Top of mind Analisis Elemen Brand Equity

53 Tabel 20. Selang interpretasi jenis promosi yang diminati Persepsi Selang Sangat tidak tertarik 237-272 Tidak tertarik 273-308 Biasa 309-344 Tertarik 345-380 Sangat tertarik 381-416

5.5 Analisis Elemen Brand Equity

5.5.1 Brand awareness

Brand awareness merupakan salah satu elemen brand equity yang dinyatakan dengan tingkat kesadaran suatu merek di dalam benak konsumen. Kesadaran merek memiliki 3 tingkatan, yaitu top of mind, brand recall, dan brand recognition. Selain itu terdapat satu tingkatan dimana konsumen sama sekali tidak mengenali suatu merek atau dinamakan dengan unaware brand. Berikut adalah hasil analisis brand awareness kecap Korma dan pesaing utamanya, yaitu kecap Bango, kecap ABC, kecap Indofood, dan kecap Sedap.

1. Top of mind

Top of mind merupakan tingkat kesadaran merek tertinggi, dimana responden menyebutkan satu merek pertama kali saat ditanyakan merek apa yang paling dikenal pada suatu kategori produk, dalam hal ini kecap. Apabila suatu merek memiliki nilai top of mind yang tinggi berarti merek tersebut banyak diingat oleh konsumen dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian merek dari kategori produk yang diingatnya tersebut. Analisis top of mind dilakukan untuk memperoleh merek kecap yang paling diingat oleh konsumen. P ada kuesioner digunakan pertanyaan: “Sebutkan 1 merek kecap yang paling Anda ingat”. Dari bentuk pertanyaan tersebut responden diminta hanya menyebutkan 1 merek kecap yang paling diingatnya, sehingga jumlah persentase top of mind dari semua merek adalah 100. Hasil survei terhadap 100 orang responden dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Data top of mind kecap No. Merek kecap Jumlah responden orang Persentase 1. Bango 47 47 2. Korma 23 23 3. ABC 17 17 4. Indofood 7 7 5. Sedap 6 6 6. Total 100 100 54 Kecap Bango adalah merek kecap yang paling banyak diingat pertama kali oleh responden. Posisi kedua diduduki oleh kecap Korma dengan selisih jarak yang cukup jauh, yaitu 24. Hal ini menjelaskan bahwa kecap Bango sangat dikenal dan diingat oleh konsumen dibandingkan kecap merek lainnya. Posisi kedua yang diduduki oleh kecap Korma merupakan akibat dari pengambilan sampel responden dalam penelitian ini yang mayoritas mempertimbangkan wilayah distribusinya. Alasan yang mendasari adalah karena pada saat dilakukan uji tingkat kepentingan atribut serta uji validitas dan reliabilitas kuesioner sangat jarang didapati responden di Jakarta yang pernah atau sedang menggunakan kecap Korma sehingga sulit untuk menggali pengetahuan mereka akan kecap Korma. Dengan berdasar pada kenyataan di lapangan, maka penyebaran kuesioner selanjutnya dilakukan dengan mempertimbangkan wilayah distribusi kecap Korma di Jakarta, tentunya dengan tetap mengutamakan prinsip keterwakilan populasi yang disampling dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk penyebaran kuesioner dengan mengambil sampel di area distribusi Korma diperoleh sebanyak 23 responden yang mengingatnya pertama kali saat ditanyakan merek kecap yang paling diingat. Untuk kecap ABC hanya terpaut sedikit dari kecap Korma, yaitu sebanyak 6 orang yang tidak menyebutkan kecap ABC sebagai merek kecap yang diingatnya pertama kali. Sedangkan kecap Indofood dan Sedap masing-masing hanya diingat oleh 7 dan 6 orang konsumen. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi kedua merek tersebut, sebab konsumen kurang mempertimbangkan kedua merek tersebut di benaknya saat akan melakukan pembelian kecap.

2. Brand recall