Rencana Pengelolaan Pencemaran Sungai Rencana Pengelolaan Teluk Jakarta

5.8.3. Rencana Pengelolaan Pencemaran Sungai

o Pembuatan penyaringan sampah padat waste trap pada titik pengamatan outlet sungai sesuai wilayah administratif, bahkan wilayah administratif terkecil yang dikelola oleh masyarakat juga difasilitasi oleh pemerintah. o Pengadaan dan penguatan kelembagaan untuk pengelolaan sampah yang melewati sungai. o Inventarisasi sumber-sumber pencemaran di sekitar sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta, terutama sumber-sumber pencemaran yang berasal dari limbah domestik, limbah industri, dan limbah pasar. o Menghidupkan wisata air. o Peningkatan kegiatan PROKASIH.

5.8.4. Rencana Pengelolaan Teluk Jakarta

Kondisi lingkungan pesisir dan Perairan Teluk Jakarta cenderung mengalami penurunan kualitas. Hal ini terlihat dari timbulnya pencemaran lingkungan perairan, berkurangnya hutan mangrove serta rusaknya terumbu karang. Penurunan kualitas lingkungan ini akan mengurangi fungsi yang menunjang pembangunan dan kesejahteraan penduduk yang mendapatkan manfaat darinya. Keadaan ini disebabkan oleh sering terjadinya pencemaran baik yang berasal dari kegiatan di daratan maupun kegiatan di perairan itu sendiri, sehingga dalam hal ini perlunya melakukan penyusunan informasi lingkungan yang dilakukan melalui kegiatan : 1. Pemantauan kualitas air sungai di DKI Jakarta 2. Pemantauan kualitas muara, perairan Teluk Jakarta dan Kep. Seribu 3. Inventarisasi kegiatan sepanjang kawasan pantura Jakarta 4. Inventarisasi kondisi hutan mangrove dan terumbu Jepang Agar fungsi lingkungan pesisir dan perairan Teluk Jakarta dapat ditingkatkan kembali maka dilakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran dengan melibatkan semua pihak yaitu pemerintah, swasta maupun masyarakat. Adapun kegiatan rencana kelola yang dilakukan untuk pengendalian pencemaran di Teluk Jakarta ini antara lain adalah: o Peningkatan kegiatan Program Laut Lestari Program laut lestari yaitu program kerja pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan pesisir dalam hal ini lingkungan pantai dan lingkungan daratan pantai. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan pesisir dan air laut dengan cara mengurangi beban pencemaran yang masuk, mengendalikan pencemaran dan kerusakan terumbu karang dan hutan bakau khususnya di daerah dengan resiko tinggi, meningkatkan sumberdaya kelembagaan dan peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan perairan pesisir dan laut. o Peningkatan kegiatan Pantai Wisata Pantai wisata yaitu program kerja pengendalian pencemaran dan kerusakan di wilayah pantai yang merupakan tujuan wisata. Sasaran dari kegiatan ini adalah terwujudnya kondisi dan pelayanan pariwisata yang andal dalam keseluruhan sistem dan tercapainya serta terjaganya perairan pantai sesuai dengan baku mutunya. Sumber pencemar dan perusakan untuk kegiatan pantai wisata yang akan ditangani adalah limbah-limbah dari kegiatan-kegiatan di sepanjang pantai yang diduga dapat merusak lingkungan seperti hotel, restoran, pemukiman, industri, dan rumah sakit. o Peningkatan kegiatan Bandar Indah Bandar indah yaitu program kerja pengendalian pencemaran dan kerusakan di wilayah pelabuhan. Sasarannya adalah terwujudnya pelabuhan berwawasan lingkungan yang selain sesuai dengan fungsinya juga memenuhi : 1 baku mutu untuk air kolam pelabuhan; 2 baku mutu industri di