67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan
oleh peneliti
berdasarkan langkah-langkah
pengembangan LKS yang telah diuraikan di bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara melakukan wawancara. Wawancara dilakukan
pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10.20 WIB di ruang kelas II, SDN Kalasan 1 dengan Ibu E.C. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan terkait pemahaman guru mengenai LKS menggunakan Pendekatan Saintifik. Dari
hasil wawancara tersebut, dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan LKS menggunakan Pendekatan Saintifik yang disusun sesuai
dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum SD 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II SDN Kalasan 1, pada tanggal 29 Juni 2015. Wawancara tersebut berpedoman pada 10
butir pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan LKS menggunakan Pendekatan Saintifik. Berikut data hasil wawancara dengan guru kelas II
SDN Kalasan 1, yang akan dijelaskan setiap butir.
Butir pertanyaan yang pertama yaitu apakah guru di dalam mengajar sering menggunakan media LKS. Guru memberikan jawaban
bahwa di dalam mengajar, guru sering menggunakan media LKS karena media LKS merupakan bukti nyata dari pekerjaan peserta didik yang
harus diselesaikan di mana LKS merupakan media yang memegang peranan yang paling penting dan media LKS menjadi sarana peserta
didik dalam memahami materi pembelajaran dari hasil belajarnya. Butir pertanyaan yang kedua yaitu tentang keunggulan dan
kelemahan mengajar menggunakan media LKS. Guru memaparkan bahwa keunggulan mengajar menggunakan media LKS adalah
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menarik minat belajar peserta didik, perserta didik antusias dengan melihat isi dari media LKS.,
memberikan motivasi belajar kepada peserta didik, berdampak pada pencapaian hasil belajar yang optimal, efektif dan efisien, peserta didik
tidak mudah jenuh, dan lebih praktis. Selain kelebihan, LKS juga memiliki kelemahanan. Kelemahan mengajar dengan menggunakan
media LKS adalah LKS yang digunakan selama ini hanya berisikan soal- soal semata. LKS yang dibeli pun belum sepenuhnya memuat tentang
Pendekatan Saintifik. Kompetensi yang terdapat pada LKS dari penerbit juga kurang sesuai dengan silabus yang telah disusun.
Butir pertanyaan ketiga yaitu apakah guru sudah terampil dalam membuat LKS. Guru menjelaskan bahwa jika LKS yang sederhana itu
mengerti karena berpedoman pada silabus. Akan tetapi, jika LKS yang sudah dibukukan dan diperjualbelikan belum pernah membuatnya.
Butir pertanyaan keempat yaitu tentang penerapan media LKS yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013 yang mengemas materi
pelajaran secara tematik terintegratif dan pendekatan pembelajaran saintifik. Guru memaparkan bahwa guru sudah mencoba untuk
menerapkannya dengan hal yang sederhana pada RPP dan ulangan harian saja sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 karena LKS dari Kurikulum SD
2013 mengedepankan Pendekatan Saintifik. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang sejauh mana pemahaman
guru tentang komponen-komponen yang harus ada di dalam LKS yang menggunakan Pendekatan Saintifik. Berdasarkan penjelasan guru ketika
dilakukan wawancara, guru mengemukakan bahwa komponen LKS sebenarnya mengacu kepada keterampilan saintifik tersebut, yaitu
mengobsevasi, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Butir pertanyaan keenam yaitu kesulitan yang dihadapi dalam
menyusun dan mengembangkan LKS menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa kesulitan
yang dihadapi dalam menyusun dan mengembangkan LKS adalah waktu dan SDM, terutama Teknologi Informasi.
Butir pertanyaan ketujuh yaitu tentang usaha atau cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menyusun dan mengembangkan
LKS yang menggunakan Pendekatan Saintifik sesuai Kurikulum SD PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2013. Guru mengatakan bahwa usaha yang dilakukan adalah kerja sama dengan guru kelas II SD secara bergiliran menyusun LKS dan LKS
disesuaikan dengan tahapan berpikir peserta didik karena kelas II tahapan berpikirnya masih konkret.
Butir pertanyaan kedelapan yaitu tentang karakteristik LKS yang baik, yang guru butuhkan dengan mengacu pada Pendekatan Saintifik
dan Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa karakteristik LKS yang dibutuhkan adalah LKS memiliki soal-soal dan kegiatan-
kegiatan yang harus dikerjakan siswa, seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan, memiliki komponen-komponen,
seperti kata pengantar dan daftar isi, susunan tampilannya mudah, judulnya singkat, kognitifnya jelas, bahasanya mudah dipahami
kalimatnya jelas, tidak terlalu panjang, dan menguji pemahaman, pertanyaannya mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, dan
mendorong siswa untuk menemukan sesuatu yang berbeda. Butir pertanyaan kesembilan yaitu apakah guru membutuhkan
contoh LKS yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru menjelaskan bahwa guru sangat membutuhkan LKS sesuai tuntutan
Kurikulum SD 2013. Guru juga menambahkan bahwa ketika didatangi penerbit, guru akan mencocokkan LKSnya dengan silabus. Apabila 75
LKS sesuai dengan silabus, maka akan dibeli untuk dijadikan referensi. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu saran apa yang guru berikan
terkait dengan penyusunan dan pengembangan LKS menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendekatan Saintifik mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa sarannya adalah lebih disederhanakan dan
disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah, susunan LKSnya harus lengkap, pemerintah membuat instrumen-instrumen atau gambaran
mengenai syarat-syarat LKS yang baik dan disosialisasikan kepada guru sehingga bisa di audit oleh guru sesuai kondisi sekolah, sering mencari
tahu hal-hal yang penting dalam penyususnan dan pengembangan LKS di internet karena setiap hari selalu diperbarui, dan ikuti perkembangan
zaman, apalagi masalah Teknologi Informasi serta menggali potensi yang ada.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan