memberi penegasan pada materi yang belum dipahami siswa. Pada komponen ini dilengkapi dengan langkah-langkah kerja agar siswa dapat
memahami urutan kegiatan yang akan dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan juga berisi mengenai petunjuk khusus atau kalimat
perintah yang harus dikerjakan. Kelima, refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk
siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut.
Selain komponen-komponen tersebut, LKS juga berisikan kata pengantar, daftar isi, dan kerjasama orang tua yang berupa kegiatan yang
dilakukan siswa di rumah dengan bantuan orang tua. Dalam pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir
pembelajaran. Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar
pustaka juga disertakan pada LKS. Daftar pustaka berisikan buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam pembuatan LKS yang mengacu
Kurikulum 2013.
2. Pembahasan
LKS di dalam penelitian ini disusun dari hasil wawancara dengan guru kelas II SD Negeri Kalasan 1. Peneliti juga membuat produk
berdasarkan hasil penelitian yang relevan dari Mustofa 2013 dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Observasi Pada
Taman Sekolah Sebagai Sumber Belajar Sains di SDN 1 Tinjomoyo ”,
Oktavianingrum 2014 dengan judul “ Pengembangan Lembar Kerja
Siswa dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X”, dan Fitri 2014 dengan judul
“Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS Tematik Integratif pada Materi Garis Paralel untuk Sekolah Dasar Kelas IV
”. Ketiga penelitian tersebut digunakan oleh peneliti untuk menambah referensi
tentang penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti diperluas sesuai tuntutan
Kurikulum SD 2013 khususnya kebutuhan guru dalam mengembangkan LKS menggunakan Pendekatan Saintifik.
LKS menggunakan Pendekatan Saintifik ini harus memuat kegiatan-kegiatan belajar yang dimulai dari kegiatan mengamati yaitu
siswa menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi. Kemudian
kegiatan menanya, di mana siswa mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Setelah itu, siswa mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir
rasional dalam kegiatan menalar. Selanjutnya, memancing minat siswa menyelidiki fenomena alam yang diamati ketika melakukan percobaan.
Terakhir, siswa mengomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu.
Berdasarkan pembuatan LKS dan validasi oleh pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS, dan dua guru kelas II SD, diperoleh hasil
bahwa LKS tersebut masuk dalam kategori “baik” dengan skor rerata
akhir 4,20. Hasil tersebut akan dipaparkan melalui tabel berikut.
Tabel 8. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS dan Guru Kelas II SD
No Validator
Perangkat Pembelajaran Skor
Kategori
1 Pakar Kurikulum SD 2013 dan
Media LKS A 4,56
“Sangat Baik”
2 Pakar Kurikulum SD 2013 dan
Media LKS B 4,5
“Sangat Baik”
3 Guru Kelas IIA SDN Kalasan 1
3,75 “Baik”
4 Guru Kelas IIB SDN Kalasan 1
4,0 “Baik”
Jumlah 16,81
Rerata Jumlah total : Validator 4,20
Kategori “Baik”
Hasil validasi tersebut berpedoman pada enam belas aspek LKS menggunakan Pendekatan Saintifik yaitu 1 kelengkapan unsur-unsur
LKS, 2 rumusan petunjuk instruksi LKS, 3 rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS, 4 ketercapaian indikator tujuan pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran, 5 bahasa yang digunakan pada LKS, 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tampilan LKS, 7 penggunaan kata tanya mengapa dan bagaimana dalam LKS, 8 menanya, 9 mengamati, 10 mencoba, 11 menganalisis, 12
menalar, 13 mengomunikasikan, 14 keterpaduan antar mata pelajaran, 15 suasana pembelajaran, dan 16 refleksi. Pada validasi produk, pakar
Kurikulum SD 2013 dan Media LKS A memberikan skor 4,56 dengan kategori “ sangat baik”, dan pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS
B memberikan skor 4,5 dengan kategori “sangat baik”. Guru kelas IIA SD Negeri Kalasan 1 memberikan skor 3,75 dengan kategori “baik” dan
guru kelas IIB SD Negeri Kalasan 1 memberikan skor 4,0 dengan kategori “baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rerata
skor 4,20 dengan kategori “baik”. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas baik dan layak untuk
digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 sesuai dengan perbaikannya.
87
BAB V PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Lembar Kerja Siswa dilakukan dengan langkah penelitian dan
pengembangan dari model Borg dan Gall. Pengembangan dilakukan melalui lima langkah pengembangan yaitu 1 analisis masalah, 2
pengumpulan data, 3 pengembangan produk, 4 validasi produk, dan 5 revisi produk hasil validasi, sampai dihasilkan desain produk akhir berupa
LKS menggunakan Pendekatan Saintifik pada subtema tugas-tugas sekolahku untuk siswa kelas II SD.
2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahap-
tahap pengembangan, antara lain validasi oleh pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS, dan dua guru kelas II SD, diperoleh skor rerata produk
4,20. Skor tersebut menunjukkan bahwa LKS menggunakan Pendekatan Saintifik pada subtema Tugas-tugas Sekolahku untuk siswa kelas II SD
memi liki kualitas “baik” ditinjau dari aspek 1 kelengkapan unsur-unsur
LKS, 2 rumusan petunjuk instruksi LKS, 3 rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS, 4 ketercapaian indikator tujuan pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran, 5 bahasa yang digunakan pada LKS, 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI