Dampak Subsidi terhadap Kemiskinan

24 laku pada saat harganya semakin tinggi masalah prestise, 2 masyarakat lebih selektif dalam konsumsi dan produksi diusahakan seefisien mungkin, 3 inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri yang dipercaya dan tangguh, dan 4 tingkat pengangguran menurun karena masyarakat terdorong melakukan kegiatan produksi. Angka inflasi dapat dihitung dari angka IHK indeks Harga Konsumen atau CPI Consumer Price Index, yang biasanya diterbitkan setiap bulan, 3 bulan, atau satu tahun. Selain IHK, tingkat inflasi juga dapat dihitung menggunakan GNP atau PDB deflator, yaitu membandingkan GNP atau GDP yang diukur berdasarkan harga baerlaku GNP atau GDP nominal terhadap GNP atau PDB konstan GNP atau PDB riil

2.5. Dampak Subsidi terhadap Kemiskinan

Dampak kebijakan pemberian subsidi terhadap tingkat kemiskinan dapat ditelusuri dengan dua pendekatan. Pertama, peningkatan anggaran subsidi listrik yang merupaka n kebijakan ekspa nsi fiskal akan meningkatkan belanja negara, sehingga kurva IS bergeser ke kanan seperti yang terlihat pada Gambar 2. Akibatnya out put nasional mengalami kenaikan dari Y 1 ke Y 2 . Karena produksi nasional meningkat, maka terjadi pergeseran sepanjang kurva produksi Y=fN, sehingga kebutuhan tenaga kerja meningkat. Peningkatan permintaan tenaga kerja akan menggeser kurva permintaan tenaga kerja dari DL 1 ke DL 2 , pada kondisi penawaran tenaga kerja yang stabil di SL 1 . Ini berarti penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan dari N 1 ke N 2 , sehingga tingkat upah juga meningkat dari W 1 ke W 2 . Peningkatan tingkat upah dan pegurangan pengangguran mengakibatkan daya beli masyarakat mengalami kenaikan. Apabila peningkatan 25 Sumber: Mankiw, 2007 modifikasi Gambar 2. D ampak Pe mberian Subsidi terhadap Kemiskinan Y 2 P O Y 2 Y = fN N 2 N 2 N 1 W W 1 Y W 2 r O Y 1 DL 2 P 1 Y IS 1 DL 1 Y 1 IS 2 A B LM 1 O O O Y Y r 1 Y N N 1 N r 2 SL 1 AD 1 AS 1 AD 2 P 2 Y 2 Y 1 26 daya beli masyarakat tersebut lebih tinggi daripada laju inflasi, maka sejumlah penduduk dapat melewati garis ke miskinan, yang be rarti jumlah penduduk miskin berkurang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan subsidi listrik dapat mengurangi jumlah penduduk miskin. Pendeka tan kedua adalah de ngan pe ndeka tan harga. Adanya kebijakan pemberian subsidi listrik menyebabkan harga jual tenaga listrik lebih rendah dari yang seharusnya . Murahnya harga jual tenaga listrik menyebabka n biaya produksi lebih renda h da ri yang seharus nya, sehingga harga-harga umumnya mengalami penurunan. Penur unan harga- harga tersebut akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan masyarakat. Pada garis kemiskinan yang relatif stabil, maka peningkatan pendapatan masyarakat akan mengakibatkan pengurangan tingkat kemiskinan. Namun terdapat hal yang krusial terkait dengan pendekatan pertama, yaitu apakah peningkatan belanja negara sebagai akibat peningkatan subsidi dapat mendorong kurva IS ke kanan? Subsidi merupakan bagian dari transfer payment sebagaimana pengurangan pajak atau pembagian beras masyarakat miskin. Hal ini biasanya berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat atau pengurangan produksi karena adanya subsidi input. Sehingga transfer payment langsung ke masyarakat tersebut cenderung berdampak pada peningkatan konsumsi. Hal lain yang muncul akibat kebijakan pemberian subsidi listrik adalah masalah biaya kesempatan opportunity cost. Peningkatan alokasi anggaran untuk subsidi listrik akan mengurangi alokasi anggaran untuk kegiatan lain. Apakah besaran anggaran subsidi listrik memiliki dampak yang sama besar atau lebih besar terhadap perekonomian nasional apabila jumlah anggaran yang sama 27 dipergunakan untuk kegiatan lain yang lebih penting dan memiliki efek pengganda lebih besar?

2.6. Dampak Subsidi terhadap Kesejahteraa n Masyarakat