8.4.3 Analisis Transmisi Harga CPO Internasional dengan Harga Minyak
Goreng Domestik
Transmisi harga yang berlangsung dalam integrasi pasar CPO Internasional dengan pasar minyak goreng domestik dilakukan dengan pendekatan ECM yang
dikembangkan Taubadel 1998. Model ECM yang akan digunakan adalah persamaan yang diturunkan dari model VECM dari analisis sebelumnya yang
kemudian dilakukan penyesuaian dengan menambahkan variabel eksogen tanpa lag. Dalam analisis ini digunakan persamaan 8.1 dimana variabel harga CPO
internasional merupakan variabel eksogennya. Untuk menganalisis apakah transmisi berjalan simetris atau asimetris, variabel ECT disegmentasi menjadi
ECT
+
dan ECT
-
. ECT
+
merupakan koreksi ketika terjadi deviasi positif atau penyimpangan yang menyebabkan harga minyak goreng domestik ‘lebih tinggi’
dari keseimbangan jangka panjang. Kondisi ini dapat terjadi ketika terjadi penurunan harga CPO internasional. Sebaliknya ECT
-
adalah variabel koreksi terhadap penyimpangan negatif, yaitu ketika terjadi kenaikan harga CPO
internasional. Jika secara statistik koefisien kedua variabel ini berbeda nyata maka berarti transmisi berjalan asimetris, yaitu harga minyak goreng domestik
memberikan respon yang berbeda terhadap kenaikan dan penurunan harga CPO internasional.
Tabel 22. Estimasi model ECM asimetris transmisi harga CPO internasional dan harga minyak goreng domestik
Variabel Endogen : DLMGDOM Variabel Eksogen
Pers.Simetris Pers. Asimetris
DLCPOINT 0.358
t
0.351 ECT
-0.182 -
ECT -
+
-0.138 ECT
-
-
-0.204 DLMGDOM
-0.135
t-1
-0.142 DLMGDOM
-0.148
t-2
-0.150 DLCPOINT
0.228
t-1
0.234 DLCPOINT
0.078
t-2
-0.082 R-sq
0.618 0.620
Tabel 22 menampilkan estimasi model ECM baik yang variabel ECT-nya belum disegmentasi persamaan simetris maupun yang telah tersegmentasi
persamaan asimetris. Variabel koreksi ECT pada kedua persamaan menunjukkan signifikansi dan bertanda negatif sehingga model yang dihasilkan
valid. Pada persamaan asimetris terlihat jika variabel ECT
-
berpengaruh lebih besar dari ECT
+
. Hal ini menunjukkan jika penyimpangan yang menyebabkan margin antara harga minyak goreng dengan CPO internasional lebih rendah dari
keseimbangan jangka panjangnya akan dikoreksi lebih cepat daripada penyimpangan yang menyebabkan margin kedua harga berada di atas
keseimbangan jangka panjang. Dalam hal ini kenaikan harga CPO internasional akan direspon lebih cepat, yaitu dengan koreksi sebesar 0.20 setiap bulannya,
sementara penurunan harga CPO internasional direspon lebih lambat yaitu dengan koreksi sebesar 0.14 setiap bulannya. Akibatnya, harga minyak goreng akan
lebih cepat mengalami kenaikan ketika terjadi kenaikan harga CPO internasional, namun cenderung lebih lambat untuk turun ketika harga CPO internasional turun.
Meskipun demikian, perbedaan ini harus diuji secara statistik untuk membuktikan apakah perbedaan respon yang terjadi signifikan atau tidak melalui uji Wald.
Tabel 23 Hasil uji Wald terhadap koefisien koreksi
Uji Statistik Nilai
df Probabilitas
F-statistic 0.677579
1,138 0.3752
Chi-square 0.677579
1 0.3736
Keterangan:H : Koefisien ECT
+
= Koefisien ECT
-
Nilai p-value yang ditampilkan dalam Tabel 23 di atas berarti jika hipotesis nol dimana koefisien ECT
+
adalah sama dengan koefisien ECT
-
Tidak terbuktinya transmisi yang asimetris berarti pembentukan harga pada pasar minyak goreng merupakan hasil dari mekanisme pasar, dan belum dapat
dibuktikan adanya pihak pada pasar minyak goreng domestik yang memanfaatkan kekuatan untuk mempengaruhi harga.
tidak dapat ditolak. Dengan demikian, perbedaan respon yang terjadi pada harga minyak
goreng terhadap perubahan harga CPO internasional tidak berbeda nyata atau dapat dikatakan jika transmisi harga berjalan simetris.