Kondisi Geografis KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

44 Di sebelah utara membentang pantai dari Barat ke Timur sepanjang ± 35 km yang menjadi tempat bermuaranya 9 buah sungai dan 2 buah kanal, sementara di sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan wilayah propinsi Jawa Barat, sebelah Barat dengan Propinsi Banten, sedangkan di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Wilayah administrasi propinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif yaitu kotamadya Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara serta kabupaten Kepulauan Seribu. Kota Jakarta terdiri dari 6 kotamadya dan kabupaten administratif, yang terdiri dari Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu. Dari jumlah tersebut terdapat 44 Kecamatan, 267 Kelurahan, 2.595 Rukun Warga, dan 29.111 Rukun Tetangga. Keadaan iklim kota Jakarta secara umum beriklim panas dengan suhu maksimum 30,8 °C pada siang hari dan suhu minimum udara berkisar 26,1 °C pada malam hari.

4.2. Keadaan Penduduk

4.2.1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Hasil pencacahan sensus penduduk 2005 menunjukkan bahwa jumlah penduduk DKI Jakarta pada bulan Desember 2005 adalah sebanyak 8.699.600 jiwa. Jumlah ini sudah termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap tuna wisma dan awak kapal yang jumlahnya sebanyak 28.364 jiwa. Pertambahan penduduk mengalami pertumbuhan pesat mulai dari Tahun 1961. Data pertumbuhan penduduk tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perkembangan jumlah penduduk DKI Jakarta Tahun Jumlah Penduduk ribu orang 1961 2.906,5 1971 4.576,0 1980 6.480,6 1990 8.227,7 2000 8.385,6 2005 8.699,6 Sumber : BPS DKI Jakarta 2005 45 Dari Tabel 6 terlihat bahwa perkembangan jumlah penduduk DKI Jakarta selama kurun waktu tahun 1961-1990 tumbuh dengan pesat dari 2,9 juta jiwa pada tahun 1961 bertambah menjadi 4,6 juta jiwa pada tahun 1971. Kemudian sepuluh tahun berikutnya, jumlah penduduk bertambah lagi menjadi 6,5 juta jiwa. Tahun 1990, penduduk DKI Jakarta naik sekitar 1,7 juta jiwa menjadi 8,2 juta jiwa. Pada kurun waktu 1990-2000, pertambahan penduduk DKI Jakarta sudah dapat dikendalikan sehingga kenaikannya hanya sekitar 1,52 persen. Berdasarkan arah perkembangan penduduk dikaitkan dengan dinamika mobilitas penduduk, maka diperkirakan pada tahun 2025 penduduk DKI Jakarta mencapai 9.259,900 juta jiwa. Jika dilihat pertumbuhannya, laju pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta selama empat dekade terakhir terus mengecil. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta per tahun sampai akhir 2004 diperkirakan sebesar 1,26 persen. Walaupun laju pertumbuhan meningkat, namun laju pertumbuhan penduduk di Jakarta masih terbilang kecil ini disebabkan rendahnya tingkat kelahiran juga disebabkan peningkatan migrasi keluar Wilayah DKI Jakarta yang cukup besar.

4.2.2. Sebaran dan Kepadatan Penduduk A. Sebaran Penduduk

Salah satu dimensi permasalahan kependudukan yang ada di DKI Jakarta adalah tidak meratanya distribusi penduduk antar kotamadya. Dengan kondisi ini, di satu pihak ada kotamadya yang sangat padat penduduknya, sementara di kotamadya lain kepadatan penduduknya relatif rendah. Namun patut diingat bahwa kepadatan penduduk yang paling rendah sekalipun di kotamadya yang ada di DKI Jakarta, masih merupakan yang tertinggi dibandingkan kepadatan penduduk di kota lain di Indonesia. Persentase penduduk menurut kotamadya di DKI Jakarta mulai dari Tahun 1971 dapat dilihat pada Tabel 7.