Rencana Pengelolaan Limbah secara Umum

C. Untuk Limbah Pasar

ƒ Inventarisasi pasar-pasar yang ada terutama yang dekat ke sungai baik pasar modern, pasar tradisional maupun pasar yang muncul saat-saat tertentu atau sering disebut pasar tumpah. ƒ Untuk bangunan dengan tujuan komersial harus mempunyai dokumen amdal yang dilengkapi dengan sistem pengelolaan sampah secara internal. ƒ Pengkajian UKL dan UPL pada bangunan komersial yang telah terbangun dengan pelengkapan sarana pengelolaan sampah internal. ƒ Pembangunan pasar induk dibuat sesuai dengan RTRW, dengan syarat lahan yang digunakan antara lain adalah tidak pada kawasan resapan air catchment area, tidak dekat dengan jalan besar dan pusat keramaian, lokasi di perbatasan kota yang dilengkapi dengan sarana infrastruktur yang memadai dan memiliki teknologi pengelolaan limbah internal, dibangun pada lahan tidur atau lahan yang tidak termanfaatkan yang bukan merupakan lahan sengketa. ƒ Setiap pasar induk dilengkapi dengan peralatan pengolahan limbah selain untuk menampung dan mengolah sampah dari hasil kegiatan pasarnya juga menampung limbah dari pasar-pasar tradisionalpasar tumpahpasar kaget di sekitarnya.

5.8.2. Rencana Pengelolaan Limbah secara Umum

o RTRW kota untuk bangunan dibuat berdasarkan kesesuaian lahan. o Pendidikan dan penyuluhan lingkungan hidup sejak usia dini. o Pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup pada semua aparat pemerintahan sejak mulai bekerja yang dibekali dengan buku saku panduan pengelolaan lingkungan hidup. o Meningkatkan pengawasan DAS oleh tim pengawas independen DAS yang dibentuk dari berbagai elemen masyarakat. o Zonasi terpadu dari hulu ke hilir selain memperhatikan aspek komersial juga dengan memperhatikan aspek lingkungan. o Penanganan pengelolaan sampah tidak hanya dibebankan pada layanan Dinas Kebersihan tetapi juga dikelola mulai dari wilayah administratif terkecil dengan pembuatan sub-sub tempat pembuangan akhir TPA. o Penanganan pembuangan air limbah dilakukan secara terpadu dan perlu dipisahkan dengan pengeluaran air hujan pada masing-masing sumber pencemar. o Sampah yang telah ditimbun pada TPA mengalami proses lanjutan. Teknologi yang digunakan dalam proses lanjutan yang umum digunakan adalah : 1 Teknologi pembakaran incenarator. Dengan cara ini dihasilkan produk samping berupa logam bekas skrap dan uap yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik. Keuntungan lainnya dari penggunaan alat ini adalah : a Dapat mengurangi volume sampah ± 75 - 80 dari sumber sampah tanpa proses pemilahan, b Abu atau terak dari sisa pembakaran cukup kering dan bebas dari pembusukan dan dapat langsung dibawa ke tempat penimbunan pada lahan kosong, rawa ataupun daerah rendah sebagai bahan pengurug, dan c Pada instalasi yang cukup besar dengan kapasitas ± 300 tonhari dapat dilengkapi dengan pembangkit listrik sehingga energi listrik ± 96.000 MWHtahun yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menekan biaya proses. 2 Teknologi komposting yang menghasilkan kompos untuk digunakan sebagai pupuk maupun penguat struktur tanah. 3 Teknologi daur ulang yang dapat menghasilkan sampah potensial, seperti: kertas, plastik logam dan kacagelas.

5.8.3. Rencana Pengelolaan Pencemaran Sungai