Analisis Transmisi Harga CPO Domestik dengan Harga Minyak
dalam suatu persamaan terkointegrasi, maka deviasi yang terjadi dalam jangka pendek akan dikoreksi secara signifikan oleh ECT. Sebaliknya jika ECT tidak
berpengaruh signifikan maka penyimpangan yang terjadi dalam jangka pendek tidak akan terkoreksi sehingga dalam jangka panjang juga tidak terjadi
keseimbangan. Estimasi model VECM integrasi spasial pada pasar minyak goreng
menghasilkan hubungan jangka pendek antara harga pada pasar minyak goreng di 10 kota besar yang ditampilkan pada Tabel 33. Di dalam model VECM tersebut
terdapat 7 error correction term ECT yang merupakan lag residu yang diperoleh dari ketujuh persamaan kointegrasi.
Tabel 33 Persamaan Jangka Pendek Hubungan Harga Minyak Goreng di 10 Kota Besar
Variabel Indipenden
Variabel Dependen DLPMG
MKS DLPMG
PTK DLPMG
D7S DLPMG
SMR DLPMG
BDG DLPMG
PLB DLPMG
JKT DLPMG
PKB DLPMG
SBY DLPMG
MDN ECT1
-0.332 -0.130 -0.206 -0.019 -0.095
0.072 -0.001
0.148 -0.039
-0.006 ECT2
-0.118 -0.631 0.300
0.128 0.162
-0.060 0.461
0.112 0.090
-0.093 ECT3
-0.121 -0.035 -0.039
0.042 0.027
0.053 0.043
-0.001 0.041
-0.089 ECT4
-0.173 0.040
-0.267 -0.605 0.001
-0.465 -0.826 -1.170 -0.432 -0.631 ECT5
0.339 0.237
-0.294 0.314 -0.445 0.761
0.508 0.524
0.416 0.703
ECT6 -0.018
0.233 -0.043
0.066 0.074
-0.473 0.022
-0.047 0.054
0.033 ECT7
0.086 -0.166
0.249 -0.195
0.001 -0.320 -0.666
0.187 -0.101
-0.055 DLPMG
MKS-1 0.115
0.049 0.116
-0.040 -0.033
0.008 -0.104
0.063 -0.002
0.052 DLPMG
PTK-1 0.098
0.219 0.120
0.220 0.184
0.104 -0.088
0.152 0.211
0.199 DLPMG
DPS-1 0.042
0.031 -0.135
-0.143 -0.078
-0.043 -0.250 -0.134 -0.052
0.099 DLPMG
SMR-1 0.058
0.124 -0.131
0.136 0.050
-0.111 0.211
0.194 0.296
0.339 DLPMG
BDG-1 -0.695 -0.677 -0.373 -0.637 -0.548 -0.819 -0.261 -0.951 -0.882 -1.014
DLPMG PLB-1
-0.047 -0.380 -0.252 -0.302 -0.245 -0.213 -0.051
-0.192 -0.340 -0.414 DLPMG
JKT-1 0.066
0.016 0.185
-0.015 -0.012
0.284 -0.116
0.343 0.158
-0.042 DLPMG
PKB-1 0.083
0.268 0.129
0.226 0.101
0.071 0.027
0.197 0.166 0.010
DLPMG SBY-1
0.459 0.425 0.787 0.587 0.634 0.776
0.699 0.998 0.603 0.593
DLPMG MDN-1
-0.091 -0.158
-0.120 -0.074
-0.023 0.028
-0.0164 -0.265 -0.083
0.214 Signifikan pada tingkat kepercayaan 5 10
Dari persamaan jangka pendek di atas pengaruh perubahan harga di kota konsumen terhadap kota konsumen yang lain berkorelasi negatif. Dengan
demikian, kenaikan harga minyak goreng pada periode yang lalu di suatu kota konsumen akan menyebabkan penurunan harga di kota konsumen yang lain.
