Validasi Model SIMULASI KEBIJAKAN DAN PEMBAHASAN

139

VI. SIMULASI KEBIJAKAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas simulasi berbagai skenario kebijakan yang berkaitan dengan sektor kelistrikan. Skenario simulasi yang dilakukan dalam penelitian ini ditentukan sesuai dengan kecenderungan data dan rencana kebijakan pemerintah. Peramalan dan Simulasi dilakukan untuk periode tahun 2011–2015. Langka h awal yang dilakukan dalam prose peramalan adalah meramal nilai vaariabel penjelas explanatory variable dengan asumsi yang dianggap relevan dan realistis atau neggunakan metode meramalan tertentu. Metode yang digunakan dalam meramal variabel penjelas adalah Stepwise Autoregressive STEPAR dengan prosedur FORECAST, sedangkan ramalan variabel endogennya dilakukan menggunakan prosedur SIMNLIN dengan metode Newton.

6.1. Validasi Model

Validasi model merupakan langkah awal sebelum melakukan simulasi untuk mengetahui ketepatan model dalam menjelaskan keadaan yang sebe narnya. Hasil estimasi Mode l Subsidi Listrik di Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi untuk periode 1990-2010. Validasi menggunakan indikator statistik Root Mean Square Percent Error RMSPE dan Theil’s Inequality Coefficient U untuk mengukur penyimpangan hasil prediksi dari nilai pengamatannya untuk setiap variabe l endo gen. Hasil validasi model subsidi listrik disajikan pada Tabel 46. Hasil va lidasi pada Tabel 46 menunjukkan bahwa dari 56 persamaan terdapat 38 persamaan mempunya i RMSPE lebih kecil dari 80 persen dan sisanya lebih besar dari 80 persen. Nilai RMSPE yang lebih besar dari 80 persen terutama 140 terjadi pada persamaan-persamaan identitas. Hal ini terjadi karena error variabel endogen terakumulasi pada persamaan-persamaan identitas tersebut. Persamaan- persamaan struktural yang memiliki RMSPE besar terjadi pada persamaan- persamaan subsidi. Ini dapat terjadi karena dalam menentukan besaran subsidi listrik di Indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh faktor politik daripada kemampuan keuangan yang dimiliki pemerintah. Tabel 46. R ingkasan Hasil Validasi Model Subsidi Harga Listrik di Indonesia Variabel Endo gen RMSPE U-Theil Variabel Endo gen RMSPE U-Theil PRODSDR 5.81 0.0259 HJTLOTH 39.22 0.3441 QBBM 26.32 0.1024 AVHJTL 53.35 0.5355 QBTB 9.97 0.0341 PENPJK 113.60 0.3457 QGAS 196.40 0.2160 PENPEM 77.52 0.2716 PBBM 42.43 0.0546 BLJLAIN 21.66 0.0902 PBTB 30.04 0.1179 GOVEXP 29.44 0.1380 PGAS 11.07 0.0453 CONLIS 46.79 0.5095 CBBM 56.79 0.1043 CONLAIN 105.70 0.3289 CBTB 29.81 0.0996 CONRT 101.30 0.3178 CGAS 167.30 0.1869 INV 137.20 0.3977 TLBELI 72.59 0.1146 EKSPOR 18.95 0.0855 PRODTL 5.30 0.0320 IMPOR 38.08 0.0996 BOP 13.98 0.0222 PDB 104.70 0.3229 BPP 22.22 0.1475 RPDB 132.20 0.4198 CLISRT 27.02 0.1436 GROWTH 495.00 0.7053 CLISIND 14.89 0.0886 PDBKPT 104.70 0.3274 CLISOTH 44.42 0.2031 KURS 32.81 0.1470 TLJUAL 24.80 0.1356 IHK 14.17 0.0972 SUSUT 253.80 0.2896 INFLASI 53.81 0.1479 SUBPRT 461.90 0.2897 SKBG 33.02 0.1277 SUBPIND 505.90 0.3426 STK 1.28 0.0066 SUBPOTH 353.70 0.3981 DTK 11.74 0.0601 SUBRT 491.70 0.3639 UNEMPL 140.50 0.8789 SUBIND 738.50 0.4710 RUPH 12.68 0.0540 SUBOTH 655.80 0.3987 MISKOTA 41.16 0.2527 SUBLSTR 63.81 0.6827 MISDESA 43.59 0.2389 HJTLRT 56.37 0.5747 PMISKIN 42.45 0.2417 HJTLIND 5.81 0.0259 TMISKIN 42.45 0.3441 141 Sedangkan besar nilai statistik U, 45 persamaan mempunyai nilai statistik U lebih kecil dari 35 persen dan 11 persamaan mempunya i nilai statistik U lebih dari 35 persen. Nilai statitik U terbesar adalah 0.8789, yaitu pada persamaan jumlah pengangguran UNEMPL. Dilihat dari komposisi nilai U, secara umum mempunyai nilai yang mendekati nol untuk UM dan US dan mendekati 1 untuk nilai UC. Secara lengkap hasil validasi mode l dapat dilihat pada Lampiran 8. Dengan demikian, dilihat secara keseluruhan, maka model yang disusun cukup valid digunakan untuk melakuka n simulasi pe ramalan akibat peruba han factor eksternal dan kebijakan.

6.2. Ramalan Variabel Endoge n