Brand association Unaware Brand

57 untuk mencari tahu informasi terkait kecap Korma. Namun jika konsumen sudah menyadarinya, konsumen akan berusaha mencari informasi tentang kecap Korma. Kenyataan di lapangan ini juga menunjukkan bahwa strategi bauran pemasaran terutama masalah promosi dan distribusi yang dilakukan oleh kecap Korma masih belum berhasil mengenai target pasar, sebab jumlah unaware brand yang tinggi mengindikasikan cara promosi yang belum efektif ataupun jumlah ketersediaan produk di pasar yang belum mencukupi. Nilai unaware brand terkecil dimiliki oleh kecap Bango dengan nilai sebesar 0 dan diikuti oleh kecap ABC dengan nilai sebesar 1. Hal ini menandakan bahwa kedua merek kecap tersebut telah menerapkan strategi bauran pemasaran yang efektif sehingga hanya sedikit dan bahkan tidak ada konsumen yang tidak mengenal kecap merek tersebut. Berdasarkan merek kecap yang dianalisis, secara keseluruhan brand awareness tebaik adalah kecap Bango karena berturut-turut nilai top of mind, brand recall, brand recognition, dan unaware brand-nya cenderung menurun. Sedangkan kecap Korma masih belum terlalu bagus brand awareness-nya sebab memiliki nilai brand recognition dan unaware brand yang relatif tinggi.

5.5.2 Brand association

Brand association atau asosiasi merek adalah elemen ekuitas merek yang kedua. Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak konsumen terkait dengan ingatannya terhadap suatu merek tertentu. Jika suatu merek produk memiliki kesan yang baik di mata konsumen, maka semakin besar kemungkinan merek tersebut untuk dikonsumsi secara terus menerus. Dengan demikian, asosiasi yang baik dan kuat juga akan membuat suatu merek memiliki posisi yang menonjol dalam persaingan. Berbagai asosiasi merek yang berhubungan akan membentuk suatu rangkaian yang disebut dengan brand image citra merek. Semakin banyak asosiasi merek yang berhubungan maka akan semakin kuat brand image yang dimiliki oleh merek tersebut. Brand association dihitung dengan menggunakan uji Cochran. Uji ini dilakukan berkali-kali dengan setiap ulangan uji menghilangkan 1 atribut yang memiliki nilai paling kecil hingga diperoleh Q hitung lebih kecil dari X 2 tabel. Apabila Q hitung X 2 tabel, maka H diterima yang artinya kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua atribut pada masing-masing merek. Saat diperoleh nilai Q hitung X 2 tabel, maka atribut yang tersisa adalah atribut yang berasosiasi dan membentuk citra merek brand image dari merek yang diujikan. X 2 tabel dapat dilihat pada tabel chi kuadrat dengan melihat db derajat bebas dan nilai α. Derajat bebas dihitung dari jumlah atribut dikurangi 1, sedangkan nilai α yang digunakan adalah 0,05. Tabel X 2 disajikan pada lampiran 5. Kecap Korma, Bango, ABC, Indofood, dan Sedap masing-masing diuji secara terpisah dengan atribut yang diuji adalah: Atribut 1: Rasa kecap enak Atribut 7: Kandungan gizi tinggi Atribut 2: Mudah meresap Atribut 8: Mudah didapat Atribut 3: Kekentalan pas Atribut 9: Harga terjangkau Atribut 4: Membuat masakan lebih enak Atribut 10: Harga sesuai kualitas Atribut 5: Kemurnian bahan baku Atribut 6: Aman bagi kesehatan 58

1. Brand association kecap Korma