Dampak Kebijakan Peningkatan Subsidi Harga Listrik Sebesar 10 Persen

141 listrik dan kenaikan ICP sebesar 10 persen dengan besar subsidi yang tetap. Hasil simulasi dapat dilihat pada Tabel 47.

6.3. Simulas i Kebijakan Berkaitan denga n Perubahan Nilai Subsidi

Simulasi berkaitan dengan perubahan nilai subsidi dilakukan dengan empat skenario kebijakan, yaitu: 1 Subsidi ditingkatkan sebesar 10 persen, 2 Subsidi dikturunkan sebesar 10 persen, 3 Subsidi diturunkan sebesar 10 persen dan dialihka n ke belanja lain, da n 4 Menaikk an harga jual tenaga listrik sebesar 10 persen akibat subsidi listrik dikurangi.

6.3.1. Dampak Kebijakan Peningkatan Subsidi Harga Listrik Sebesar 10 Persen

Meskipun kebijakan ini tidak dicanangkan pemerintah, namun dalam realitanya kebijakan inilah yang digunakan pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan tidak pernah naiknya tarif dasar listrik TDL sejak tahun 2002, meskipun berbagai studi telah dilakukan bahwa kenaikan TDL dapat dilakukan untuk beberapa kelompok pelanggan, seperti studi kemampuan bayar pelanggan yang dilakukan Lembaga Penelitian da n Pengabdian Masyarakat, IPB 2005. Salah satu temuan studi tersebut menunjukkan adanya peluang untuk menaikan harga jual listrik terutama untuk pelanggan rumah tangga daya terpasang 2200VA atau lebih. Menurut hasil penelitian tersebut kenaikan tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga tersebut sebesar 6-25 persen mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap jumlah pelanggan rumah tangga yang tidak mampu membayar. Hasil Simulasi 1a memperlihatkan bahwa kebijakan menaikka n subsidi listrik rata-rata sebesar 10 persen menyebabkan penurunan harga jual tenaga listrik rata-rata sebesar 11.95 persen, dengan penurunan tertinggi terjadi pada 142 pelanggan rumah tangga yang mencapai 16.46 persen. Penurunan tarif listrik ini memicu meningkatnya konsumsi listrik semua golongan pelanggan sebesar 0.76 persen, dengan peningkatan konsumsi tertinggi terjadi pada pelanggan industri yang mencapai 1.45 persen, pelanggan rumah tangga dan pelanggan lainnya masing- masing meningkat 0.47 persen dan 0.28 persen. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakuka n Ritschel dan Smestad 2003 yang menyimpulkan bahwa pemberian subsidi kepada konsumen listrik menyebabkan konsumen tidak hemat dalam konsumsi energi listrik. Di sisi lain, penurunan tarif listrik tersebut akan menekan tingkat inflasi 0.40 persen dan meningkatkan pertumbuan ekonomi sebesar 0.41 persen. Pertumbuhan ekonomi ini akan meningkatkan kesempatan kerja 0.07 persen, sehingga pengangguran berkurang 2.14 persen dan upah mengalami kenaikkan sebesar 0.03 persen. Menurunnya tingkat inflasi dan tingkat pengangguran serta naiknya upah tenaga kerja berdampak pada penurunan jumlah penduduk miskin baik di daerah perkotaan maupun pedesaan masing- masing sebesar 0.56 persen dan 1.36 persen. Tingkat kemiskinan mengalami penurunan sebesar 0.10 persen. Ini sejalan de ngan pe nelitian yang dilakuka n Maipita, et al. 2010 yang menyatakan bahwa kebijakan pemberian subsidi memiliki dampak yang signifikan terhadap pengurangan tingkat kemiskinan di Indonesia.

6.3.2. Dampak Kebijakan Penurunan Subsidi Harga Listrik Sebesar 10 Persen