4 Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry discovery di mana siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa penjelasan teori di atas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa mata pelajaran menggunakan tema
sebagai pemersatu dengan mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten belajar, sehingga dapat memberikan
pembelajaran bermakna kepada peserta didik.
e. Pendekatan Saintifik
Barringer dalam Abidin, 2014:125 mengemukakan bahwa “pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa
berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Abidin 2014:127 juga
menjelaskan “pendekatan saintifik pada dasarnya adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran
yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut
kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik, antara lain:
1 Mengamati. 2 Menanya.
3 Menalar. 4 Mencoba.
5 Mengomunikasikan.
f. Penilaian Autentik
Penilaian autentik authentic assessment adalah suatu proses pengumpulan pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten sebagai
akuntibilitas publik pusat kurikulum, 2009. Hal ini sejalan dengan pendapat Johnson dalam Majid, 2014:56, yang mengatakan bahwa
penilaian autentik memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai
selama proses pembelajaran. Kunandar 2014:35 mengatakan bahwa salah satu penekanan
dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik authentik assesment. Sebenarnya dalam kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP sudah memberi ruang terhadap penilaian autentik, tetapi dalam implementasi di lapangan belum berjalan secara
optimal. Melalui kurikulum 2013 ini, penilaian autentik menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penekanan yang serius di mana guru dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik benar-benar memerhatikan penilaian autentik.
Jadi, dari pemaparan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang
menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi yang ada di Standar Komptensi SK atau Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD. Dalam penilaian
autentik, memperhatikan keseimbangan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang disesuaikan dengan
perkembangan karateristik peserta didik sesuai dengan jenjangnya.
2. Lembar Kerja Siswa