dan siklus II terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. Tes tertulis ini berupa tes awal pretes dan tes akhir postes.
“Tes awal pretes adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberkan kepada peserta didik, karena itu
butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah. Sedangkan tes akhir postes adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada
para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal
”
5
.
2. Instrumen Nontes
Dalam instrument non test yang digunakan adalah sebagai berikut : a.
Lembar observasi “Lembar observasi yang digunakan terdiri dari tes perbuatan berupa penilaian.
Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas siswa
dalam pembelajaran di kelas ”
6
. b.
Catatan lapangan “Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama
proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan
siswa, dan aspek lainnya yang peru dicatat ”
7
. c.
Lembar wawancara “Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa
serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara setelah tindakan
dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode PQ4R terhadap hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran dan
siswa ”
8
.
5
Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 69-70.
6
Sapriya, dkk., Pembelajara n dan Evaluasi…, hlm. 281.
7
Sapriya, dkk., Pembelajara n dan Evaluasi…, hlm. 91.
8
Sapriya, dkk., Pembelajara n dan Evaluasi…, hlm. 91.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Trusworthiness Studi
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang diluar sampel subjek
yang telah ditetapkan, dalam hal ini di luar subjek yang sudah ditetapkan. Pada penelitian ini uji coba dilakukan kepada siswa kelas IX. Tes uji coba tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya atau tidak.
Sedangkan observasi, wawancara dan catatan lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang penerapan metode PQ4R dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, data kualitatif hanya dijadikan data tambahan dan data pelengkap dari data kuantitatif.
1. Uji Validitas untuk Tes Hasil Belajar
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
“Dalam Bahasa Indonesia “valid disebut dengan istilah sahih” sebuah item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.
skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah ”
9
.
Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total.
Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Dalam menghitung validitas instrumen
tes hasil belajar siswa, peneliti menggunakan rumus korelasi bisentral :
γ
bis
=
M
p-
M
t
√p pa
S
t
q
Keterangan :
γ
bis :
koefisien korelasi biserial
M p
: rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1999 , hlm. 79.