dalam pelabuhan; dan 3 keindahan untuk estetika kawasan darat pelabuhan. Sumber pencemar dan perusakan yang akan ditangani untuk kegiatan ini adalah limbah padat dan cair dari kegiatan-kegiatan di dalam area pelabuhan baik di wilayah daratan maupun perairan. o Peningkatan kegiatan Taman Lestari Taman lestari yaitu program kerja pengendalian pencemaran dan kerusakan hutan bakau mangrove dan terumbu karang di wilayah pesisir. Sasarannya adalah terkendalinya pencemaran dan kerusakan terumbu karang serta mangrove berdasarkan kriteria pencemaran dan kerusakannya melalui pola kemitraan dengan meningkatkan kemampuan masyarakat pantai. Sumber pencemaran yang akan ditangani adalah pencemaran dan perusakan terumbu karang dengan menggunakan bom penangkapan ikan yang menggunakan bahan kimia, minimisasi penggunaan jangkar serta penambangan hutan bakau secara liar. o Peningkatan sistem P3LE pemantauan, pengecekan, pengamatan lapangan dan evaluasi. Sistem P3LE yaitu program kerja pengawasan secara rutin yang tidak hanya sekedar dalam bentuk laporan namun harus ditindaklanjuti dengan langkah-langkah pembinaan atau penegakan hukum bagi pelanggaran- pelanggaran yang ditemukan. Adapun tujuan dari program P3LE antara lain : 1 menurunkan beban pencemaran yang masuk ke kawasan pesisir dan laut terutama dari sumber pencemar yang membuang limbah langsung ke laut seperti kegiatan industri, perhotelan, pertambangan, PLTUPLTAPLTG dan kegiatan kapal di pelabuhan; 2 meningkatkan kapasitas sistem informasi dan basis data data base mengenai kegiatan yang membuang limbahnya ke laut; 3 meningkatkan kapasitas kelembagaan, tatalaksana pengawasan, kemampuan personil dan dukungan pemerintah daerah dalam kegiatan yang dilaksanakan. Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas untuk pengembangan pantai, Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu, maka perlu beberapa kebijakan pokok antara lain: a. Konservasi. Mempertahankan daerah penghijauan yang masih mungkin dipertahankan, sekaligus mengurangi tingkat pencemaran khususnya di daerah pesisir pantai, Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. b. Preservasi Meningkatkan lingkungan-lingkungan yang memiliki nilai-nilai historis untuk kepentingan peningkatan aspek-aspek edukatif dan rekreasi. c. Pembangunan Memberikan ruang gerak terhadap pembangunan yang memiliki nilai khusus dalam konteks kepentingan nasional Pelabuhan Tanjung Priok atau proyek- proyek khusus lainnya, tanpa menambah beban pencemaran baru pada lingkungan sekitarnya serta mengembangkan sarana-sarana rekreasi bagi kepentingan umum Pluit, Ancol, Kapuk dan sebagainya. d. Peningkatan kegiatan pariwisata dan kegiatan perikanan Konservasi atau pelestarian alam dan biota laut dalam konteks Taman Laut Nasional serta meningkatkan pariwisata dan kegiatan kenelayanan. Dari permasalahan pencemaran Teluk Jakarta yang paling dominan dari limbah domestik terutama sampah padat, maka strategi yang perlu dilakukan antara lain : Program Jangka Pendek tahunan, meliputi : ƒ Optimalisasi pengoperasian TPA dan pembangunan TPA baru bila dibutuhkan; ƒ Pembangunan prasarana guna mengamankan lokasi calon TPA baru; ƒ Pembangunan incenarator skala kecil di kelurahan-kelurahan; ƒ Pengembangan program 3R reuse, recycle, reduce; ƒ Pengolahan sampah terpadu dengan pendekatan zero waste; ƒ Penyusunan studi paradigma baru pengelolaan sampah dari cost center menjadi profit