41 Y
t
X = variabel endogen penjelas pada periode t
t
X = variabel eksogen pada periode t
t-j
Z = variabel eksogen pada periode t-j
t
Z = variabel kebijakan pada periode t
t-j
Y = variabel kebijakan pada periode t-j
t-j
u = variabel endogen pada periode t-j
t
β = faktor pengganggu
β = konstanta
1
,., β
6
Nilai elastisitas jangka pendek dan jangka panjang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= parameter
Elastisitas jangka pendek:
j j
j j
Y X
β ε
ˆ =
Elastisitas jangka panjang: 1
6
β ε
η −
=
j j
3.3.1.1. Persamaan Struktural dan Identitas
Model subsidi listrik di Indo nesia yang dibangun dalam penelitian ini terdiri da ri 56 persamaan, dimana 29 persamaan merupakan persamaan struktural
dan 27 persamaan adalah persamaan identitas. Semua persamaan dikelompokkan ke dalam 8 blok, yaitu 1 Blok Produksi Tenaga Listrik, 2 Blok Konsumsi
Tenaga Listrik, 3 Blok Subsidi, 4 Blok Harga Jual tenaga Listrik, 5 Blok Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah, 6 Blok Perekonomian, 7 Blok
Tenaga Kerja, dan 8 Blok Kemiskinan. Keterkaitan antarblok dapat dilihat pada Gambar 6, sedangkan ringkasan model subsidi listrik dapat dilihat pada Lampiran
2.
42
Gambar 6. Keterkaitan Antarblok Model Subsidi Harga Listrik di Indonesia
Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa subsidi listrik dipengaruhi oleh ke mampuan pemerintah untuk memba yarnya da n juga besarnya tenaga listrik
yang diproduksi. Subsidi listrik yang ditetapkan akan berdampak pada besarnya harga yang akan dikenakan kepada pelanggan. Harga jual ini akan mempengaruhi
tingkat konsumsi tenaga listrik, dan juga kinerja ekonomi terutama tingkat inflasi. Perubahan harga ini secara langsung akan mempengaruhi proses produksi.
Adanya perubahan tingkat produksi akan mempengaruhi tingkat kebutuhan tenaga kerja dan juga tingkat upah. Selanjutnya tingkat kesempatan kerja, upah, inflasi,
dan juga campur tangan pemerintah akan mempengaruhi tingkat kemiskinan. Dari Gambar 6 tersebut juga dapat dilihat pentingnya peran serta pemerintah.
Sebagaimana negara-negara berkembang yang lain, di Indonesia peranan pemerintah sangat penting baik dalam menggerakkan roda perekonomian maupun
program pengentasan kemiskinan.
BLOK PRODUKSI TENAGA
BLOK KONSUMSI
BLOK HARGA JUAL TENAGA
BLOK SUBSIDI HARGA LISTRIK
BLOK PEREKONOMIAN
BLOK TENAGA KERJA
BLOK KEMISKINAN
BLOK PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN
43 Adapun penjelasan secara lengkap untuk setiap persamaan akan diuraikan
pada bagian di bawah ini.
1. Blok Produksi Tenaga Listrik
a. Produksi Tenaga Listrik
Secara keseluruhan produksi tenaga listrik berasal dari tenaga listrik yang dibangkitkan sendiri dan pembangkit sewa ditambah tenaga listrik yang dibeli
dari listrik swasta Independent Power Produser. Prod uks i tenaga listrik yang diproduksi sendiri diproksi dengan banyaknya konsumsi bahan bakar minyak
QBBM, ba tubara QBTB, da n gas alam QGAS. Persamaan tenaga listrik yang diproduksi sendiri PRODSDR dapat dirumuskan sebagai berikut:
PRODSDR
t
= a + a
1
QBBM
t
+ a
2
QBTB
t
+ a
3
QGAS
t
a +
4
PRODSDR
t-1
+ u
1t
Tanda dan besaran yang diharapkan dari estimasi parameter: a ..............................................
3.1
1
, a
2
, a
3
0 dan 0 a
7
Bahan bakar minyak BBM, batubara, dan gas alam merupakan bahan bakar utama yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Konsumsi
bahan bakar tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah atau kuantitas bahan bakar dan harganya. Jumlah konsumsi BBM dipengaruhi oleh harganya PBBM dan
tenaga listrik yang diproduksi sendiri PRODSDR. Jumlah konsumsi batubara dipengaruhi oleh harganya PBTB, tenaga listrik yang diproduksi sendiri
PRODSDR, dan harga BBM. Sedangkan konsumsi gas alam dipengaruhi oleh harga nya PGAS, tenaga listrik yang diproduksi sendiri PRODSDR, jumlah
konsumsi BBM, dan konsumsi batubara. Lonjakan harga minyak mentah dunia 1.