Konsumsi Listrik Pelanggan Lainnya

109 sebagai pemasok maupun pasar utama, telah menyebabkan banyak industri dalam negeri tutup. Hal ini berakibat berkurangnya konsumsi listrik oleh kalangan industri. Krisis finansial global yang terjadi sejak pertengahan tahun 2008 yang dimulai dari Amerika Serikat dan menyebar ke beberapa negara seperti Jepang, Australia, da n negara-negara Eropa juga mempengaruhi konsumsi listrik pelanggan industri di Indo nesia. Industri- industri da lam negeri yang berorientasi ekspor paling merasakan dampak krisis tersebut. Meskipun krisis tidak menimpa Indo nesia, tetapi kr isis yang melanda negara-negara tujuan utama ekspor Indo nesia sepe rti Amerika Serikat dan Jepang menyebabkan berkurangnya ekspor ke negara- negara tersebut. Hal ini berdampak pada berkurangnya konsumsi listrik oleh kalangan industri. Konsumsi tenaga listrik oleh pelanggan industri juga dipengaruhi oleh konsumsi listrik tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa tenaga listrik merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh kalangan industri, Listrik telah menjadi kebutuhan utama dalam proses produksi.

3. Konsumsi Listrik Pelanggan Lainnya

Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi energi listrik oleh pelanggan lainnya pelanggan bisnis, sosial, gedung kantor pemerintahan, dan penerangan jalan umum dapat dilihat pada Tabel 28. Dari Tabe l 28 tersebut dapat dilihat bahwa jumlah konsumsi tenaga listrik oleh pelanggan lainnya dipengaruhi secara nyata oleh variabel PDB di luar sektor industri, jumlah pelanggan lainnya dan variabel dummy pada tahun 2005 dan 2008. Tabel 28. Hasil Estimasi Parameter Persamaa n Konsumsi Energi Listrik oleh Pelangga n Lainnya, Tahun 1990-2010 110 Variabel Estimasi Parameter Pr |t| Elastisitas Signifi- kansi Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept Intersep -335.456 0.6786 HJTLOTH Harga Jual Tenaga Listrik untuk Pelanggan Lainnya -1.08605 0.7233 -0.0303 - PDBL PDB Selain Industri 0.003622 0.0001 0.3170 - A PELOTH Jumlah Pelanggan Lainnya 6.654027 0.0001 0.7180 - A D05 1514.473 0.0778 A D08 1082.157 0.1957 B Adj-R 2 = 0.9944; F-hitung = 678.23; Pr F = 0.0001; DW = 1.534954 Keterangan: A = Signifikan pada level 10 persen B = Signifikan pada level 20 persen C = Signifikan pada level 30 persen D = Signifikan pada level 40 persen Nilai parameter dugaan PDB sektor industri sebesar 0.003622 dan mempunyai hubungan yang positif, yang berarti bahwa peningkatan PDB akan menyebabkan peningkatan konsumsi listrik. Respon konsumsi listrik oleh pelanggan lainnya terhadap PDB bersifat tidak elastis. Hasil pendugaan parameter jumlah pelanggan industri sebesar 6.654027 dan mempunyai hubungan yang positif, ini berarti kenaikan jumlah pelanggan akan menyebabkan peningkatan konsumsi listrik. Respon konsumsi listrik oleh pelanggan lainnya terhadap jumlah pelanggan lainnya bersifat tidak elastis. Kebijakan pemerintah melakukan perluasan pelanggan yang memperoleh subsidi pada tahun 2005 da n kenaika n tajam harga minyak dunia tahun 2008 secara nyata juga berpengaruh positif terhadap peningkatan konsumsi listrik. Kebijakan pemberian subsidi mendorong peningkatan pemakaian energi listrik karena harga yang harus dibayar lebih murah daripada harga sesungguhnya.

4. Total Konsumsi Listrik