Dampak Kenaikan ICP Sebesar 10 Persen

147 tidak mengalami perubahan, dan 4 Nilai tukar rupiah melemah sebesar 10 persen terhadap dolar Amerika Serikat.

6.4.1. Dampak Kenaikan ICP Sebesar 10 Persen

Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, ketergantungan perusahaan penyedia energi listrik terhadap BBM masih cukup tinggi. Selain itu Indo nesia sekarang adalah negara pengimpor minyak net importer karena produksi minyak dalam negeri tidak mencukupi kebutuhannya. Berdasar data dari Kementerian ESDM, pada tahun 2010 Indonesia mengimpor lebih dari 270 ribu barel minyak mentah dan 400 ribu barel BBM per hari. Oleh ka rena itu, sangat penting mengetahui dampak kenaikan harga minyak mentah Indo nesia terhadap biaya penyediaan energi listrik yang berimbas pada besarnya subs idi yang harus disiapkan pemerintah. Dunkerley 1995 menemuka n ba hwa di negara- negara berkembang menghadapi masalah berkaitan dalam sektor migas dan kelistrikan yaitu tidak terduganya kenaikan sumber dana untuk membiayainya dimasa mendatang. Hasil Simulasi 2a memperlihatkan bahwa jika harga minyak mentah Indonesia ICP mengalami kenaikan sebesar 10 persen, maka harga BBM, batu bara, dan gas alam akan mengalami kenaikan harga masing- masing sebesar 10.99 persen, 4.48 persen, dan 0.38 persen. Kenaikan harga bahan bakar ini akan berpengaruh kepada kenaikan pengeluaran untuk membeli bahan bakar tersebut. Kenaikan pengeluaran untuk membeli bahan bakar ini berakibat pada naiknya biaya opersional perusahaan penyedia tenaga listrik baik secara total maupun per kWh masing- masing sebesar 6.12 persen dan 6.80 persen. Dengan kemampuan keuangan pemerintah yang terbatas subsidi hanya mengaalami kenaikan kecil, 148 akibatnya harga jual tenaga listrik mengalami peningkatan dengan rata-rata mencapai 12.92 persen, dimana kenaikan terbesar terjadi pada pelanggan rumah tangga yang mencapa i 15.54 persen. Kenaikan harga tenaga listrik ini berdampak pada menurunnya konsumsi listrik pada semua golongan pelanggan sebesar 0.75 persen, dengan penurunan konsumsi tertinggi terjadi pada pelanggan industri yang mencapai 1.46 persen, sementara pelanggan rumah tangga dan pelanggan lainnya masing- masing mengalami penurunan sebesar 0.44 persen dan 0.29 persen. Kenaikan tarif listrik tersebut akan memicu kenaikan tingkat inflasi sebesar 0.93 persen dan menekan laju pertumbuan ekonomi sebesar 0.83 persen. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, kebijakan ini dapat meningkatkan jumlah pengangguran sebesar 1.90 persen dan upah turun 0.02 persen. Naiknya tingkat inflasi dan tingkat pengangguran serta kenaikan jumlah pengangguran berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin baik di daerah perkotaan maupun pedesaan masing- masing sebesar 0.69 persen dan 0.70 persen. Tingkat kemiskinan mengalami peningkatan sebesar 0.07 persen.

6.4.2. Dampak Kenaikan ICP Sebesar 10 Pe rsen dengan Harga Jual Tenaga Listrik Tetap