Teknik Pengumpulan Data METODELOGI PENELITIAN

rumah pe kawasan t sebagai lah Wi persen dar a. K b. K c. K d. K e. K f. K g. K h. K Penyeleng tanggal 9 penyeleng Undang–U 2004 tenta Visi Pem Nomor 1 RPJMD Bawah La Peta letak K Gam enduduk, da tersebut seb han milik a ilayah Kab ratan, yang Kecamatan B Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan ggaraan pem 9 Januari ggaraan Pe Undang No ang Pemerin merintah Ka Tahun 200 Kabupaten aut di Jantun Kepulauan Wa mbar peta 4.1 an lain-lain bagai taman atau lahan ad bupaten Wa mempunya Binongko; Togo Binon Tomia; Tomia Tim Kaledupa; Kaledupa S Wangi-Wan Wangi-Wan merintahan 2004. Tug emerintahan omor 22 Ta ntahan Daer abupaten W 7 tentang R n Wakatobi ng Segitiga akatobi di segi . Peta Coral T n, yang keb n nasional. dat Hannan akatobi terd i 8 kecamat ngko; mur; Selatan; ngi; ngi Selatan Kabupaten gas pokok n Daerah ahun 1999 j rah dan mem Wakatobi s Rencana pe i 2006 – 2 Karang Du itiga karang d Triangle Cente beradaanny Bahkan beb n, 5 Mei 20 diri dari 95 tan, diantara . n Wakatobi Pemerinta sebagaiman jo Undang- mpunyai ko sebagaiman mbangunan 2011 yaitu unia. dunia Peta er dan akses tr ya jauh seb berapa laha 12. ,5 persen p anya: secara resm ah Daerah na yang -Undang N omitmen unt a tercantum n Jangka M Terwujudny a akses transp ransport ke ke belum pene an telah bers perairan da mi dimulai dalam ra diamatkan Nomor 32 T tuk mewuju m dalam P Menengah D ya Surga N port ke Waktob epualuan Wak 61 etapan status an 4,5 pada angka oleh Tahun udkan Perda Daerah Nyata bi katobi 62 Gambar peta 4.2. Peta Kepulauan Wakatobi Sumber; tourist agency, Kabupaten Wakatobi dalam presentasi Bupati, 2012 Pada pertengahan 2009, jumlah penduduk Wakatobi adalah berjumlah 103.423 jiwaorang dari yang sebelumnya di tahun 2008 berjumlah 101.475 jiwaorang. Peningkatan yang cukup besar ini salah satunya dipengaruhi oleh perubahan status Wakatobi menjadi kabupaten tersendiri yang lepas dari Kabupaten Buton. Setelah terbentuknya kabupaten baru tentunya akan membawa konsekuensi dibutuhkannya tenaga-tenaga terampil terdidik untuk mengisi pos- pos pemerintahan yang jumlahnya lebih banyak daripada saat masih berstatus kecamatan di bawah Kabupaten Buton. Sedangkan penyebaran penduduk di Kabupaten Wakatobi tersebar dan bervariasi antar kecamatan. Tabel 4.1. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Wakatobi menurut Kecamatan 2010 Kecamatan Penduduk Rata-rata Pertumbuhan 2000 2010 Binongko 8.839 8.385 0,53 Togo Binongko 5.057 4.701 0,73 Tomia 6.593 6.907 0,47 Tomia Timur 10.399 8.460 2,04 Kaledupa 8.853 9.999 1,22 Kaledupa Selatan 6.552 6.644 0,14 Wangi-Wangi 19.021 23.362 2,08 Wangi-Wangi Selatan 24.658 24.537 0,05 Jumlah 89.972 92.995 0,33 Sumber : Olahan Sensus Penduduk 2000-2010 ; Wakatobi Dalam Angka, 2011. Tabel 4.2. Persebaran Penduduk Kabupaten Wakatobi menurut Kecamatan 2000 dan 2010 Sumber : Olahan Sensus Penduduk 2000, 2010, Wakatobi Dalam Angka 2011. Kecamatan Tahun 2000 Tahun 2010 Penduduk Persebaran Penduduk Persebaran Binongko 8.839 9,82 8.385 9,02 Togo Binongko 5.057 5,62 4.701 5,06 Tomia 6.593 7,33 6.907 7,43 Tomia Timur 10.399 11,56 8.460 9,10 Kaledupa 8.853 9,84 9.999 10,75 Kaledupa Selatan 6.552 7,28 6.644 7,14 Wangi-Wangi 19.021 21,14 23.362 25,12 Wangi-Wangi Selatan 24.658 27,41 24.537 26,39 Jumlah 89.972 100,00 92.995 100,00 63 Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wakatobi Pulau Wangi-Wangi dan Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara tepatnya di komunitas nelayan Bajo Mola di Pulau Wangi-Wangi dan komunitas nelayan Bajo Lamanggau serta komunitas Nelayan Anto Pulo di Kelurahan Tongano Barat Pulau Tomia. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme seafood savers terjadi dalam tingkat komunitas nelayan dan tingkat eksportir yang beroperasi di Taman Nasional Wakatobi. Pemilihan tempat penelitian di Kepulauan Wakatobi melihat beberapa kriteria yaitu: 1. Taman Nasioal Wakatobi sebagai percontohan seafood savers yang diinisiasikan oleh WWF Indonesia, Capture Fisheries; 2. Kondisi perikanan dan tutupan terumbu karang di perairan TNW masih bagus berdasarkan survey dari LIPI Tahun 1996, sehingga ditetapkannya kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi; 3. Karena ada pegaturan kawasan konservasi, sehingga praktek perikanan tangkap yang merusak dapat ditekan serendah mungkin; 4. Memiliki kelembagaan pengaturan kawasan konservasi oleh Taman Nasional Wakatobi. Menurut Wakatobi Dalam Angka 2011, jumlah penduduk yang mendiami komunitas Bajo Mola terdiri dari lima desa, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Desa Lamanggau Kecamatan Tomia, serta Desa Tongano Barat Kecamatan Tomia Timur, adalah sebagai berikut: Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Bajo Mola Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Desa Laki-Laki Perempuan Total Mola Bahari 541 547 1088 Mola Nelayan Bakti 708 802 1510 Mola Samaturu 407 451 858 Mola Selatan 965 973 1938 Mola Utara 384 410 794 Sumber : Olahan Sensus Penduduk 2010. Wakatobi Dalam Angka 2011. Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Desa Tongano Barat dan Bajo Lamanggau Kecamatan Tomia dan Tomia Timur Desa Laki-Laki Perempuan Total Tongano Barat 781 878 1659 Lamanggau 469 470 939 Sumber : Olahan Sensus Penduduk 2010 , Wakatobi Dalam Angka 2011.

4.4. Gambaran Umum Komunitas Bajo Mola

Desa Mola merupakan wilayah perkampungan Bajo terbesar di Wakatobi yang berada di Pulau Wangi-Wangi. Pada awal perkembangan Bajo Mola, merupakan perpindahan dari Bajo Mantigola dari Pulau Kaledupa. Bajo Mola