Kurva Permintaan dan Penawaran Pasar

Dalam sebuah pasar, penyimpangan dari hukum satu harga harus bersifat sementara. Dalam kenyataanya, perbedaan harga seringkali berbeda dengan keseimbangan pada hukum satu harga, dimana nilai rasio harga suatu pasar dengan pasar lain ditambah biaya transfer lebih besar atau lebih kecil dari 1. Pada pasar yang efisien, hanya akan terjadi sedikit penyimpangan dari law of one price. Terjadinya guncangan shock di suatu tempat membutuhkan waktu untuk didifusikan ke pasar yang lain. Seberapa lama penyimpangan terjadi salah satunya tergantung dari derajat kompetitif suatu pasar. Hal lain yang berpengaruh adalah kemajuan teknologi informasi. Pasar komoditas yang ditunjang transmisi informasi, inventori dan tidak adanya barrier to entry hanya mentoleransi penyimpangan yang pendek dan bersifat sementara.

3.2.2 Model Keseimbangan Spasial

TomekRobinson 1990 memperkenalkan suatu model untuk menggambarkan proses integrasi antara pasar yang mempunyai excess demand dan pasar lain yang mengalami excess supply terhadap suatu komoditas tertentu. Melalui model ini dapat diduga harga yang terjadi pada masing-masing pasar dan jumlah komoditi yang diperdagangkan. Perdagangan antar pasar yang berpotensi mengalami defisit dan pasar yang berpotensi mengalami surplus dianalisa dengan pendekatan kurva penawaran dan permintaan dari masing-masing wilayah Gambar 8. Kurva excess supply pasar A dan kurva excess demand pasar B dapat berubah sesuai perubahan permintaan dan penawaran pada masing-masing pasar. Jika diasumsikan tidak ada biaya transfer dan biaya lain dalam perdagangan antara pasar A dan pasar B, maka kuantitas perdagangan dari pasar A ke pasar B adalah sebesar Q E 1 dengan tingkat harga sebesar P E . Volume perdagangan XY antara pasar A dan pasar B akan semakin menurun jika biaya transfer TC semakin besar. Jika biaya transfer lebih besar dari P B – P A Adanya hambatan perdagangan baik yang berupa hambatan tarif dan non tarif akan memperbesar biaya transfer. Jika biaya transfer melebihi selisih harga P maka perdagangan antara pasar A dengan pasar B tidak akan berlangsung. B – P A maka pedagang tidak akan memperoleh keuntungan dari perdagangan antar pasar tersebut. Hal ini berakibat tidak ada transfer excess supply dah excess demand antar pasar sehingga harga pada masing-masing pasar akan bergerak secara individual. Gambar 9 Kurva perdagangan antara wilayah potensial surplus dan wilayah potensial defisit Sumber : TomekRobinson, 1990

3.3 Konsep Transmisi Harga

Perubahan harga pada suatu pasar dapat mempengaruhi efisiensi alokasi sumber daya. Transmisi perubahan harga dari suatu pasar ke pasar yang lain menyebabkan terjadinya integrasi antar pasar, baik secara vertikal maupun horizontal. Transmisi harga merupakan sebuah proses dimana perubahan harga pada suatu pasar akan diteruskan dan direspon oleh pasar lain, baik secara vertikal antara tingkatan dalam satu supply chain, antar pasar yang terpisah secara spasial, maupun transmisi harga yang bersifat cross product transmisi harga suatu komoditas dengan komoditas yang berbeda tetapi terkait dalam satu lini produksi. ES ED P A P B P E D A S A D B Pasar A Potensial Surplus P A - P B T C Pasar B Potensial Defisit Excess Supply Pasar A Excess Demand Pasar B Q E Q E 1 Q E 2 Kuantitas Kuantitas Kuantitas Harga P Harga P Harga P Harga P Transfer Cost TC P E 1 Y P E 2 X S B Analisis transmisi harga vertikal dilakukan untuk menguji hubungan antar harga pada tingkatan yang berbeda dalam sebuah supply chain. Transmisi harga vertikal dapat menggambarkan perilaku persaingan harga dalam pasar yang merefleksikan efisiensi pelaku pasar pada setiap tingkatan dalam melaksanakan fungsinya. Transmisi harga horizontal berlangsung antara pasar yang terpisah secara geografis, baik antar negara maupun antar wilayah dalam suatu wilayah negara. Studi mengenai transmisi harga horizontal menjadi semakin penting karena globalisasi perdagangan yang menyebabkan perekeonomian semakin terbuka sehingga gejolak harga dunia akan ditransmisikan kepada harga domestik, atau gejolak harga yang terjadi pada negara pengekspor akan ditransmisikan kepada pasar di negara pengimpor. Informasi mengenai transmisi harga horizontal untuk komoditas yang bersifat pokok akan bermanfaat dalam pengambilan kebijakan yang terkait stabilisasi harga komoditas tersebut.

3.3.1 Transmisi Harga Asimetris

Pada pasar yang terintegrasi, perubahan harga pada salah satu pasar akan ditransmisikan secara langsung dan penuh kepada harga pada pasar yang lain. Hal ini sesuai dengan law of one price. Sebaliknya jika perubahan harga tidak langsung ditransmisikan, tetapi setelah beberapa waktu, maka transmisi tidak berlangsung penuh pada jangka pendek, namun baru akan penuh dalam jangka panjang sebagaimana implikasi kondisi arbitrase. Perbedaan transmisi harga antara jangka panjang dan jangka pendek serta kecepatan penyesuaian harga menuju keseimbangan jangka panjangnya penting untuk mengetahui derajat integrasi antar pasar pada jangka pendek Rapsomanikis et al, 2004 Proses transmisi harga dari satu pasar ke pasar lainnya memperlihatkan kecenderungan terjadinya transmisi yang asimetris asymmetric price transmission . Sangat jarang transmisi harga berlangsung secara simetris. Hal ini mendasari kesimpulan Peltzman 2000 di dalam MeyerTaubadel 2002 bahwa teori ekonomi yang standar seringkali tidak tepat karena adjustment harga yang berlangsung asimetris seringkali tidak diperhitungkan implikasinya.