Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
“Faktor internal meliputi faktor dari keadaan fisiologi fisik dan panca indra peserta didik. Serta dari faktor
psikologi atau minat dan bakat peserta didik. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan dan instrument pendidikan meliputi kurikulum, sarana
dan menejemen sekolah ”
18
. Sealin itu ada juga yang mengatakan bahwa “faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah faktor waktu, pengetahuan
tentang materi yang dipelajaripengetahuan akan prestasi sendiri dan faktor transfer pengetahuan yang pernah dipelajari sebelumnya
”
19
.
e. Teori-teori Belajar
Setiap tindakan akademik atau tindakan ilmiah tidak telepas dari suatu teori.
“Teori merupakan seperangkat prinsip-prinsip dan hubungan kausalitas dari proposisi-proposisi yang terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa
tertentu dalam lingkungan ”
20
. Teori harus dipaparkan oleh akademisi sebagai dasar atas apa yang telah dilakukan dan sebagai penguat argument atas apa
yang telah dilakukan dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Hal ini disebabkan karena teori mempunyai fungsi sebagai pisau analisis dari berbagai
fakta dan fenomena. Begitu juga dalam dunia pendidikan, seorang guru harus mengatahui
landasan rasional dalam setiap tindak ajarnya. Teori sangat penting untuk dipahami seorang guru, fungsi teori dalam konteks belajar adalah memberikan
kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi belajar, memberikan rujukan untuk menyusun rancangan pelaksanaan pengajaran, mendiagnosa masalah-
masalah dalam kegiatan belajar, mengkaji kejadian belajar dalam diri seseorang, mengkaji faktor eksternal yang memfasilitasi proses belajar.
18
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Bro
ther’s, 2006, Cet. I, hlm.85.
19
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000, Cet VIII, hlm. 45.
20
Agus Suprijono, Cooperative Learning …, hlm.15.
Berikut akan dipaparkan beberapa teori belajar yang telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan dan psikologi:
1. Teori Koneksionisme
Teori ini dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike, menurutnya “belajar
adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon antara aksi dan reaksi, sehingga akan terjadi hubungan yang erat jika sering dilatih. Berkat
latihan yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon akan menjadi terbiasa dan otomatis
”
21
.
2. Teori Belajar Kognitif
Teori ini dikemukakan oleh Jean Piaget dan Jerome Bruner, dalam perspektif teori kognitif,
“belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan. Belajar adalah
aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks ”
22
.
3. Teori Perilaku
Teori ini dikemukakan oleh Ivan Petrovich Pavlov, JB. Watson dan Edwin Guthrie. Teori ini berpendapat bahwa
“tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforment dari
lingkungan. Guru yang menganut pandangan ini berpendapat bahwa tingkah laku peserta didik merupakan reaksi terhadap lingkungan dan
tingkah laku adalah hasil belajar
23
.
4. Teori Tanggapan
Teori tanggapan adalah teori belajar yang berpendapat bahwa dengan memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang dan sejelas-
jelasnya akan menjadikan orang pintar, sebab tanggapan diartikan sebagai sebuah kesan yang tersimpan dalam otak. Teori ini dikemukan leh
Herbert ”
24
.
21
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi…, hlm. 24.
22
Agus Suprijono, Cooperative Learning …, hlm.22.
23
Agus Suprijono, Cooperative Learning …, hlm.16.
24
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi…, hlm. 18.
5. Teori Belajar R. Gagne
R. Gagne mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Belajar juga diartikan sebagai pengetahuan atau keterampilan
yang diperoleh dari instruksi ”
25
. Dengan mengetahui beberapa teori dalam belajar seorang guru dapat
menggunakan teor-teori tersebut sebagai pijakan atau landasan dalam menentukan tindak ajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
4. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas PTK
a. Pengertian PTK
Penelitian dikalangan pendidikan bukan suatu hal yang baru lagi, penelitian tidak hanya dilakukan oleh para ilmuwan atau para akademis sosial
saja, seorang guru juga merupakan seorang peneliti, karena seorang guru secara langsunga atau tidak bergelut dengan suatu proses penelitian di kelas
atau di luar kelas. Jenis penilitian yang dilakukan oleh seorang guru dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau dalam istilah bahasa Inggris
disebut Classroom Action Research CAR. Penelitian jenis ini muncul pada tahun 1940-an yang merupakan salah satu model yang muncul di tempat kerja
untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja kerja
26
. Berikut merupakan beberapa pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas PTK menurut para ahli:
1. Kemmis menyatakan bahwa “penelitian tindakan merupakan upaya
mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi”
27
. 2.
Ebbut mengemukakan bahwa “penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok
guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,
25
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi…, hlm. 22.
26
Isjoni, Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006, Cet. I, hlm. 105.
27
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. JakartaBumi Aksara, 2007, Cet. II, hlm. 70