V. PEMBAHASAN HASIL ESTIMASI MODEL SUBSIDI HARGA LISTRIK
Bagian ini membahas hasil estimasi dari mode l yang dibangun dalam penelitian ini. Pembahasan dibagi menjadi dua bagian, yaitu penjelasan secara
umum dan pembahasan secara terperinci untuk setiap persamaan.
5.1. Gambaran Umum
Hasil estimasi mode l subsidi listrik dievaluasi dengan tiga kriteria, yaitu kriteria ekonomi economic ‘a priori’ criteria, kriteria statistik statistical
criteria , dan kriteria ekonometrik econometric criteria. Program estimasi dan
hasil estimasi mode l selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 da n Lampiran 4. Berdasarkan kriteria ekonomi, hasil estimasi parameter setiap persamaan
struktural dalam model subsidi listrik di Indo nesia yang diajukan adalah sesuai harapan. Hal ini ditunjukkan dengan tanda dan besaran nilai estimasi parameter
yang menggambarka n hubungan antara variabe l endo gen dengan variabe l penjelasnya.
Dilihat berdasar kriteria statistik, hasil estimasi model juga menunjukkan hasil yang cukup baik. Nilai koefisien determinasi R
2
Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah model layak digunakan atau tidak dengan melakukan pengujian terhadap hubungan antara variabel tak bebas
setiap persamaan struktural yang relatif tinggi yaitu berkisar antara 0.73 sampai 0.99 menunjukkan
bahwa secara umum variabel- variabel penjelas yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan 73 persen sampai 99 persen keragaman variabel- variabel
endo gennya.
86
dengan sekelompok variabel bebas. Nilai statistik uji-F yang dihasilka n cukup tinggi dengan Pr F semuanya kurang dari 0.01, yang dapat diimpretasikan
bahwa variabel- variabel penjelas dalam setiap persamaan struktural secara bersama-sama mempengaruhi secara nyata variabel- variabel endo gennya.
Hasil statistik uji- t untuk menguji apakah suatu variabel penjelas secara individu berpe ngaruh terhadap variabel endogennya atau tidak menunjukan bahwa
secara statistik sebagian besar variabel penjelas secara individu berpengaruh secara nyata sampai level
kesalahan α 40 persen. Namun terdapat beberapa variabel penjelas dalam mode l yang secara statistik tidak berpengaruh terhadap
variabel endo gennya. Berdasar nilai statistik Durbin-Watson DW dan juga nilai Durbin- h
mengindikasikan adanya masalah autokorelasi. Masalah ini sering muncul pada penelitian bidang ekonomi yang disebabkan adanya keterkaitan antar variabel.
Karena disertasi ini adalah penelitian di bidang ekonomi, maka lebih mengutamakan kriteria ekonomi daripada kriteria statistik maupun ekonometrik.
Berdasarkan hasil pengujian estimasi parameter-parameter tersebut, maka model yang digunakan dalam penelitian ini cukup baik dalam menjelaskan
perilaku konsumsi dan subsidi listrik di Indonesia.
5.2. Penjelasan Persamaan