8.5 Integrasi Pasar CPO Domestik dan Pasar Minyak Goreng Domestik
Harga CPO domestik mempunyai keterkaitan dengan harga minyak goreng domestik karena sangat berpengaruh terhadap biaya produksi pada industri
minyak goreng sawit, dimana biaya pengadaan CPO merupakan komponen biaya terbesar dalam struktur biaya produksi minyak goreng sawit.
8.5.1 Estimasi model
Pada pengujian kointegrasi yang telah dilakukan sebelumnya dapat dibuktikan adanya kointegrasi antara harga CPO domestik dengan harga minyak
goreng domestik yang berarti adanya hubungan jangka panjang antar variabel dalam sistem VAR. Dengan demikian model yang tepat untuk menggambarkan
integrasi antara pasar CPO domestik dengan pasar minyak goreng adalah model VECM. Model VECM adalah model VAR terestriksi yang membatasi hubungan
jangka panjang antar variabel namun dalam jangka pendek masih memungkinkan terjadinya penyimpangan dengan memberikan faktor koreksi agar penyimpangan
tersebut tetap konvergen dengan keseimbangan jangka panjang. Tabel 24 menampilkan ringkasan dari hasil estimasi model VECM integrasi
pasar CPO domestik dengan pasar minyak goreng domestik hasil selengkapnya pada Lampiran 8. Perbedaan dengan integrasi pasar CPO Internasional dengan
pasar minyak goreng domestik sebelumnya adalah pada lag yang digunakan. Model VECM ini menggunakan lag 1.
Tabel 24 Model VECM Integrasi Pasar CPO Domestik dan Minyak Goreng
Variabel Endogen Variabel Eksogen
DLMGDOM DLCPOINT
ECT-1 -0.171
0.038 DLMGDOM-1
0.119 0.107
DLCPOINT-1 0.121
0.119 R-squared
0.191 0.002
Keterangan : ECT-1= LMGDOM-1 - 0.769LCPODOM-1-2.297
Dalam model VECM di atas diuji 2 variabel endogen yaitu harga minyak goreng domestik dan harga CPO internasional. Pada variabel endogan harga
minyak goreng domestik, ECT faktor koreksi berpengaruh signifikan dan
bernilai negatif, yang artinya penyimpangan pada jangka pendek akan terkoreksi. Sebaliknya pada variabel endogen harga CPO internasional, ECT tidak signifikan
dan bernilai positif, sehingga deviasi pada jangka pendek tidak akan terkoreksi. Dengan demikian dalam jangka pendek integrasi pasar yang terjadi dapat
diestimasikan melalui persamaan berikut :
DLMGDOM
t
= -0.171LMGDOM
t-1
-0.769LCPODOM
t-1
+0.119DLMGDOM -2.297
t-1
+0.121DLCPODOM
t-1
.. 8.2
Dari Tabel 24 diatas juga dapat dilihat jika dalam jangka pendek, harga minyak goreng domestik dipengaruhi secara signifikan oleh harga CPO domestik
1 bulan sebelumnya dan faktor koreksinya. Harga minyak goreng tidak dipengaruhi oleh lag harganya sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan jika
fluktuasi harga minyak goreng pada pasar minyak goreng lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu fluktuasi harga CPO. Sementara pengaruh dari faktor
internal dari pasar minyak goreng yang terkait dengan penawaran dan permintaan minyak goreng relatif tidak berpengaruh signifikan.
8.5.2 Dampak Guncangan Harga CPO Domestik Terhadap Harga Minyak
Goreng Analisis IRF impulse response function pada model integrasi pasar CPO
domestik dan pasar minyak goreng dilakukan untuk melihat dampak ketika terjadi shock pada harga CPO domestik serta respon yang akan timbul baik pada pasar
CPO domestik itu sendiri maupun pada pasar minyak goreng domestik beberapa periode setelah terjadinya guncangan.
