Persepsi Nelayan “ Anto Pulo” Tongano Barat, Tomia Timur sebagai
215
kordinator dan sebagai
pembayaran hutang nelayan
terhadap kordinatornya.
No Persepsi Nelayan
terhadap aturan UD.
PMB. dan program
Seafood Savers SS
Aturan UD. PMB. dan SS
aturan perikanan ramah
lingkungan Aturan UD.
PMB. dan SS aturan kerja
antara nelayan dengan
perusahaan Aturan UD. PMB
dan SS merupakan
insentif ekonomi melalui premium
price Aturan minimal
size 600 grams, hasil
tangkapan
3. Nelayan Bajo
Mola Terikat hutang
anggota SS Nelayan terikat
hutang, akan mengikuti
perintah kordinatornya.
Akan tetapi beberapa nelayan
mengakui bahwa, dampak dari
adanya destructive
fishing penggunaan bom
dan bius sangat merugikan
pihaknya, karena hasil tangkapan
menurun dikondisikan
dengan stok di alam yang
semakin langka. Belum
terasakan, karena terikat
dalam ikatan kordinator
nelayan. Tidak merasakan
adanya premium price. Kordinator
mendominasi dalam keputusan
segala hal, termasuk
penentuan harga dan akses jual.
Tidak terlalu mempengaruhi,
karena semua aturan terdapat
pada aturan kordinatornya.
4. Nelayan bukan
anggota SS Merasakan dan
memahami bahwa
penangkapan ikan secara
lestari merupakan
sebuah kebutuhan untuk
kondisi hasil tangkapan yang
tidak menentu. Nelayan sangat
membenci kepada pelaku
pengguna bius dan bom, karena
merugikan untuk hasil
tangkapannya. Tidak merasakan
hubungan kerja langsung dengan
perusahaan SS. Nelayan bukan
anggota SS tidak menjual kepada
perusahaan SS UD. PMB,
tetapi menjual ikannya kepada
pengusaha lainnya CV. JM.
Tidak merasakan manfaat adanya
premium price. Tidak merasa
dirugikan dengan adanya
batas minimum size ikan. CV.
JM perusahaan tempat menjual
ikan masih menerima 600
grams. Menganjurkan
apabila SS efektif
diterapkan, semestinya ada
kesepakatan minimum size
dan aturan kriteria ikan
laik jual
216
lainnya. No Persepsi
Nelayan terhadap
aturan UD. PMB. dan
program Seafood
Savers SS Aturan UD.
PMB. dan SS aturan perikanan
ramah lingkungan
Aturan UD. PMB. dan SS
aturan kerja antara nelayan
dengan perusahaan
Aturan UD. PMB dan SS
merupakan insentif ekonomi
melalui premium price
Aturan minimal size 600
grams, hasil tangkapan
5. Nelayan Lepas
Nelayan lepas, menggunakan
alat pancing kedo-kedo hand
line fishing yang secara
konservasi, sangat
mendukung pola penangkapan
ramah lingkungan. Alat
pancing yang ditonda ditarik
dengan perahu bodi, tidak
menggunakan umpan ikan,
tetapi menggunakan
umpan buatan dari bulu dan
plastik. Aturan kerja
yang diterapkan perusahaan SS
menjadikan hubungan
nelayan lepas berinteraksi
langsung dengan pihak eksportir
atau perusahaan tanpa adanya
mediator kordinator.
Menguntungkan untuk nelayan,
dikarenakan setiap ada
informasi berkaitan dengan
pasar, nelayan mendapatkan
langsung dari eksportir melalui
penjaga keramba. Sistem
keanggotaan dengan
penomoran kartu anggota
perusahaan. Premium price
sangat dirasakan oleh nelayan
lepas. Insentif ekonomi yang
didapat dengan mengikuti aturan
SS sangat menguntungkan
untuk nelayan lepas,
dikarenakan langsung
menerima harga dari perusahaan
tanpa ada pemotongan
ataupun pengurangan dari
keputusan harga ikan perusahaan.
Bagi nelayan lepas, tidak
menghambat ukuran
minimum sizing. Selama
ini masih ada perusahaan
yang menerima ukuran 600
grams baby. Apabila
diketahui oleh eksportir maka
akan dikeluarkan
keanggotaan. Akan tetapi
pihak keramba pun menyadari
akan hal ini, sehingga
nelayan lepas masih bisa
menjual ke CV. JM.
6. Kordinator dan Penjaga
Keramba Perusahaan
SS Kordinator: SS
bagus untuk pola penangkapan
ramah lingkungan.
Penjaga Keramba: SS
merupakan terobosan yang
tepat untuk kawasan
konservasi Kordinator:
aturan-aturan di di perusahaan
terdapat keanggotaan.
Nelayan di bawah
kordinator, tetap menjadi hak dan
tanggung jawab kordinator,
bukan perusahaan.
Penjaga Keramba: aturan
main di Kordinator:
kebijakan premium price
menguntungkan. Modal kordinator
yang dipinjamkan oleh
nelayan untuk melaut juga
besar. Penjaga
Keramba: Secara ekonomi untuk
menolong nelayan dan
mensejahterakan Kordinator:
kebijakan perusahan
mengenai minimum
sizing merugikan
usaha kordinator.
Tidak menutup modal
perongkosan melaut yang
dikeluarkan kordinator
sebagai pinjaman untuk
217
perusahaan adalah mengajak
nelayan untuk praktek
perikanan yang ramah
lingkungan good practice
fishing. Setiap nelayan yang
masuk ke keramba akan
dikontrol dengan kartu
keanggotaan yang sudah
dibuat perusahaan
untuk nelayannya.
nelayan dengan adanya premium
price. nelayannya.
Penjaga Keramba:
Dengan minim sizing, tidak
merugikan perusahaan.
Secara kuantitas
jumlah ikan yang masuk
berkurang. Tetapi untuk
pendapatan perusahaan
tidak mengalami
penurunan yang signifikan.
Sumber: disarikan dari data primer April-Juni 2012.