rehabilitasi, konservasi dan pengendalian sumber-sumber pencemar dari daratan landbased sources yang masuk melalui sungai.
Kewajiban dalam pengelolaan lingkungan khususnya yang berdampak pada pencemaran Teluk Jakarta perlu dilakukan bagi masing-masing stakeholder
sehingga dalam hal ini setiap stakeholder terkait dengan pencemaran Teluk Jakarta wajib memasukkan salah satu visi, misi dan tujuan pengelolaan
lingkungan khususnya pengendalian pencemaran Teluk Jakarta dalam rencana pengembangan pada kegiatan masing-masing. Tidak terlepas juga pada wilayah
administrasi yang lintas sektoral, perlunya penerapan dalam menyamakan visi, misi dan tujuan khususnya yang dilalui oleh aliran DAS sehingga dapat
mewujudkan perbaikan kualitas perairan Teluk Jakarta seperti yang diharapkan dalam sistem pengendalian pencemaran laut ini.
5.8. Rencana Pengelolaan terhadap Sumber Pencemaran Teluk Jakarta
5.8.1. Rencana Pengelolaan terhadap Sumber Pencemar A.
Untuk Limbah Domestik
Inventarisasi sumber-sumber pencemaran limbah domestik terutama yang memberikan kontribusi terhadap pencemaran sungai yaitu sekitar 100
meter kanan dan kiri sungai. Peningkatan pelayanan pengangkutan sampah dimulai dari unit
lingkungan terkecil sampai ke kawasan perkotaan melalui pola pengelolaan sampah terpadu
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang pencemaran limbah logam berat, B3, red tide serta peran serta
masyarakat Peningkatan kesadaran publik public awareness dan mobilisasi
partisipasi masyarakat dalam usaha penanggulangan pencemaran. Hal tersebut dimaksudkan agar mengingatkan kepada masyarakat terhadap
perilaku mereka yang tidak ramah lingkungan. Perilaku masyarakat demikian itu telah menyebabkan tingginya tingkat pencemaran dan
gagalnya berbagai program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk menanggulangi permasalahan pencemaran di Teluk Jakarta.
Pengadaan atau pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan limbah waste water treatment sebagai salah satu syarat agar proses atau berbagai
aktivitas industri ataupun rumah tangga dapat berjalan dengan tidak semakin menambah beban pencemaran pada Teluk Jakarta dan sekitarnya.
Perlu perbaikan dalam sistem manajemen pengelolaan sampah secara keseluruhan; Untuk mencapai keberhasilan, maka perlu didukung oleh
faktor-faktor input berupa sarana, prasarana dan kelembagaan produksi, distribusi, pemasaran, pengolahan dan lainnya.
Pemanfaatan bahan kompos untuk taman kota dalam bentuk kampanye penghijauan dengan contoh-contoh hasil nyata sebagai upaya
promosi pada masyarakat luas;
B. Untuk Limbah Industri
Inventarisasi industri di sekitar DAS yang bermuara di Teluk Jakarta terutama yang diindikasikan berpotensi penghasil limbah di kawasan
Teluk Jakarta Setiap industri harus mempunyai dokumen amdal yang dilengkapi dengan
sistem pengelolaan sampah secara internal. Pengkajian UKL dan UPL pada industri-industri yang telah terbangun
dengan pelengkapan sarana pengelolaan sampah internal. Penerapan teknologi proses zero waste discharge atau teknologi yang
berupaya meminimalkan limbah atau bahkan meniadakan limbah dari setiap proses industri. Upaya tersebut dimaksudkan guna mengurangi
beban limbah yang masuk ke Teluk Jakarta. Penerapan metode reuse, recycle, dan reduce pada berbagai aktivitas
industri yang berada di sekitar Teluk Jakarta atau yang berada di sekitar DAS, dengan demikian maka jumlah dari limbah atau bahan pencemar
yang masuk dapat dikurangi. Pengelolaan masalah pencemaran limbah industri menurut Soemantojo
dan Endrawanto 1992, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknologi, lingkungan, dan administratif. Bagan pengelolaan
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 43.
C. Untuk Limbah Pasar
Inventarisasi pasar-pasar yang ada terutama yang dekat ke sungai baik pasar modern, pasar tradisional maupun pasar yang muncul saat-saat
tertentu atau sering disebut pasar tumpah. Untuk bangunan dengan tujuan komersial harus mempunyai dokumen
amdal yang dilengkapi dengan sistem pengelolaan sampah secara internal. Pengkajian UKL dan UPL pada bangunan komersial yang telah terbangun
dengan pelengkapan sarana pengelolaan sampah internal. Pembangunan pasar induk dibuat sesuai dengan RTRW, dengan syarat
lahan yang digunakan antara lain adalah tidak pada kawasan resapan air catchment area, tidak dekat dengan jalan besar dan pusat keramaian,
lokasi di perbatasan kota yang dilengkapi dengan sarana infrastruktur yang memadai dan memiliki teknologi pengelolaan limbah internal, dibangun
pada lahan tidur atau lahan yang tidak termanfaatkan yang bukan merupakan lahan sengketa.
Setiap pasar induk dilengkapi dengan peralatan pengolahan limbah selain untuk menampung dan mengolah sampah dari hasil kegiatan pasarnya juga
menampung limbah dari pasar-pasar tradisionalpasar tumpahpasar kaget di sekitarnya.
5.8.2. Rencana Pengelolaan Limbah secara Umum