Analisis liking the brand

73 Tabel 34. Hasil perhitungan satisfied buyer pada berbagai merek kecap Nilai Korma Bango ABC Indofood Sedap Rata-rata 4,58 4,00 3,46 4,25 2,89 Standar deviasi 0,58 0,5 1,05 1,5 1,27 Satisfied buyer 95,83 87,76 53,85 75,00 33,33 Berdasarkan hasil wawancara terhadap pelanggan kecap Korma, hanya sebanyak 4,17 yang mengatakan biasa saja atau tidak puas hingga sangat tidak puas dalam menggunakan merek Korma. Angka ini tergolong kecil bila dibandingkan dengan kecap Bango yang memiliki pelanggan yang merasa puas dengan produknya sebanyak 87,76 atau selisih sebanyak 8,07 dari merek Korma. Keunggulan Korma yang memiliki lebih banyak pelanggan yang terpuaskan dengan produknya seharusnya bisa dijadikan sebagai bahan pembuktian kepada lebih banyak konsumen kecap lainnya bahwa kecap Korma dapat memenuhi keinginan mereka. Dengan demikian pelanggan yang merasa puas dengan pemakaian kecap Korma diharapkan akan menceritakan pengalamannya ketika memakai kecap Korma kepada orang lain. Di bawah kecap Bango terdapat kecap Indofood dengaan selisih yang tidak begitu jauh, yaitu Indofood memiliki lebih sedikit 12,76 konsumen yang merasa puas menggunakan merek tersebut dibanding dengan merek Bango. Dari perhitungan bisa dikatakan kedua kecap ini mampu mengatasi biaya peralihan kepada para konsumennya sehingga mereka merasa puas dengan mengambil keputusan membeli kecap merek Bango ataupun Indofood. Terpaut cukup jauh di bawah kecap Indofood, terdapat kecap ABC dan Sedap. Dari segi nilai persentasenya, kecap ABC lebih banyak memiliki pelanggan yang merasa puas dengan mengonsumsi merek tersebut karena persentasenya lebih dari 50. Sedangkan kecap Sedap memiliki jumlah pelanggan yang merasa puas lebih sedikit 20,52 dibanding dengan merek ABC. Untuk mengatasi keadaan ini produsen kecap ABC harus mencari tahu manfaat atau atribut kelebihan apa yang diinginkan oleh pelanggannya sehingga mereka merasa puas untuk kembali beralih ke merek ABC. Secara keseluruhan nilai rata-rata satisfied buyer kelima merek kecap yang dianalisis berada pada kategori cukup hingga sangat baik 3,40 - 5,00 yang berarti semuanya memiliki pelanggan yang merasa terpuaskan dengan menggunakan merek tertentu walaupun dengan persentase yang berbeda-beda.

4. Analisis liking the brand

Analisis liking the brand bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak konsumen suatu merek kecap yang termasuk ke dalam kategori benar-benar menyukai merek tersebut. Konsumen yang benar-benar menyukai suatu merek produk bisa dikatakan memiliki ikatan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka konsumen bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman penggunaan sebelumnya baik oleh dirinya sendiri maupun oleh kerabatnya atau biasa disebut dengan perceived quality yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ada kaitan antara habitual buyer dengan liking the brand, semakin tinggi habitual buyer maka konsumen yang menyukai merek tersebut juga 74 semakin tinggi. Konsumen dapat dikatakan termasuk ke dalam liking the brand bila menjawab “suka” hingga “sangat suka” bila ditanyakan mengenai seberapa tingkat kesukaannya terhadap merek kecap tertentu. Hasil perhitungan data liking the brand dapat dilihat pada Tabel 35. Tabel 35. Hasil perhitungan liking the brand pada berbagai merek kecap Nilai Korma Bango ABC Indofood Sedap Rata-rata 4,67 4,17 3,64 4,25 3,11 Standar deviasi 0,56 0,56 0,75 1,5 0,93 Liking the brand 95,83 91,67 64,29 75,00 44,44 Berdasarkan tabel di atas, kecap Korma memiliki nilai persentase tertinggi pertama dan kecap Bango menduduki posisi setelahnya. Kondisi ini sesuai dengan hasil analisis habitual buyer yang juga memperlihatkan kecap Korma pada peringkat pertama dan kecap Bango di peringkat kedua. Sama halnya dengan merek ABC yang sama-sama menduduki posisi ketiga baik untuk habitual buyer maupun liking the brand. Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan yang terbiasa mengonsumsi kecap Korma lama kelamaan akan benar-benar menyukai merek tersebut. Hal yang serupa juga terjadi untuk kecap Bango dan ABC. Kondisi berbeda terjadi pada kecap merek Indofood dan Sedap yang bertukar posisi sehingga berbeda peringkatnya pada analisis habitual buyer. Pada analisis habitual buyer Sedap diperoleh persentase konsumen yang bersifat kebiasaan sebesar 55,56, namun setelah mengalami analisis liking the brand ternyata hanya 44,44 dari jumlah habitual buyer tersebut yang benar-benar menyukai merek Sedap. Sedangkan untuk kecap Indofood kesamaan nilai hasil analisis terjadi pada satisfied buyer dan liking the brand, sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen yang merasa puas dengan menggunakan merek Indofood menjadi benar-benar suka terhadap kecap merek tersebut. Secara keseluruhan nilai rata-rata liking the brand kelima merek kecap berada pada kategori cukup hingga sangat baik 3,40 – 5,00 sehingga kelima merek benar-benar disukai oleh masing- masing konsumennya walaupun dalam persentase yang berbeda-beda.

5. Analisis committed buyer