Kenaikan harga minyak goreng di suatu kota konsumen direspon oleh produsen dan distributor dengan meningkatkan penawarannya, tidak hanya pada pasar di
kota tersebut, tetapi juga ke kota konsumen lain yang terintegrasi dengan kota tersebut. Hal ini menyebabkan pada periode selanjutnya, telah terjadi kenaikan
suplai minyak goreng sehingga tingkat harga akan turun. Korelasi yang negatif antar kota konsumen juga mengindikasikan jika suplai minyak goreng pada
kedua kota tersebut berasal dari wilayah produsen yang sama. Sebaliknya perubahan harga minyak goreng di wilayah konsumen dengan
perubahan harga minyak goreng di wilayah produsen mempunyai hubungan positif. Kenaikan harga minyak goreng di wilayah produsen akan menyebabkan
produsen minyak goreng meningkatkan suplai minyak goreng di tersebut dengan konsekuensi akan mengurangi suplai minyak goreng ke wilayah konsumen.
Penurunan penawaran minyak goreng akan menyebabkan kenaikan tingkat harga di wilayah konsumen.
Misalnya perubahan harga minyak goreng di Bandung secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan harga minyak goreng di Semarang periode
sebelumnya dengan arah yang berlawanan sehingga kenaikan harga di Semarang 1 bulan sebelumnya akan menyebabkan harga di Bandung saat ini akan turun atau
sebaliknya. Kedua kota ini juga secara signifikan dipengaruhi oleh harga minyak goreng di Surabaya dengan korelasi positif. Dengan demikian patut diduga jika
suplai minyak goreng pada pasar di Bandung dan Semarang keduanya berasal dari Surabaya.
Demikian pula perubahan harga minyak goreng di kota Makasar pada jangka pendek dipengaruhi oleh perubahan harga minyak goreng di Bandung 1
bulan sebelumnya dengan korelasi negatif, dan keduanya juga secara signifikan dipengaruhi perubahan harga minyak goreng di Surabaya 1 bulan sebelumnya
dengan korelasi positif. Dengan demikian sangat dimungkinkan jika suplai minyak goreng di Bandung dan Makasar juga berasal dari Surabaya.
Dalam persamaan jangka pendek, perubahan harga minyak goreng di seluruh kota secara signifikan dipengaruhi oleh faktor koreksi galat ECT
sehingga dapat disimpulkan bahwa pasar minyak goreng di seluruh kota yang dianalisis terintegrasi secara spasial. Perubahan harga minyak goreng yang terjadi
di tiap kota menyebabkan terjadinya deviasi dari kondisi keseimbangan jangka panjang harga suatu pasar minyak goreng terhadap harga pada pasar yang lain.
Deviasi pada setiap pasar dikoreksi dengan besaran yang berbeda. Koefisien ECT pada setiap persamaan jangka pendek menunjukkan jika penyimpangan
sebesar 1 pada jangka pendek di Pekanbaru dikoreksi dengan besaran paling besar dibandingkan penyesuaian pada kota lain yaitu sebesar 1.68 per bulan.
Nilai koefisien ECT yang lebih besar dari 1 menunjukkan jika proses koreksi berlangsung kurang dari 1 bulan. Dalam jangka pendek, perubahan harga minyak
goreng di Medan sebagai produsen minyak goreng terbesar ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan harga minyak goreng di seluruh kota yang
dianalisis. Sebaliknya perubahan harga minyak goreng di Surabaya berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga minyak goreng di seluruh kota yang
dianalisis. Perubahan harga minyak goreng di Surabaya 1 bulan sebelumnya sebesar
1 mengakibatkan kenaikan harga minyak goreng di Makasar sebesar 0.46, Pontianak 0.42, Denpasar 0.79, Semarang 0.59, Bandung 0.63,
Palembang 0.78, Jakarta 0.70, Pekanbaru 0.99 dan Medan 0.59. Dari hasil ini terlihat jika pasar yang paling terpengaruh oleh perubahan harga minyak
goreng di Surabaya adalah pasar minyak goreng di Pekanbaru, dimana perubahan harganya hingga mendekati 1 . Hal ini mengindikasikan integrasi penuh antara
kedua pasar.