Penyelenggaraan Rapat melalui Media Elektronik

1 47

k. Monitoring dan Evaluasi Tindaklanjut Pelaksanaan Hasil Rapat Sebelumnya

Direksi menunjuk anggota Direksi untuk bertanggung jawab atas keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Direksi sesuai dengan ruang lingkup tugasnya. Anggota Direksi ini harus mendelegasikan keputusan tersebut kepada Kepala Unit Kerja terkait paling lambat 7 tujuh hari setelah keputusan ditandatangani Direksi dan Divisi Sekper membuat matriks monitoring pelaksanaan keputusan Rapat Direksi sebagai bentuk evaluasi yang dapat digunakan dalam Rapat Direksi selanjutnya. F. INDEPENDENSI DIREKSI Independensi Direksi merupakan hal yang sangat penting agar Direksi dapat bertindak sebaik-baik demi kepentingan Perusahaan secara keseluruhan. Untuk menjaga Independensi, maka Perusahaan menetapkan ketentuan sebagai berikut: 1. Pemegang SahamPemilik Modal tidak diperkenankan mencampuri kegiatan operasi Perusahaan yang menjadi tanggungjawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 81 2. Selain organ Perusahaan, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam pengurusan Perusahaan. 82 3. Direktur dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan. G. PENETAPAN KEBIJAKAN PENGURUSAN PERUSAHAAN OLEH DIREKSI Kebijakan pengurusan Perusahaan adalah suatu keputusan atau tindakan yang diambil oleh Direksi didalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, dimana substansi permasalahan atau kegiatan kerja 81 Peraturan Menteri BUMN No. PER-09MBU2012 Pasal 11 82 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2001 Pasal 39. 47 B AB I PENDAHULUAN B AB II DIREKSI B AB III DEW AN KOMISARIS B AB IV KEGIA T AN ANT AR ORGAN PERUSAHAAN B AB V PENUTUP 1 48 dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku. Dalam menetapkan kebijakan tersebut Direksi harus memenuhi ketentuan: 1. Kebijakan yang diambil melalui rapat Direksi atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud. 2. Kebijakan yang diambil merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut citra perusahaan, risiko atau konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan rapat Direksi. Penjabaran lebih lanjut mengenai citra Perusahaan, risiko serta materialitas dijabarkan dalam kebijakan tersendiri. a. Dalam hal kebijakan diatas dilakukan oleh Direktur Perseroan, maka Direktur yang bersangkutan bertanggungjawab atas kebijakan tersebut dapat disetujui rapat Direksi. b. Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat. 3. Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: a. Itikad baik, b. Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup, c. Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perusahaan, d. Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perusahaan, e. Koordinasi dengan Direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan Anggota Direksi lainnya. 4. Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perusahaan. 5. Pendelegasian wewenang Direksi kepada Pegawai atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama Perusahaan wajib 48