Pada Gambar 24 terlihat jika dampak guncangan harga CPO domestik berdampak positif baik terhadap harga CPO domestik itu sendiri maupun terhadap
harga minyak goreng domestik. Kenaikan harga CPO domestik akan menyebabkan kenaikan harga minyak goreng dan harga CPO itu sendiri beberapa
periode setelah terjadinya kenaikan harga. Pada awal terjadinya guncangan, dampaknya akan langsung terjadi pada
pasar CPO domestik itu sendiri, sementara pasar minyak goreng belum
terpengaruh. Harga minyak goreng baru memberikan respon setelah bulan ke-2. Pada periode ini, guncangan harga CPO domestik sebesar 1 standar deviasi
menyebabkan harga minyak goreng juga terguncang dengan penyimpangan sebesar 0.026 standar deviasi.
.00 .01
.02 .03
.04 .05
.06 .07
2 4
6 8
10 12
14 16
18
Response of LMGDOM to LCPODOM
.00 .01
.02 .03
.04 .05
.06 .07
2 4
6 8
10 12
14 16
18
Response of LCPODOM to LCPODOM
Response to Cholesky One S.D. Innovations
Gambar 24 Dampak Guncangan Harga CPO Domestik
Guncangan harga CPO domestik mengakibatkan dampak yang jauh lebih panjang jika dibandingkan guncangan harga CPO internasional. Dalam Tabel 25
terlihat jika dampak dari guncangan harga CPO internasional mencapai puncaknya pada bulan ke 3 dan sudah mulai hilang setelah 12 bulan sejak
terjadinya guncangan yang terlihat dari respon harga minyak goreng yang mengalami perubahan semakin kecil. Sementara itu, respon harga minyak goreng
terhadap guncangan harga CPO domestik hingga periode ke-18 masih terlihat terus meningkat. Kondisi ini cenderung merugikan konsumen terutama ketika
terjadi shock harga CPO domestik, karena kenaikan harga minyak goreng sebagai respon kenaikan harga CPO domestik tidak akan dengan cepat disesuaikan
kembali.
Tabel 25 Respon harga minyak goreng domestik terhadap guncangan harga CPO internasional dan CPO domestik
Impulses Periode
Harga CPO Internasional Harga CPO Domestik
1 2
0.026284 0.016011
3 0.037914
0.024991 4
0.036377 0.031178
5 0.034756
0.035864 6
0.034259 0.039531
7 0.033609
0.042430 8
0.032876 0.044730
9 0.032319
0.046556 10
0.031919 0.048005
11 0.031612
0.049157 12
0.031377 0.050071
13 0.031200
0.050797 14
0.031069 0.051374
15 0.030971
0.051832 16
0.030897 0.052196
17 0.030842
0.052485 18
0.030801 0.052715
8.5.3 Analisis Transmisi Harga CPO Domestik dengan Harga Minyak
Goreng Domestik
Transmisi harga yang berlangsung dalam integrasi pasar CPO domestik dengan pasar minyak goreng domestik dilakukan untuk melihat kemungkinan
terjadinya transmisi harga asimetris atau asymmetric price transmission APT. Keberadaan APT ini dapat mengindikasikan jika pasar minyak goreng domestik
tidak sepenuhnya berjalan efisien karena adanya perilaku salah satu pelaku pasar yang dapat mempengaruhi pembentukan harga minyak goreng.
Integrasi yang terjadi antara pasar CPO domestik dengan pasar minyak goreng masih memungkinkan adanya deviasi pada jangka pendek yang terjadi
karena perubahan harga CPO domestik. Transmisi harga akan berlangsung simetris jika harga minyak goreng memberikan respon yang tidak berbeda ketika
harga CPO domestik mengalami kenaikan dan ketika mengalami penurunan. Sebaliknya transmisi berjalan asimetris jika terjadi perbedaan respon ketika harga
CPO mengalami kenaikan dengan ketika mengalami penurunan, baik dari sisi kecepatan responnya maupun dari besaran perubahannya.