Risalah Rapat Mekanisme Pelaksanaan Rapat Direksi a. Jadwal, Panggilan dan Agenda Rapat

1 46 10 Jika keberatan danatau perbaikan tidak diterima dalam jangka waktu tersebut, maka disimpulkan tidak ada keberatan danatau perbaikan terhadap risalah rapat yang bersangkutan. 11 Setiap anggota Direksi berhak menerima salinan Risalah Rapat Direksi yang telah direvisi bila ada, baik yang bersangkutan hadir maupun tidak hadir dalam rapat Direksi tersebut. 12 Satu salinan Risalah Rapat Direksi juga disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk diketahui setelah dilakukan perbaikan oleh Direksi; 13 Risalah rapat asli diadministrasikan secara baik dan harus disimpan sebagaimana layaknya dokumen Perusahaan oleh VP Divisi Sekper, sebagai Pejabat yang menjalankan fungsi Sekretariat Perusahaan dan harus selalu tersedia bila diperlukan.

j. Penyelenggaraan Rapat melalui Media Elektronik

1 Rapat Direksi dapat diselenggarakan dengan cara konferensi antara anggota Direksi yang berada di tempat yang berbeda, melalui telepon konferensi, video konferensi, atau peralatan komunikasi lainnya yang memungkinkan setiap Anggota Direksi dapat saling berkomunikasi dan berpartisipasi dalam rapat. 2 Setiap Anggota Direksi yang ikut serta dianggap hadir dalam Rapat untuk menentukan terpenuhinya persyaratan kuorum kehadiran dan keputusan rapat Direksi; 3 Tempat dimana Ketua Rapat ikut serta dianggap sebagai tempat dilangsungkannya Rapat Direksi; 4 Risalah Rapat harus diedarkan serta ditandatangani oleh Ketua Rapat dan Seluruh Anggota Direksi yang ikut serta, sesuai dengan tanggal Rapat dilaksanakan; 5 Setiap Anggota Direksi yang hadir maupun yang tidak hadir berhak menerima salinan Risalah Rapat Direksi; 6 Penggunaan media eletronik dalam penyelenggaraan Rapat ini ditetapkan oleh Direksi dengan mengacu pada perundang- undangan tentang informasi dan transaksi elektronik yang berlaku. 46 1 47

k. Monitoring dan Evaluasi Tindaklanjut Pelaksanaan Hasil Rapat Sebelumnya

Direksi menunjuk anggota Direksi untuk bertanggung jawab atas keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Direksi sesuai dengan ruang lingkup tugasnya. Anggota Direksi ini harus mendelegasikan keputusan tersebut kepada Kepala Unit Kerja terkait paling lambat 7 tujuh hari setelah keputusan ditandatangani Direksi dan Divisi Sekper membuat matriks monitoring pelaksanaan keputusan Rapat Direksi sebagai bentuk evaluasi yang dapat digunakan dalam Rapat Direksi selanjutnya. F. INDEPENDENSI DIREKSI Independensi Direksi merupakan hal yang sangat penting agar Direksi dapat bertindak sebaik-baik demi kepentingan Perusahaan secara keseluruhan. Untuk menjaga Independensi, maka Perusahaan menetapkan ketentuan sebagai berikut: 1. Pemegang SahamPemilik Modal tidak diperkenankan mencampuri kegiatan operasi Perusahaan yang menjadi tanggungjawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 81 2. Selain organ Perusahaan, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam pengurusan Perusahaan. 82 3. Direktur dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan. G. PENETAPAN KEBIJAKAN PENGURUSAN PERUSAHAAN OLEH DIREKSI Kebijakan pengurusan Perusahaan adalah suatu keputusan atau tindakan yang diambil oleh Direksi didalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, dimana substansi permasalahan atau kegiatan kerja 81 Peraturan Menteri BUMN No. PER-09MBU2012 Pasal 11 82 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2001 Pasal 39. 47 B AB I PENDAHULUAN B AB II DIREKSI B AB III DEW AN KOMISARIS B AB IV KEGIA T AN ANT AR ORGAN PERUSAHAAN B AB V PENUTUP