center; dan ƒ Pelaksanaan kerjasama dengan pihak swasta, meliputi : 1. Pembangunan TPA dengan sistem sanitary landfill; 2. Pembangunan unit pengolahan sampah dengan sistem biomass product; 3. Pembangunan unit pengolahan sampah dengan sistem pirolisis; dan 4. Pembangunan unit pengolahan sampah dengan sistem ATAD. Program Jangka Menengah 3 tahunan, meliputi : ƒ Pelaksanaan program sinergis sampah dan pasir; ƒ Pembangunan calon TPA sebagai lokasi pengolahan sampah dengan teknologi tinggi yang dilengkapi dengan sistem sanitary lanfill; ƒ Pelaksanaan pemilahan sampah di dalam kawasan atau tempat penampungan sementara TPS; ƒ Pelaksanaan kerjasama dengan pihak swasta lainnya dengan penekanan kepada teknologi yang mengolah sampah organik dan pembangunan unit- unit daur ulang; ƒ Pengembangan korporasi pengolahan sampah dan kerjasama antar daerah yang lebih luas; ƒ Pelaksanaan evaluasi masterplan sampah pada daerah yang lebih luas misalnya : se-Jabodetabek; ƒ Pelaksanaan kampanye massal mengenai 3R reuse, recycle dan reduce kepada masyarakat; ƒ Pelaksanaan evaluasi pada kelembagaan instansi teknis pengelola sampah; ƒ Pelaksanaan evaluasi total terhadap sistem pengelolaan retribusi sampah dalam rangka meningkatkan perolehan retribusi; dan ƒ Penyusunan dan sosialisasi perangkat-perangkat hukum yang berkaitan dengan tata cara pengelolaan kebersihan. Program Jangka Panjang 5 tahunan, meliputi : ƒ Pendirian korporasi pengelola sampah antar daerah; ƒ Pelaksanaan pemilahan sampah sejak di sumber sampah; ƒ Pengembangan home composting di masyarakat; ƒ Pengembangan incenerator skala besar; ƒ Pengembangan kampanye massal mengenai 3R reuse, recycle dan reduce kepada masyarakat; ƒ Pelaksanaan restrukturisasi instansi teknis pengelola sampah; ƒ Pelaksanaan penegakan hukum secara tegas terhadap pelanggaran- pelanggaran kebersihan; dan ƒ Pencanangan “Kota Bebas Masalah Sampah”.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini untuk pengembangan sistem pengendalian pencemaran laut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1 Sumber-sumber pencemaran yang berada di Teluk Jakarta yang terbesar berasal dari landbased sources yakni dari limbah domestik, limbah industri dan limbah pasar. 2 Sebagian besar yakni 65,48 parameter kualitas air pada seluruh lokasi pengamatan sudah melampaui baku mutu air sungaibadan air serta baku mutu limbah cair di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air SungaiBadan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 3 Beban pencemaran di 10 muara sungai pada tahun 2005 yang paling tinggi setelah diperbandingkan dengan baku mutu yang ada yaitu zat padat terlarut total dissolved solidTDS, dimana muara yang paling banyak memberikan kontribusi beban pencemaran terbesar sebesar 1.540.311,55 tonbulan adalah Kali Blencong dengan titik pengamatan 38 A yang berada di Pantai Maruda. 4 Kapasitas asimilasi untuk parameter TDS sebesar 109.249 tonbulan, TSS sebesar 71.819 tonbulan, Mn sebesar 426,8 tonbulan, PO 4 sebesar 160 tonbulan, Zn sebesar 404,2 tonbulan, SO 4 sebesar 31.387 tonbulan, MBAS sebesar 112 tonbulan, KMnO 4 sebesar 6.393 tonbulan, BOD sebesar 5.602 tonbulan, dan COD sebesar 6.966 tonbulan. 5 Sebanyak tujuh dari sepuluh parameter yang diamati pada penelitian ini telah melebihi kapasitas asimilasi asimilative capacity. Parameter- parameter tersebut antara lain TDS, PO 4 , SO 4 , MBAS, KMnO 4 , BOD, dan COD.