32
3.3.2. Model Kualitatif dan Kuantitatif Pencemaran Teluk Jakarta A. Beban Pencemaran
Analisis beban pencemaran dilakukan dengan perhitungan secara langsung di muara-muara sungai yang menuju Teluk Jakarta. Cara penghitungan beban
pencemaran ini didasarkan atas pengukuran debit sungai dan konsentrasi limbah di muara sungai-sungai yang menuju teluk Jakarta berdasarkan model berikut :
3600 24
30 10
6
× ×
× ×
× =
−
K D
BP ……………………………….. ... 1
Keterangan : BP = Beban pencemar yang berasal dari satu sungai tonbulan
D = Debit sungai m
3
detik K
= Konsentrasi pencemar mgl Total beban pencemar dari seluruh sungai yang bermuara di Teluk Jakarta,
sebagai berikut :
∑
=
=
n i
BPi TBP
1
............................................................................................ 2 Keterangan :
TBP = Total Beban Pencemar n
= Jumlah sungai i
= Beban pencemar sungai ke-i
B. Kapasitas Asimilasi
Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik hubungan antara konsentrasi masing-masing parameter limbah di perairan pesisir dengan
total beban limbah pencemaran parameter tersebut di muara sungai dan selanjutnya dianalisa dengan cara memotongkannya dengan garis baku mutu air
yang diperuntukkan bagi biota dan budidaya. Pola hubungan antara konsentrasi limbah dengan beban pencemaran direferensikan terhadap standard baku mutu,
maka akan dapat diketahui kapasitas asimilasi wilayah terhadap suatu parameter limbah tertentu. Untuk lebih mudah dalam melihat hubungan keterkaitan tersebut
dapat dilihat pada Gambar 5.
33
Kon sen
trasi Polu
tan Tel
u k mg
l
Beban Pencemaran tonbulan
y = a + bx
Kapasitas asimilasi
Baku Mutu
Gambar 5. Hubungan antara beban pencemaran dan konsentrasi polutan
Nilai kapasitas asimilasi didapat dari titik perpotongan dengan nilai baku mutu yang berlaku untuk setiap parameter. Selanjutnya dianalisis seberapa besar
peran masing-masing parameter terhadap beban pencemarannya. Dengan asumsi dasar adalah:
1. Nilai kapasitas asimilasi hanya berlaku di wilayah pesisir pada batas yang
telah ditetapkan dalam penelitian 2.
Nilai hasil pengamatan baik di perairan pesisir maupun di muara sungai diasumsikan telah mencerminkan dinamika yang ada di perairan tersebut.
3. Perhitungan beban pencemaran hanya yang berasal dari landbased sources,
pencemaran dari kegiatan diperairan pesisir dan lautnya sendiri tidak dihitung. Data yang diambil merupakan data pencemaran yang mempengaruhi
kualitas air muara sungai dan teluk. Hubungan yang ingin dilihat adalah pengaruh nilai parameter tersebut yang ada di teluk dan analisis yang digunakan adalah
regresi linear. Analisis regresi menggunakan parameter di muara sungai sebagai peubah bebas independent dan parameter di teluk sebagai peubah tak bebas
dependent. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peubah pencemaran di muara sungai secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
x f
Y =
................................................................................................. 3