Kendala dalam Pengembangan Model Pengendalian Pencemaran

7,8,9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 10,11,12,13 11 D 10 Catatan 1. Mengamankan bahan pencemar 2. Memperpendek jalur bahan pencemar 3. Meningkatkan sistem penanganan bahan pencemar 4. Meningkatkan sarana dan prasarana sosial 5. Memperluas wilayah perbaikan lingkungan 6. Menurunkan resiko ekologi 7. Mempermudah akses pada pengawas lingkungan 8. Mempermudah akses pada sumber pencemar 9. Mempermudah akses pada teknologi penanganan limbah 10. Sosialisasi pengetahuan 11. Berbagi keahlian dan pengalaman penanganan limbah 12. Informasi bersama 13. Menggabungkan research and development 4,5,6 1,2,3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 r i v e r P o w e r 13 12 Gambar 42. Matriks DP-D untuk elemen tujuan dalam pengembangan sistem pengendalian pencemaran Teluk Jakarta

5.3.3. Kendala dalam Pengembangan Model Pengendalian Pencemaran

Teluk Jakarta Kendala dalam pengembangan model pengendalian pencemaran Teluk Jakarta dibagi kedalam kendala yang bersifat konsepsional, behavioral, manajerial dan lingkungan, dengan subelemen sebanyak 10 yang terlihat pada Tabel 32. Hierarki kendala terlihat pada Gambar 43 dan pada Gambar 44 subelemen kendala dikelompokkan kedalam sektor-sektor autonomous, dependent, linkage dan independent . Untuk analisis ISM data disajikan pada Lampiran 25. Tabel 32. Elemen kendala dalam pengembangan model pengendalian pencemaran Teluk Jakarta Elemen Subelemen I. Konsepsional 1. Kurangnya visi dan misi pengelolaan lingkungan stakeholder 2. Perbedaan tujuan antar stakeholder 3. Perbedaan tujuan antar wilayah administrasi II. Behavioral 4. Konsistensi arah kerjasama antar stakeholder 5. Konsistensi arah kerjasama antar wilayah administrasi 6. Karakter dan etika dalam kerjasama III. Manajerial 7. Kekuatan manajemen perencanaan, pengawasan, hubungan antar stakeholder dan antar wilayah serta arahan strategis 8. Dukungan peraturan IV. Lingkungan 9. Persaingan kebutuhan 10. Peraturan Kendala yang paling mendasar yang harus terlebih dahulu ditangani dalam pengembangan model pengendalian pencemaran Teluk Jakarta menurut penelitian ini adalah kurangnya visi dan misi pengelolaan lingkungan stakeholder, perbedaan tujuan antar stakeholder, perbedaan tujuan antar wilayah administrasi, dukungan peraturan, persaingan kebutuhan dan peraturan. Kendala tersebut harus dikaji secara hati-hati karena berada dalam sektor linkage. Apabila kendala- kendala tersebut telah teratasi maka kendala lainnya yaitu karakter dan etika dalam kerjasama serta konsistensi arah kerjasama antar stakeholder, konsistensi arah kerjasama antar wilayah administrasi dan kekuatan manajemen perencanaan, pengawasan, hubungan antar stakeholder dan antar wilayah serta arahan strategis yang berada pada sektor independent akan lebih mudah teratasi. 9. Persaingan kebutuhan 10. Peraturan 2. Perbedaan tujuan antar stakeholder 3. Perbedaan tujuan antar wilayah administrasi 1. Kurangnya visi dan misi 8. Dukungan peraturan 7. Kekuatan manajemen 5. Konsistensi arah kerjasama 4. Konsistensi arah kerjasama 6. Karakter dan etika dalam kerjasama Gambar 43. Diagram hierarki dari subelemen kendala dalam pengembangan sistem pengendalian pencemaran Teluk Jakarta 10 1,2,3,8,9,10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Catatan 1. Kurangnya visi dan misi pengelolaan lingkungan stakeholder 2. Perbedaan tujuan antar stakeholder 3. Perbedaan tujuan antar wilayah administrasi 4. Konsistensi arah kerjasama antar stakeholder 5. Konsistensi arah kerjasama antar wilayah administrasi 6. Karakter dan etika dalam kerjasama 7. Kekuatan manajemen 8. Dukungan peraturan 9. Persaingan kebutuhan 10. Peraturan 5 7 4 6 D r i v e r P o w e r Gambar 44. Matriks DP-D untuk elemen kendala dalam pengembangan sistem pengendalian pencemaran Teluk Jakarta

5.3.4. Tolok Ukur Keberhasilan dalam Model Pengendalian Pencemaran Teluk Jakarta