti.
c. Kesediaan dan keberadaan responden untuk dijadikan responden. Pemilihan instansi di ambil berdasarkan keterkaitan dengan pengelolaan
pencemaran Teluk Jakarta dan instansi yang ikut mengelola wilayah administrasi yang dilalui DAS bagian hulu Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup-DTRLH
Bogor; sedangkan LSM, tokoh adat dan masyarakat diambil untuk dapat mewakili masyarakat baik yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung
sekaligus sebagai penyebab terjadinya pencemaran, responden masyarakat juga diambil pada daerah di sekitar hulu dan tengah sungai sebagai bahan
pertimbangan terhadap pengelolaan pencemaran dan penyebab pencemaran;
30 sedangkan Perguruan Tinggi diambil dengan pertimbangan sebagai pihak yang
sering meneliti dan mengembangkan berbagai permasalahan lingkungan hidup sehingga dapat memberikan masukan untuk diaplikasikan oleh pihak pemerintah
dalam pengendalian pencemaran laut. Untuk lebih jelasnya pengumpulan sampel responden dan jumlah yang diambil dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
2. Tabel 2. Responden penelitian
Responden Jumlah
• Kantor BPLHDKLH • Dinas Permukiman
• Dinas Perindustrian • LON-LIPI
• Dinas Kelautan dan Perikanan • Pekerjaan Umum
• Balitkanlut • Industri
• Pengusaha bidang perikanan • LSM
• Perguruan Tinggi • Tokoh adat
• Dinas daerah di administratif sungai bagian hulu Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup-DTRLH Bogor
dan • Masyarakat administratif sungai bagian hulu, tengah
dan hilir 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 4
2
30
Total 60 3.2.4. Jenis Data
Data primer umumnya untuk mengetahui kualitas perairan Teluk Jakarta dan tingkat keterkaitan faktor-faktor pencemaran serta usaha pengendalian
pencemaran Teluk Jakarta berdasarkan hasil hasil wawancara, sedangkan data sekunder untuk mengetahui kondisi umum DKI Jakarta dan Teluk Jakarta,
rencana strategi daerah, perkembangan sumber pencemar dan kualitas muara sungai secara time series. Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui sumber data,
cara pengumpulan data, serta bentuk data yang diambil dapat dilihat pada Tabel 3.
31 Tabel 3. Matriks data
Jenis Data
Sumber Data Cara
Pengumpulan Bentuk Data
Primer Sekunder
InstansiLembaga Dinas, unsur
masyarakat, Perguruan Tinggi
serta pelaku yang terkait dengan
pencemaran perairan Teluk
Jakarta DinasInstansi
Lembaga yang terkait dengan
pengelolaan dan penelitian sungai
dan perairan teluk Jakarta
Wawancara Semi
Terstruktur dengan
kuisioner Dan
Wawancara bebas
Pencatatan • Data umum responden pelaku interaksi
stakeholder • Analisis kebutuhan pelaku interaksi
stakeholder • Penilaian responden terhadap Kualitas
Lingkungan • Data persepsi terhadap pencemaran
Teluk Jakarta • Penilaian responden terhadap penyebab
pencemaran Teluk Jakarta • Pola interaksi berdasarkan kelompok
terhadap Teluk Jakarta • Pola pengelolaan pengendalian
pencemaran menurut responden • Rencana strategi DKI Jakarta
• Keadaan umum lokasi penelitian dan tata ruang Jakarta
• Data profil dan perkembangan jumlah penduduk di DKI Jakarta
• Data kualitas air muara sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta 5 tahun
terakhir • Data sumber-sumber pencemar di sekitar
Teluk Jakarta • Data perkembangan industri-industri di
sekitar jakarta. • Kegiatan pembinaan masyarakat
• Undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, surat keputusan yang
berhubungan dengan Teluk Jakarta.
3.3. Analisis Data
3.3.1. Sumber-sumber Pencemaran Teluk Jakarta
Analisis sumber-sumber pencemaran di Teluk Jakarta dilakukan secara deskriptif. Untuk sumber pencemaran yang berasal dari landbased sources baik
rumah tangga limbah domestik, industri limbah industri, dan pasar limbah pasar yang memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan limbah di DKI
Jakarta di lihat peningkatan jumlahnya selama 4 tahun terakhir.