Simulasi Skenario Analisis Kebijakan

Tabel 36. Interpretasi kondisi masa yang akan datang Faktor Kondisi state di masa yang akan datang 1A 1B Penegakan hukum Laju peningkatan limbah dari masing- masing sumber pencemar meningkat sampai 1 Limbah dari masing- masing sumber pencemar dapat ditekan hingga 1 2A 2B Hubungan antar stakeholder Laju peningkatan limbah dari masing- masing sumber pencemar meningkat sampai 0,5 Limbah dari masing- masing sumber pencemar dapat ditekan hingga 0,5 3A 3B Koordinasi daerah Laju peningkatan limbah dari luar daerah meningkat sampai 1 Limbah dari luar daerah dapat ditekan hingga 1 4A 4B 4C Kompromi tingkat kebutuhan Laju peningkatan limbah dari masing- masing sumber pencemar meningkat sampai 0,5 Limbah dari masing- masing sumber pencemar tidak mengalami perubahan yang signifikan dari keadaan sekarang Limbah dari masing- masing sumber pencemar dapat ditekan hingga 0,5 5A 5B Persamaan visi, misi dan tujuan Laju peningkatan limbah dari masing- masing sumber pencemar meningkat sampai 0,5 Limbah dari masing- masing sumber pencemar dapat ditekan hingga 0,5

5.5.2. Simulasi Skenario

Simulasi model dilakukan terhadap skenario di atas, untuk mengetahui perilaku masing-masing. Kajian dilakukan terhadap sumber-sumber pencemar. Perilaku antar skenario ternyata menunjukkan perbedaan pada berbagai peubah yang dikaji, akibat adanya perbedaan kombinasi faktor. Hasil simulasi disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 58. 50 100 150 200 250 2004 2007 2010 2013 2016 2019 2022 2025 2028 Tahun P en cemar an T el u k Jakar ta Optimis Moderat Pesimis Sangat Pesimis Gambar 58. Skenario-skenario persentase pencemaran Teluk Jakarta Berdasarkan Gambar 58 menunjukkan bahwa keempat skenario memberikan hasil yang berbeda pada peubah pencemaran yang ada di Teluk Jakarta, sehingga apabila dilihat dari skenario tersebut maka dapat dijelaskan bahwa pencemaran Teluk Jakarta dapat dipurifikasi atau tidak melampaui kemampuan asimilasinya dapat diketahui. Pada grafik yang terbentuk terlihat cenderung linear, namun sebenarnya grafik yang terbentuk adalah kuadratik tetapi regresi tersebut sangat kecil. Hal ini disebabkan regresi yang dibuat berdasarkan hubungan skenario dengan regresi perkembangan serta kepedulian lingkungan dari masing-masing sumber pencemar sangat kecil. Regresi pada pertumbuhan penduduk mulai dari tahun 2004 semakin kecil tingkat pertumbuhan yang ada, untuk pertumbuhan industri pada tahun 2009 hampir stagnan karena tidak tersedianya lahan untuk industri kecuali adanya perubahan penggunaan lahan, sedangkan pasar hampir sama dengan perkembangan industri. Untuk hasil skenario masing-masing sumber pencemar data dapat dilihat pada Lampiran 32 – Lampiran 41. Berdasarkan dari keempat skenario memberikan hasil yang berbeda pada peubah pencemaran di Teluk Jakarta antara lain: ƒ TDS masih melebihi kapasitas asimilasi sampai tahun 2030 baik pada skenario moderat maupun optimis. ƒ PO 4 pada skenario moderat tahun 2021 tidak melampaui kemampuan asimilasi dengan beban pencemaran 157,65 tonbulan, sedangkan pada skenario optimis tahun 2019 dengan beban pencemaran 152,83 tonbulan. ƒ SO 4 pada skenario moderat tahun 2027 tidak melampaui kemampuan asimilasi dengan beban pencemaran 30.849,65 tonbulan, sedangkan skenario optimis tahun 2024 dengan beban pencemaran 29.854,50 tonbulan. ƒ MBAS pada skenario moderat masih melampaui kemampuan asimilasi sampai tahun 2030, sedangkan untuk skenario optimis baru tahun 2027 tidak melampaui kemampuan asimilasi dengan beban pencemaran 100,85 tonbulan. ƒ KMnO 4 pada skenario moderat tahun 2020 tidak melampaui kemampuan asimilasi dengan beban pencemaran 6.356,08 tonbulan, sedangkan untuk skenario optimis tahun 2018 dengan beban pencemaran 6.233,85 tonbulan. ƒ BOD pada skenario moderat sudah tidak melampaui kemampuan asimilasinya pada tahun 2014 dengan beban pencemaran 5.288,34 tonbulan, untuk skenario optimis pada tahun 2013 dengan beban pencemaran sebesar 5.175,02 tonbulan. ƒ COD pada skenario moderat sudah tidak melampaui kemampuan asimilasinya pada tahun 2029 dengan beban pencemaran 6.838,07 tonbulan, sedangkan untuk skenario optimis baru tahun 2026 tidak melampaui kemampuan asimilasi dengan beban pencemaran 6.291,03 tonbulan. ƒ Sedangkan untuk bahan pencemar TSS, Mn, dan Zn pada kondisi pesimis maupun sangat pesimis masing-masing bahan pencemar tersebut belum melampaui kapasitas asimilasi Teluk Jakarta sampai tahun 2030. 5.6. Penggunaan Perangkat Lunak yang Dikembangkan 5.6.1.