31 Tabel 3. Matriks data
Jenis Data
Sumber Data Cara
Pengumpulan Bentuk Data
Primer Sekunder
InstansiLembaga Dinas, unsur
masyarakat, Perguruan Tinggi
serta pelaku yang terkait dengan
pencemaran perairan Teluk
Jakarta DinasInstansi
Lembaga yang terkait dengan
pengelolaan dan penelitian sungai
dan perairan teluk Jakarta
Wawancara Semi
Terstruktur dengan
kuisioner Dan
Wawancara bebas
Pencatatan • Data umum responden pelaku interaksi
stakeholder • Analisis kebutuhan pelaku interaksi
stakeholder • Penilaian responden terhadap Kualitas
Lingkungan • Data persepsi terhadap pencemaran
Teluk Jakarta • Penilaian responden terhadap penyebab
pencemaran Teluk Jakarta • Pola interaksi berdasarkan kelompok
terhadap Teluk Jakarta • Pola pengelolaan pengendalian
pencemaran menurut responden • Rencana strategi DKI Jakarta
• Keadaan umum lokasi penelitian dan tata ruang Jakarta
• Data profil dan perkembangan jumlah penduduk di DKI Jakarta
• Data kualitas air muara sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta 5 tahun
terakhir • Data sumber-sumber pencemar di sekitar
Teluk Jakarta • Data perkembangan industri-industri di
sekitar jakarta. • Kegiatan pembinaan masyarakat
• Undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, surat keputusan yang
berhubungan dengan Teluk Jakarta.
3.3. Analisis Data
3.3.1. Sumber-sumber Pencemaran Teluk Jakarta
Analisis sumber-sumber pencemaran di Teluk Jakarta dilakukan secara deskriptif. Untuk sumber pencemaran yang berasal dari landbased sources baik
rumah tangga limbah domestik, industri limbah industri, dan pasar limbah pasar yang memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan limbah di DKI
Jakarta di lihat peningkatan jumlahnya selama 4 tahun terakhir.
32
3.3.2. Model Kualitatif dan Kuantitatif Pencemaran Teluk Jakarta A. Beban Pencemaran
Analisis beban pencemaran dilakukan dengan perhitungan secara langsung di muara-muara sungai yang menuju Teluk Jakarta. Cara penghitungan beban
pencemaran ini didasarkan atas pengukuran debit sungai dan konsentrasi limbah di muara sungai-sungai yang menuju teluk Jakarta berdasarkan model berikut :
3600 24
30 10
6
× ×
× ×
× =
−
K D
BP ……………………………….. ... 1
Keterangan : BP = Beban pencemar yang berasal dari satu sungai tonbulan
D = Debit sungai m
3
detik K
= Konsentrasi pencemar mgl Total beban pencemar dari seluruh sungai yang bermuara di Teluk Jakarta,
sebagai berikut :
∑
=
=
n i
BPi TBP
1
............................................................................................ 2 Keterangan :
TBP = Total Beban Pencemar n
= Jumlah sungai i
= Beban pencemar sungai ke-i
B. Kapasitas Asimilasi
Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik hubungan antara konsentrasi masing-masing parameter limbah di perairan pesisir dengan
total beban limbah pencemaran parameter tersebut di muara sungai dan selanjutnya dianalisa dengan cara memotongkannya dengan garis baku mutu air
yang diperuntukkan bagi biota dan budidaya. Pola hubungan antara konsentrasi limbah dengan beban pencemaran direferensikan terhadap standard baku mutu,
maka akan dapat diketahui kapasitas asimilasi wilayah terhadap suatu parameter limbah tertentu. Untuk lebih mudah dalam melihat hubungan keterkaitan tersebut
dapat dilihat pada Gambar 5.
33
Kon sen
trasi Polu
tan Tel
u k mg
l
Beban Pencemaran tonbulan
y = a + bx
Kapasitas asimilasi
Baku Mutu
Gambar 5. Hubungan antara beban pencemaran dan konsentrasi polutan
Nilai kapasitas asimilasi didapat dari titik perpotongan dengan nilai baku mutu yang berlaku untuk setiap parameter. Selanjutnya dianalisis seberapa besar
peran masing-masing parameter terhadap beban pencemarannya. Dengan asumsi dasar adalah:
1. Nilai kapasitas asimilasi hanya berlaku di wilayah pesisir pada batas yang
telah ditetapkan dalam penelitian 2.
Nilai hasil pengamatan baik di perairan pesisir maupun di muara sungai diasumsikan telah mencerminkan dinamika yang ada di perairan tersebut.
3. Perhitungan beban pencemaran hanya yang berasal dari landbased sources,
pencemaran dari kegiatan diperairan pesisir dan lautnya sendiri tidak dihitung. Data yang diambil merupakan data pencemaran yang mempengaruhi
kualitas air muara sungai dan teluk. Hubungan yang ingin dilihat adalah pengaruh nilai parameter tersebut yang ada di teluk dan analisis yang digunakan adalah
regresi linear. Analisis regresi menggunakan parameter di muara sungai sebagai peubah bebas independent dan parameter di teluk sebagai peubah tak bebas
dependent. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peubah pencemaran di muara sungai secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
x f
Y =
................................................................................................. 3
34 Secara matematis persamaan regresi linear dapat dituliskan :
bx a
Y +
= ............................................................................................... 4
Keterangan : x
= Nilai parameter suatu bahan pencemar di muara sungai y
= Nilai parameter suatu bahan pencemar di teluk a =
Intersepperpotongan dengan sumbu tegak nilai tengahrataan umum
b = Kemiringangradien Koefisien regresi untuk parameter di muara sungai
x dan y merupakan jenis parameter yang sama untuk di muara sungai dan di teluk.
Peubah x merupakan jumlah nilai dari seluruh muara yang diamati untuk parameter tertentu dan y merupakan nilai parameter teluk dianggap tepat untuk
mewakili seluruh nilai parameter yang ada di Teluk Jakarta.
3.3.3. Analisis Kebijakan Pengendalian Pencemaran Laut